Kino Indonesia (KINO) Bidik Kontribusi Pasar Ekspor Sebesar 9%-10%

Senin, 08 Juli 2019 | 05:37 WIB
Kino Indonesia (KINO) Bidik Kontribusi Pasar Ekspor Sebesar 9%-10%
[]
Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perlahan PT Kino Indonesia Tbk ingin memperbesar porsi penjualan di luar negeri. Perusahaan barang konsumen tersebut menilai pasar ekspor memiliki potensi bisnis yang menggiurkan untuk jangka panjang.

Berdasarkan laporan keuangan, wujud keseriusan Kino Indonesia sudah terlihat sejak tahun 2013 dengan mendirikan Kino International Pte Ltd di Singapura. Melalui anak usaha itu, mereka kemudian menghadirkan empat anak usaha tidak langsung di kawasan Asia Tenggara.

Keempatnya meliputi Kino Consumer Philippines Inc di Filipina, Kino Care (M) Sdn Bhd di Malaysia dan Kino Vietnam Co Ltd di Vietnam. Satu lagi adalah Kino Care Consumer (Cambodia) Co Ltd di Kamboja.

Selain itu, Kino Indonesia memiliki PT Kino Malee Trading melalui PT Kino Malee Indonesia. Anak usaha yang berkedudukan di Tangerang, Banten, tersebut bergerak dalam bidang distribusi, ekspor dan impor.

Selain Asia Tenggara, Kino Indonesia berupaya merambah pasar Jepang. Perusahaan berkode saham KINO di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu menjajakan produk perawatan rambut merek Ellips.

Meski cikal-bakal anak usaha di luar negeri sudah ada cukup lama, tahun ini Kino Indonesia belum mematok target muluk-muluk. "Perkiraan saja mungkin 9%–10% penjualan kami pada tahun ini akan berasal dari penjualan di luar negeri," ungkap Budi Muljono, Direktur PT Kino Indonesia Tbk kepada KONTAN, Minggu (7/7).

Asal tahu, secara keseluruhan Kino Indonesia mengejar target pertumbuhan penjualan 25% year-on-year (yoy) pada tahun ini. Mengacu pada realisasi penjualan tahun lalu senilai Rp 3,61 triliun, berarti target penjualan tahun ini setara dengan Rp 4,51 triliun. Melanjutkan asumsi tersebut, target kontribusi ekspor di sepanjang tahun ini Rp 406 miliar hingga Rp 451 miliar.

Sejalan cita-cita mengerek penjualan ekspor, Kino Indonesia berencana menambah kapasitas produksi. Ekspansi tersebut mencuil dana belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini yang mencapai Rp 300 miliar. Adapun penyerapan capex kuartal I sebesar Rp 112 miliar.

Namun Kino Indonesia tidak mengungkapkan besaran peningkatan kapasitas produksi. Yang pasti, mereka telah mengoperasikan sejumlah pabrik di empat kabupaten, yakni Sukabumi (Jawa Barat), Serang (Banten), Pasuruan (Jawa Timur) dan Cidahu (Jawa Barat).

Bagikan

Berita Terbaru

Mengejar Target Pajak Lewat Digitalisasi
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Mengejar Target Pajak Lewat Digitalisasi

Untuk mengejar target pajak penghambat sitem coretax harus segera dibenahi supaya optimalisasi penerimaan pajak terpenuhi..​

Cetak Pekerja Miskin
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Cetak Pekerja Miskin

Negara dan dunia kerja harus mulai merombak strategi dunia tenaga kerja yang bisa menumbuhkan produktivitas serta gaji yang mumpuni.

Bos Hotel Sahid Ingatkan Investor dalam Berinvestasi Jangan Ikut-ikutan Tren Sesaat
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Bos Hotel Sahid Ingatkan Investor dalam Berinvestasi Jangan Ikut-ikutan Tren Sesaat

Dana yang ia miliki sebagian besar kembali ia putar untuk memperkuat modal usaha, ekspansi di berbagai unit bisnis yang ia kelola. 

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar
| Sabtu, 22 November 2025 | 06:38 WIB

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar

Gugatan ini bukan kali pertama dilayangkan Bank Mandiri. 1 Agustus lalu, bank dengan logo pita emas ini juga mengajukan gugatan serupa.

Ini Bisa Jadi Valas Pilihan Saat Dolar AS Perkasa
| Sabtu, 22 November 2025 | 06:30 WIB

Ini Bisa Jadi Valas Pilihan Saat Dolar AS Perkasa

Volatilitas tinggi di pasar valuta asing memerlukan kehati-hatian dan sesuaikan dengan profil risiko

Dharma Polimetal (DRMA) Bersiap Akuisisi dan Ekspansi Bisnis
| Sabtu, 22 November 2025 | 05:20 WIB

Dharma Polimetal (DRMA) Bersiap Akuisisi dan Ekspansi Bisnis

DRMA sedang merampungkan akuisisi PT Mah Sing Indonesia. Akuisisi 82% saham perusahaan komponen plastik tersebut mencatat nilai Rp 41 miliar.

Jasnita Telekomindo (JAST) Memacu Ekspansi Bisnis Berbasis Teknologi
| Sabtu, 22 November 2025 | 05:17 WIB

Jasnita Telekomindo (JAST) Memacu Ekspansi Bisnis Berbasis Teknologi

Melihat rencana bisnis PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) yang tengah memperkuat portofolio produk berbasis teknologi

Banyak Fraud, Industri Fintech Butuh Penjaminan
| Sabtu, 22 November 2025 | 04:55 WIB

Banyak Fraud, Industri Fintech Butuh Penjaminan

Risiko tinggi bikin asuransi fintech lending sulit dibuat dan butuh persiapan yang sangat matang agar tidak menambah risiko

Menakar Plus Minus Produk Pembiayaan untuk Investasi Reksadana
| Sabtu, 22 November 2025 | 04:50 WIB

Menakar Plus Minus Produk Pembiayaan untuk Investasi Reksadana

Bank Sinarmas resmi meluncurkan fasilitas kredit untuk produk reksadana milik PT Surya Timur Alam Raya Asset Management. 

United Tractors (UNTR) Gali Bisnis Tambang Mineral
| Sabtu, 22 November 2025 | 04:30 WIB

United Tractors (UNTR) Gali Bisnis Tambang Mineral

UNTR sedang menuntaskan proses untuk mengakuisisi Proyek Doup, tambang emas yang saat ini dimiliki oleh PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB).

INDEKS BERITA

Terpopuler