Koin Kripto Lokal Bertambah, tapi Prospek Masih Meragukan

Senin, 06 Desember 2021 | 04:35 WIB
Koin Kripto Lokal Bertambah, tapi Prospek Masih Meragukan
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aset kripto buatan dalam negeri bertambah. Baru-baru ini, aplikasi investasi Nanovest meluncurkan koin kripto bernama Nanobyte (NBT). Nanovest beserta NBT didukung Sinar Mas Financial Group sebagai back up company. 

Merujuk Litepaper, NBT dibuat sebagai jembatan antara aset kripto dengan sistem mata uang tradisional. Salah satu caranya membuat dompet kripto terhubung dengan produk mata uang FIAT seperti uang elektronik, kartu kredit, asuransi, dan produk investasi lainnya. 

Beberapa aset kripto lokal yang cukup populer adalah Toko Token (TKO) milik Tokocrypto, Tadpole (TAD) besutan Indodax dan Tokenomy, ZMT milik Zipmex, botXcoin (BOTX) yang dikembangkan PT BOTX Technology Indonesia, dan lainnya. 

Baca Juga: Aset kripto buatan dalam negeri makin banyak, seperti apa prospeknya?

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, kreator lokal yang membuat aset kripto sejatinya menyimpan potensi besar. "Ini juga membuat industri lebih kompetitif dan menciptakan lapangan permainan seimbang," ujar dia. Hanya saja, bertahan dan eksis aset kripto punya sistem baik dan komunitas kuat. 

Pengamat dan Investor Aset Kripto Vinsensius Sitepu Kripto menilai kemunculan aset kripto dalam negeri ini merupakan tanda baik. Semakin inovatif para developer untuk menarik perhatian para trader dan investor baru. Dampaknya para developer harus bersaing untuk mengembangkan use case. 

Kendati begitu, Vinsensius mengaku sulit melihat prospek aset-aset tersebut secara jangka panjang. Pasalnya, seluruh aset kripto yang ada baik sebagai sebuah produk dan utilitas, bergantung pada kegunaan kripto. Keluasan dan nilainya bergantung pada jumlah pengguna. 

Menurut Vinsensius, indikator yang bisa dijadikan pertimbangan adalah jika penggunanya banyak dan diiringi volume besar. "Hanya saja, kebanyakan pengguna kripto kebanyakan agak ragu dengan nilai tambah, potensi masa depan dari kripto lokal," kata dia. Karena itu, trader harus tetap berhati-hati dan memasang sikap skeptis.

Baca Juga: Kemunculan aset kripto dalam negeri mendapat sambutan positif

Bagikan

Berita Terbaru

Saham FAST Diprediksi Masih bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 08:30 WIB

Saham FAST Diprediksi Masih bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan

Industri jasa makanan Indonesia diproyeksikan akan mencatat pertumbuhan hingga 13% (CAGR 2025–2030). 

Ancaman Penurunan Laba Bersih hingga 27%, Investor Diimbau Waspadai Saham Batubara
| Rabu, 10 Desember 2025 | 08:05 WIB

Ancaman Penurunan Laba Bersih hingga 27%, Investor Diimbau Waspadai Saham Batubara

Regulasi DHE 2026 mengurangi konversi valuta asing menjadi rupiah dari 100% ke 50%, membatasi likuiditas perusahaan batubara.

Proyek IKN Jadi Pedang Bermata Dua untuk Emiten BUMN Karya
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:51 WIB

Proyek IKN Jadi Pedang Bermata Dua untuk Emiten BUMN Karya

Kebutuhan modal kerja untuk mengerjakan proyek IKN justru bisa menambah tekanan arus kas dan memperburuk leverage.

Bangun Tiga Gerai Baru, DEPO Incar Pendapatan Rp 3 Triliun
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:49 WIB

Bangun Tiga Gerai Baru, DEPO Incar Pendapatan Rp 3 Triliun

Emiten bahan bangunan milik konglomerat Hermanto Tanoko itu berencana menambah tiga gerai baru tahun depan.

Cuaca Ekstrem dan Momentum Nataru Diklaim Jadi Pendorong Pemulihan Harga CPO
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:35 WIB

Cuaca Ekstrem dan Momentum Nataru Diklaim Jadi Pendorong Pemulihan Harga CPO

Emiten yang memiliki basis kebun kelapa sawit di Kalimantan diprediksi relatif lebih aman dari gangguan cuaca.

Mandiri Sekuritas Tangani 5 IPO Skala Jumbo Alias Lighthouse Company, Ini Bocorannya
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:34 WIB

Mandiri Sekuritas Tangani 5 IPO Skala Jumbo Alias Lighthouse Company, Ini Bocorannya

Minat korporasi melantai ke bursa terus meningkat dan akan terlihat di tahun 2026. ada empat sampai lima perusahaan yang sedang kami perhatikan. 

Tahun Ini Jeblok, Laba Bersih Emiten Diramal Akan Pulih Tahun Depan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:57 WIB

Tahun Ini Jeblok, Laba Bersih Emiten Diramal Akan Pulih Tahun Depan

Mandiri Sekuritas memproyeksikan laba bersih emiten dalam cakupannya bisa tumbuh 14,2% dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 7,8%.

Demutualisasi Bursa Dikebut, Targetnya Rampung Pada Semester I-2026
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:54 WIB

Demutualisasi Bursa Dikebut, Targetnya Rampung Pada Semester I-2026

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menargetkan proses demutualisasi Bursa Efek Indonesia (BEI) segera rampung pada semester I-2026 mendatang.

Timbang-Timbang Investasi pada Produk ETF Emas
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:45 WIB

Timbang-Timbang Investasi pada Produk ETF Emas

Produk exchange-traded fund (ETF) emas siap meluncur awal tahun depan dari sejumlah manajer investasi (MI)

Sambil Menanti Data Penjualan Ritel, Simak Dulu Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:38 WIB

Sambil Menanti Data Penjualan Ritel, Simak Dulu Rekomendasi Saham Hari Ini

Pasar menantikan rilis data penjualan ritel bulan Oktober 2025 yang diproyeksikan tumbuh 4% secara tahunan. Meningkat dari 3,7% pada September.

INDEKS BERITA

Terpopuler