Kinerja Indocement Tunggal Prakasa (INTP) Bakal Lebih Kuat Bila Bisa Berhemat

Rabu, 15 Juni 2022 | 04:50 WIB
Kinerja Indocement Tunggal Prakasa (INTP) Bakal Lebih Kuat Bila Bisa Berhemat
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) menghadapi tantangan tingginya harga batubara sepanjang tahun ini. Efeknya ongkos produksi membengkak. 

Analis Ciptadana Sekuritas Michael Filbery menyebut, pada kuartal I-2022, INTP sudah mencatatkan kenaikan biaya energi per ton 54,5% secara tahunan. "Ke depan, kami akan melihat bagaimana kemampuan INTP mengamankan stok batubara murah melalui DMO. Ini masih menjadi fokus utama INTP untuk menjaga profitabilitas di semester dua tahun ini," kata Michael, Selasa (14/6). 

Analis NH Korindo Sekuritas Arief Marchus, dalam riset per 10 Juni, menyebut, tingginya harga batubara di kuartal I-2022 beban pokok pendapatan INTPP naik 11,1%. Alhasil, bottom line tertekan. 

Baca Juga: Indocement (INTP) dan Merdeka Copper (MDKA) Akan Buyback Saham, Apa Kata Analis?

INTP juga membukukan kenaikan beban usaha 5,7% jadi Rp 776,9 miliar akibat tingginya biaya transportasi. "Gross profit margin INTP turun 500 bps jadi 27%. Kami melihat upaya penggunaan bahan bakar alternatif dan LCV sejauh ini belum efektif menahan penurunan margin," tulis Arief dalam riset.

INTP juga menghadapi persaingan industri semen yang ketat. Menurut Michael, hingga April 2022, pangsa pasar INTP tergerus akibat penyesuaian harga jual semen.  Kala itu, baru INTP yang menaikkan harga jual ,sementara perusahaan semen lain belum mengerek harga jual. 

Pada kuartal II-2022, Michael melihat INTP masih akan kesulitan mengerek kinerja. Volume penjualan INTP diperkirakan hanya tumbuh 0,8% secara tahunan. 

Konsumsi semen

Baca Juga: Periode Buyback Indocement (INTP) Dimulai Kembali 7 Juni hingga 6 September

Menurut Michael, penjualan INTP baru akan membaik pada kuartal III nanti.  "Secara fundamental, INTP punya struktur neraca cukup kuat, ditopang kas dan cost of debt rendah," jelas Michael.

Analis KB Valbury Sekuritas Budi Rustanto dalam risetnya menulis, komitmen pemerintah menjaga harga batubara domestik lewat kebijakan DMO bisa membantu kinerja INTP. "INTP juga melakukan inisiasi transformasi digital dengan meluncurkan aplikasi TiroMax dan terlibat pada platform komunitas Masterumah.id. Ini upaya optimalisasi supply chain," kata Budi.

Budi masih mempertahankan asumsi pertumbuhan konsumsi semen domestik 5% untuk tahun ini. Ini ditunjang pemulihan sektor properti serta infrastruktur. Selain itu, proyek ibukota negara baru akan jadi katalis positif INTP secara jangka panjang. 

Pada tahun ini Arief memprediksi INTP bisa membukukan pendapatan Rp 15,04 triliun dengan laba bersih Rp 1,91 triliun. Penjualan semen bulk yang mulai pulih akan ikut mendorong pendapatan.

Arief dan Budi sama-sama merekomendasikan beli INTP dengan target Rp 12.700 dan Rp 12.000. Michael memberi rekomendasi hold dengan target di Rp 9.600.    

Baca Juga: Simak Estimasi Yield dan Jadwal Pembagian Dividen Indocement (INTP)

 

Bagikan

Berita Terbaru

Sinyal Kuat Soft Landing, The Fed Kerek Proyeksi Pertumbuhan AS 2026
| Kamis, 11 Desember 2025 | 02:39 WIB

Sinyal Kuat Soft Landing, The Fed Kerek Proyeksi Pertumbuhan AS 2026

The Fed secara mengejutkan menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS tahun 2026 menjadi 2,3%, naik dari proyeksi bulan September yang hanya 1,8%.​

Menilik Peluang FILM Menyusup ke MSCI Global Standard
| Rabu, 10 Desember 2025 | 20:31 WIB

Menilik Peluang FILM Menyusup ke MSCI Global Standard

Menurutnya, pergerakan harga FILM merupakan kombinasi antara dorongan teknikal dan peningkatan kualitas fundamental.

Emiten Terafiliasi Grup Bakrie Kompak Menguat Lagi, Simak Rekomendasi Analis
| Rabu, 10 Desember 2025 | 20:09 WIB

Emiten Terafiliasi Grup Bakrie Kompak Menguat Lagi, Simak Rekomendasi Analis

Konglomerasi Salim bawa kredibilitas korporat, akses modal yang kuat, network bisnis yang luas, sehingga menjadi daya tarik investor institusi.

Reli Cepat Berujung Koreksi, Ini Prediksi Arah Harga Saham Mandiri Herindo (MAHA)
| Rabu, 10 Desember 2025 | 19:56 WIB

Reli Cepat Berujung Koreksi, Ini Prediksi Arah Harga Saham Mandiri Herindo (MAHA)

PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) mengumumkan rencana pembelian kembali (buyback) saham dengan dana sebanyak-banyaknya Rp 153,58 miliar.

Saham FAST Diprediksi Masih Bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 11:00 WIB

Saham FAST Diprediksi Masih Bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan

Selain inisiatif ekspansinya, FAST akan diuntungkan oleh industri jasa makanan Indonesia yang berkembang pesat.

Jejak Backdoor Listing Industri Nikel dan Kendaraan Listrik China di Indonesia
| Rabu, 10 Desember 2025 | 10:00 WIB

Jejak Backdoor Listing Industri Nikel dan Kendaraan Listrik China di Indonesia

Setelah pergantian kepemilikan, gerak LABA dalam menggarap bisnis baterai cukup lincah di sepanjang 2024.

Saham FAST Diprediksi Masih bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 08:30 WIB

Saham FAST Diprediksi Masih bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan

Industri jasa makanan Indonesia diproyeksikan akan mencatat pertumbuhan hingga 13% (CAGR 2025–2030). 

Ancaman Penurunan Laba Bersih hingga 27%, Investor Diimbau Waspadai Saham Batubara
| Rabu, 10 Desember 2025 | 08:05 WIB

Ancaman Penurunan Laba Bersih hingga 27%, Investor Diimbau Waspadai Saham Batubara

Regulasi DHE 2026 mengurangi konversi valuta asing menjadi rupiah dari 100% ke 50%, membatasi likuiditas perusahaan batubara.

Proyek IKN Jadi Pedang Bermata Dua untuk Emiten BUMN Karya
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:51 WIB

Proyek IKN Jadi Pedang Bermata Dua untuk Emiten BUMN Karya

Kebutuhan modal kerja untuk mengerjakan proyek IKN justru bisa menambah tekanan arus kas dan memperburuk leverage.

Bangun Tiga Gerai Baru, DEPO Incar Pendapatan Rp 3 Triliun
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:49 WIB

Bangun Tiga Gerai Baru, DEPO Incar Pendapatan Rp 3 Triliun

Emiten bahan bangunan milik konglomerat Hermanto Tanoko itu berencana menambah tiga gerai baru tahun depan.

INDEKS BERITA

Terpopuler