Kinerja INTP dan SMBR Tertekan Harga Batubara

Rabu, 18 Mei 2022 | 07:00 WIB
Kinerja INTP dan SMBR Tertekan Harga Batubara
[]
Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dampak kenaikan harga batubara menekan kinerja keuangan emiten semen di kuartal I-2022. Dua emiten semen yang sudah merilis kinerja keuangan, mencatatkan penurunan laba bersih.

Pendapatan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) misalnya, naik 3,4% menjadi   Rp 3,55 triliun di akhir Maret 2022. Tapi laba bersihnya turun 48,04% menjadi Rp 182,55 miliar di periode yang sama.

Laba bersih PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) juga turun 46,87% year on year menjadi Rp 9,55 miliar. Padahal, pendapatan emiten yang berbasis di Sumatra Selatan ini naik 3,5%  menjadi Rp 416,23 miliar.

Beban pokok penjualan SMBR yang naik 7,5% menjadi Rp 222,63 miliar menjegal laba.  Salah satu komponen yang naik adalah biaya bahan bakar dan listrik sebesar 17,62%.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indocement Antonius Marcos menyatakan, laba bersih INTP  tertekan harga batubara yang naik hampir tiga kali lipat. Biaya energi kurang lebih mewakili 40% dari total biaya produksi semen. Dalam laporan keuangan, beban bahan bakar dan listrik naik 53,12% menjadi Rp 1,42 triliun.

"Sampai akhir Maret 2022, kami sama sekali belum mendapat alokasi harga beli batubara sesuai harga domestic market obligation (DMO)," kata Marcos, Selasa (17/5). Produsen semen merek Tiga Roda ini berharap pemerintah  merilis kebijakan tegas agar semua pebisnis semen mendapat perlakuan yang sama terkait skema DMO.

Dengan tingginya harga batubara, Analis Ciptadana Sekuritas Asia Michael Filbery menurunkan rating INTP dari semula beli menjadi hold dengan target harga Rp 9.600.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Harga Saham Aneka Tambang (ANTM) Melemah, Asing Asyik Akumulasi Termasuk JPMorgan
| Kamis, 04 Desember 2025 | 12:57 WIB

Harga Saham Aneka Tambang (ANTM) Melemah, Asing Asyik Akumulasi Termasuk JPMorgan

Jika harga ANTM ditarik hingga tiga bulan terakhir maka sudah ada penurunan sebesar 16,38%. Selain itu, ada juga ekspektasi penurunan suku bunga.

Archi Indonesia (ARCI) Siap Menyebar Dividen Interim Hampir Setengah Triliun
| Kamis, 04 Desember 2025 | 10:27 WIB

Archi Indonesia (ARCI) Siap Menyebar Dividen Interim Hampir Setengah Triliun

Di periode ini, ARCI membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk US$ 70,47 juta.

Ada Ruang Bagi BI Pangkas Bunga 0,5%
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:46 WIB

Ada Ruang Bagi BI Pangkas Bunga 0,5%

Inflasi yang masih rendah membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia ke depan      

BEI Pastikan Pesanan IPO RLCO Sesuai dengan Jadwal
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:43 WIB

BEI Pastikan Pesanan IPO RLCO Sesuai dengan Jadwal

BEI memastikan, pesanan IPO RLCO masih sesuai jadwal prospektus, yaitu 4 Desember 2025 pukul 12:00 WIB.

Kinerja Emiten Grup Sinar Mas Masih Belum Bernas
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:39 WIB

Kinerja Emiten Grup Sinar Mas Masih Belum Bernas

Kinerja sejumlah emiten Grup Sinar Mas jeblok di sembilan bulan 2025. Tapi, pergerakan saham emiten lebih kinclong ketimbang kinerja keuangannya.​

Strategi APEX Menghadapi Tantangan Industri di Migas Lewat Efisiensi dan Teknologi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:38 WIB

Strategi APEX Menghadapi Tantangan Industri di Migas Lewat Efisiensi dan Teknologi

PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) memproyeksikan pendapatan pada 2026 bakal lebih baik dari tahun ini.

Harga Pelaksanaan Turun, Penyerapan Saham Rights Issue PANI Bisa Tinggi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:27 WIB

Harga Pelaksanaan Turun, Penyerapan Saham Rights Issue PANI Bisa Tinggi

Langkah PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) merevisi jadwal dan harga pelaksanaan rights issue menuai respons positif dari pelaku pasar saham.

IHSG Bisa Mendaki Tinggi di Tahun Kuda Api
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:19 WIB

IHSG Bisa Mendaki Tinggi di Tahun Kuda Api

JP Morgan Sekuritas memproyeksi level Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa tembus 10.000 pada 2026

Investasi Belum Bisa Jadi Tumpuan Ekonomi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:06 WIB

Investasi Belum Bisa Jadi Tumpuan Ekonomi

Realisasi investasi melambat, bahkan realisasi FDI terkontraksi dan terendah sejak pandemi          

Daya Intiguna Yasa (MDIY) Genjot Penjualan di Akhir Tahun
| Kamis, 04 Desember 2025 | 07:30 WIB

Daya Intiguna Yasa (MDIY) Genjot Penjualan di Akhir Tahun

Perluasan jumlah toko juga dilakukan untuk memperkuat posisi pihaknya sebagai pemimpin di pasar ritel perlengkapan rumah tangga di Tanah Air

INDEKS BERITA

Terpopuler