Kondisi Hong Kong memanas: Bursa Asia anjlok, yen menguat, emas melompat

Senin, 11 November 2019 | 12:48 WIB
Kondisi Hong Kong memanas: Bursa Asia anjlok, yen menguat, emas melompat
[ILUSTRASI. Aksi unjuk rasa Hong Kong semakin memanas. REUTERS/Tyrone Siu TPX IMAGES OF THE DAY]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Suasana di Hong Kong semakin memanas. Kondisi ini menyebabkan investor resah. Alhasil, bursa Asia tampak tak bergairah, yen yang merupakan mata uang safe haven mencatatkan penguatan, dan harga emas pun melonjak.

Melansir Reuters, pada siang ini, indeks Hang Seng Hong Kong memimpin penurunan pada bursa Asia dengan mencatatkan pelemahan lebih dari 2%. Aksi jual yang melanda bursa Hong Kong terjadi setelah polisi menembakkan senjata ke arah demonstran di kawasan timur kepulauan Hong Kong.

Sejumlah TV kabel dan media Hong Kong melaporkan, setidaknya satu orang pengunjuk rasa terluka. Salah satu video yang ditampilkan menunjukkan seorang pengunjuk rasa terbarik di genangan darah.

Sementara itu, bursa China juga memerah di mana indeks CSI300 blue chips turun 1,3%. Pun demikian dengan indeks Kospi yang tergerus 0,4%.

Baca Juga: Bursa saham Asia beringsut naik terdorong harapan kesepakatan AS-China

Kondisi serupa juga dialami oleh bursa Jepang. Indeks Nikkei menyerah, setelah sebelumnya mencatatkan kenaikan, dari posisi tertingginya dalam 13 bulan terakhir. Penurunan indeks Nikkei terjadi setelah data menunjukkan tingkat pemesanan mesin inti negara tersebut mengalami penurunan selama tiga bulan beruntun.

Sebaliknya, bursa Australia melawan tren penurunan, dengan mencatatkan kenaikan 0,55% ke posisi tertinggi dalam dua pekan terakhir.

Kondisi itu menyebabkan indeks MSCI Asia Pacific -di luar indeks Jepang- tertekan 0,5%.

Baca Juga: Faktor-faktor yang akan mempengaruhi gerak IHSG pada pekan ini

Di sisi lain, harga emas mengalami kenaikan seiring tingginya ketidakpastian global. Harga emas rebound dari posisi terendah dalam tiga bulan terakhir yang terjadi pada Jumat lalu, dan naik 0,3% menjadi US$ 1.462,11 per troy ounce.

Di pasar mata uang, yen Jepang menguat terhadap dollar AS menjadi 109,01. Adapun dollar Australia melemah tipis di level US$ 0,6853 per dollar AS.

Indeks dollar menyentuh lebel 98,33, sedangkan euro naik tipis ke level US$ 1,102.

Baca Juga: Meski IHSG hijau, ternyata lebih banyak saham turun harga (8/11)

Perang dagang

Selain isu Hong Kong, perhatian market saat ini juga masih tertuju pada perundingan perang dagang AS-China.

Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada reporter pada Sabtu lalu, bahwa perundingan dengan China bergerak lambat dan menegaskan Beijing lebih menginginkan kesepakatan dibanding dirinya.

Hal tersebut menegaskan pernyataan Trump sebelumnya saat dia menekankan bahwa Gedung Putih tidak setuju rencana penarikan tarif yang sudah berlaku. Pernyataannya itu memukul harga saham dan dollar AS.

Perang dagang Amerika Serikat dan China

 

Baca Juga: Sejumlah analis optimistis IHSG tembus 6.500 sampai tutup tahun

 

"Terlepas dari gertakannya bahwa 'China menginginkan kesepakatan perdagangan lebih dari yang saya inginkan', pasar merasa bahwa Trump kemungkinan besar cukup tertarik untuk melakukan gencatan senjata pada apa yang menjadi risiko ekonomi AS yang serius menuju tahun pemilihan 2020," kata David Bassanese, Ekonom Betashares yang berbasis di Sydney kepada Reuters.

Bagikan

Berita Terbaru

Prabowo Tunjuk Rosan Jadi Nakhoda Danantara, Pandu & Dony Oskaria Jabat CIO & COO
| Minggu, 23 Februari 2025 | 15:01 WIB

Prabowo Tunjuk Rosan Jadi Nakhoda Danantara, Pandu & Dony Oskaria Jabat CIO & COO

Kabar yang masuk KONTAN, Menteri Investasi dan BKPM Rosan Roslani akan menjadi nakhoda BPI Danantara.

Nasib Pembudidaya eFishery di Ujung Tanduk, Gibran: Saya Tidak Menggelapkan Dana
| Minggu, 23 Februari 2025 | 14:12 WIB

Nasib Pembudidaya eFishery di Ujung Tanduk, Gibran: Saya Tidak Menggelapkan Dana

Co-Founder sekaligus CEO eFishery Gibran Huzaifah menyatakan tidak pernah menggelapkan dana eFishery sepeser pun.

Platform Mobkas Tangkap Peluang Pasar Kendaraan
| Minggu, 23 Februari 2025 | 14:00 WIB

Platform Mobkas Tangkap Peluang Pasar Kendaraan

Industri otomotif bergerilya tangkap pasar yang besar dari mobil bekas, melalui platform digital mereka tawarakan layanan mobil bekas.

Mengekas Protein dari Ternak Ayam Sendiri
| Minggu, 23 Februari 2025 | 13:00 WIB

Mengekas Protein dari Ternak Ayam Sendiri

Tren memelihara ayam di rumah kian digemari. Proses pemeliharaan yang mudah membuat banyak orang keranjingan melakukannya.

10 SWF Dengan Aset Terbesar, Ada Danantara
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:32 WIB

10 SWF Dengan Aset Terbesar, Ada Danantara

Indonesia segera meluncurkan SWF terbaru dengan aset jumbo yakni Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Wakil Menteri Investasi: Pemerintah Dorong Peluang Investasi Energi Terbarukan
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:31 WIB

Wakil Menteri Investasi: Pemerintah Dorong Peluang Investasi Energi Terbarukan

Pemerintah telah menyiapkan berbagai insentif, kemudahan perizinan, dan skema feed-in tariff agar investasi energi hijau semakin menarik.

Saham Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Jadi Perhatian di Awal Tahun 2025
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:01 WIB

Saham Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Jadi Perhatian di Awal Tahun 2025

Direktur dan Chief Investor Relations Officer BRMS Herwin Hidayat mengerek target produksi emas pada tahun 2025 sebanyak 26,67% YoY.

Perang Bunga KPR Murah Membara di Awal Tahun
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:00 WIB

Perang Bunga KPR Murah Membara di Awal Tahun

Langsung tancap gas di awal tahun, bank gencar menawarkan promo bunga KPR untuk meningkatkan pembiayaan kredit rumah.

Kiat Memangkas Emisi dari Semburat Gas Bumi dan Juga Produksi Metana
| Minggu, 23 Februari 2025 | 09:00 WIB

Kiat Memangkas Emisi dari Semburat Gas Bumi dan Juga Produksi Metana

Tahun 2024, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) meraih rating ESG lebih baik. Namun awal tahun ini, PGN terseret kasus dugaan korupsi. 

 
Nakhoda Danantara
| Minggu, 23 Februari 2025 | 06:10 WIB

Nakhoda Danantara

​Pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) terus menjadi sorotan publik. Kenapa?

INDEKS BERITA

Terpopuler