Kinerja Kece, Dana Kelolaan Reksadana Campuran Naik

Selasa, 15 Maret 2022 | 04:05 WIB
Kinerja Kece, Dana Kelolaan Reksadana Campuran Naik
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana kelolaan alias asset under management (AUM) reksadana campuran pada Februari berhasil naik. Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana kelolaan reksadana campuran mencapai Rp 26,91 triliun, naik 2,74% secara bulanan.

Di periode yang sama, dana kelolaan reksadana saham serta reksadana pendapatan tetap justru turun. Nilai penurunannya masing-masing 2,2% dan 1,75% secara bulanan, menjadi Rp 129,18 triliun dan Rp 100,94 triliun. 

Investment Strategist & Senior Portfolio Manager Samuel Asset Management (SAM) Gema Dermawan mengatakan, dana kelolaan reksadana campuran melesat lantaran banyak investor yang memilih menanamkan investasi di jenis reksadana ini. "Selain itu kinerja reksadana campuran juga sangat baik," kata Gema, Senin (14/3).

Baca Juga: Manajer Investasi Perbanyak Porsi Saham Pada Produk Reksadana Campuran

Contoh, reksadana campuran SAM Mutiara Nusa Campuran besutan Samuel Asset Management. Berdasarkan data Infovesta Utama, sepanjang Februari SAM Mutiara Nusa Campuran mencetak return 6,04%. Kinerja reksadana ini mengungguli performa IHSG dan Infovesta 90 Equity Fund Index, yang masing-masing naik 3,88% dan 1,54% secara bulanan.

Gema menjelaskan, ia mengedepankan pengelolaan aktif dengan rotasi sektor dan mencari alpha portofolio, dalam mengelola SAM Mutiara Nusa Campuran. Strategi ini untuk mengakomodasi investor yang memiliki risiko moderat-agresif. 

Saat ini porsi portofolio SAM Mutiara Nusa Campuran lebih banyak di saham. "Kami optimistis SAM Mutiara Nusa Campuran tahun ini bisa memberikan imbal hasil 8%-12%," kata dia. 

Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management Reza Fahmi juga menyatakan  kenaikan dana kelolaan reksadana campuran terjadi berkat kenaikan kinerja. Ia berkaca dari kinerja produk reksadana campuran milik HPAM yakni HPAM Flexi Plus yang berhasil tumbuh di Februari. 

Baca Juga: Reksadana Saham Catat Kinerja Paling Apik Sepekan Terakhir

Reksadana HPAM Flexi Plus membukukan kinerja 8,98% hingga 25 Februari. Di periode tersebut, IHSG dan mencetak kenaikan 4,66%. Lalu Infovesta 90 Balanced Fund Index naik 0,97%.

Komposisi produk HPAM Flexi Plus 75% adalah produk saham. "Saham pilihannya adalah BMRI, BABP dan BRPT, sehingga kenaikan tersebut didorong sisi saham yang naik," kata Reza. 

Reza menjelaskan, dalam mengelola HPAM Flexi Plus, pihaknya memilih saham yang memiliki fundamental bagus, guna mengimbangi kinerja obligasi kemungkinan tahun ini yang cenderung turun. Reza yakin kinerja instrumen saham masih akan lebih positif ke depan. 

Alasannya, saham didukung kenaikan harga komoditas jadi. Tambah lagi, investor asing mulai beli saham. "Kami memilih BMRI, BABP dan BRPT, kinerja HPAM Flexi Plus bisa mencapai 8%-10% tahun ini," kata Reza. 

Baca Juga: Dampak Eskalasi Perang dan Naiknya Inflasi terhadap Outlook Pasar Reksadana Domestik

Bagikan

Berita Terbaru

Dorong Likuiditas, Bank Syariah Memilih Lebih Banyak Genjot Dana Murah
| Selasa, 19 November 2024 | 04:07 WIB

Dorong Likuiditas, Bank Syariah Memilih Lebih Banyak Genjot Dana Murah

Bank syariah mengaku memiliki sejumlah cara untuk menggenjot dana pihak ketiga (DPK). Bahkan tren DPK bank syariah meningkat. 

Manufaktur Masih Menjadi Motor Pertumbuhan
| Selasa, 19 November 2024 | 04:07 WIB

Manufaktur Masih Menjadi Motor Pertumbuhan

Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%, pertumbuhan manufaktur harus mencapai 9% per tahun

Bank Banyak Lego Aset Bermasalah Demi Perbaiki Kualitas Aset
| Selasa, 19 November 2024 | 04:07 WIB

Bank Banyak Lego Aset Bermasalah Demi Perbaiki Kualitas Aset

Pendapatan recovery menjadi salah satu penopang pertumbuhan pendapatan non bunga di kuartal III-2024.

ADRO Bersalin Nama dan Tebar Dividen Tunai Bernilai Jumbo
| Selasa, 19 November 2024 | 04:07 WIB

ADRO Bersalin Nama dan Tebar Dividen Tunai Bernilai Jumbo

Para pemegang saham memberikan persetujuan kepada ADRO untuk mengganti nama perusahaan dan memberikan tambahan dividen final tunai jumbo.

Harga Tertekan, Saatnya Masuk Saham Perbankan
| Selasa, 19 November 2024 | 04:07 WIB

Harga Tertekan, Saatnya Masuk Saham Perbankan

Harganya sudah naik cukup tinggi, analis mulai menyarankan investor hati-hati. Analis memberi rekomendasi hold bagi BRIS. 

China Bakal Investasi Hilirisasi Komoditas
| Selasa, 19 November 2024 | 04:06 WIB

China Bakal Investasi Hilirisasi Komoditas

Investor asal China akan menanamkan modalnya pada sektor hilirisasi komoditas di kawasan industri di Luar Jawa

Emiten BUMN Ketiban Program Makan Bergizi Gratis
| Selasa, 19 November 2024 | 04:06 WIB

Emiten BUMN Ketiban Program Makan Bergizi Gratis

Sebanyak lima  emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI).ditunjuk jadi pendukung program makan bergizi gratis.

Diramal Bertahan Meski Ada Ruang Penurunan
| Selasa, 19 November 2024 | 04:06 WIB

Diramal Bertahan Meski Ada Ruang Penurunan

Bank Indonesia (BI) akan menggelar Rapat Dewan Gubernur pada Selasa (19/11) hingga Rabu (20/22) 2024

Jelang RDG BI, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 19 November 2024 | 04:06 WIB

Jelang RDG BI, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Di tengah kencangnya volatilitas IHSG, saham-saham emiten ini masih layak koleksi. Berikut beberapa di antaranya.

Rame-Rame Menolak Kenaikan Tarif PPN
| Selasa, 19 November 2024 | 04:06 WIB

Rame-Rame Menolak Kenaikan Tarif PPN

Pemerintah tak sensitif, kenaikan tarif PPN menjadi sebesar 12% kian menghantam daya beli masyarakat

INDEKS BERITA

Terpopuler