Konsolidasi Asuransi Bakal Semakin Ramai

Jumat, 29 November 2024 | 06:45 WIB
Konsolidasi Asuransi Bakal Semakin Ramai
[ILUSTRASI. Tampilan logo sejumlah perusahaan?anggota?di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta, Rabu (11/1/2023). (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)]
Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Puluhan perusahaan perasuransian masih kekurangan modal untuk bisa memenuhi aturan baru yang akan berlaku pada akhir 2026. Dalam waktu dua tahun tersisa, aksi konsolidasi industri diyakini akan makin semarak.

Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ogi Prastomiyono bilang secara total ada 101 perusahaan asuransi dan reasuransi yang telah memenuhi aturan ekuitas minimum yang akan berlaku pada akhir 2026.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Saham Emiten Barang Baku Masih Sulit Melaju
| Rabu, 08 Januari 2025 | 08:37 WIB

Saham Emiten Barang Baku Masih Sulit Melaju

Kinerja indeks saham sektor barang baku terus melandai sejak akhir Oktober 2024. Analis melihat, ada kemungkinan akibat sudah jenuh beli.

Aksi Jual Investor Asing di Saham Bank Terus Berlanjut, Capai Rekor All-Time High
| Rabu, 08 Januari 2025 | 08:32 WIB

Aksi Jual Investor Asing di Saham Bank Terus Berlanjut, Capai Rekor All-Time High

Ketidakpastian suku bunga acuan dan ekonomi global masih jadi momok utama yang menggerus saham bank.

Mulai 10 Januari, Pengawasan Aset Kripto di Bawah OJK
| Rabu, 08 Januari 2025 | 08:21 WIB

Mulai 10 Januari, Pengawasan Aset Kripto di Bawah OJK

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan mulai melakukan pengawasan penuh terhadap aset kripto pada 10 Januari 2025. 

Kinerja ASSA Tetap Menderu Berkat Ekspansi
| Rabu, 08 Januari 2025 | 08:16 WIB

Kinerja ASSA Tetap Menderu Berkat Ekspansi

Pertumbuhan kinerja positif tersebut PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) berpeluang berlanjut hingga tahun ini.

Dongkrak Laba, Emiten Media Genjot Layanan Over The Top (OTT)
| Rabu, 08 Januari 2025 | 08:13 WIB

Dongkrak Laba, Emiten Media Genjot Layanan Over The Top (OTT)

Sejumlah emiten media mulai mengambil ancang-ancang untuk menggenjot bisnis pada 2025. Salah satunya mengoptimalkan layanan over the top (OTT).

Harga Tender Offer Rendah, Proses Delisting Saham META Berjalan Lambat
| Rabu, 08 Januari 2025 | 08:04 WIB

Harga Tender Offer Rendah, Proses Delisting Saham META Berjalan Lambat

Niat PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) melakukan penghapusan pencatatan atau delisting saham dari Bursa Efek Indonesia (BEI) masih molor.

Periode Akumulasi Saham BREN Tengah Berlangsung Sejak November, Berlanjut Hingga Kini
| Rabu, 08 Januari 2025 | 07:52 WIB

Periode Akumulasi Saham BREN Tengah Berlangsung Sejak November, Berlanjut Hingga Kini

Periode akumulasi saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) oleh investor asing masih berlanjut di awal 2025.

United Tractors (UNTR) Siap Menggeber Ekspansi di Tahun 2025
| Rabu, 08 Januari 2025 | 07:39 WIB

United Tractors (UNTR) Siap Menggeber Ekspansi di Tahun 2025

Fokus anak usaha Astra International (ASII) ini masih mengarah pada pengembangan portofolio non-batubara. Sembari menggenjot keunggulan operasi. 

Ekonomi Tak Pasti, Emiten Tambang dan Energi Lebih Berhati-hati
| Rabu, 08 Januari 2025 | 07:28 WIB

Ekonomi Tak Pasti, Emiten Tambang dan Energi Lebih Berhati-hati

Emiten mengucurkan capex lebih selektif sesuai pengerjaan proyek ekspansi dan pengembangan saat eksisting. 

Pemerintah Memastikan Layanan Haji 2025 Optimal
| Rabu, 08 Januari 2025 | 07:15 WIB

Pemerintah Memastikan Layanan Haji 2025 Optimal

Besaran biaya haji untuk tahun 2025 yang lebih rendah dari tahun lalu merupakan permintaan langsung dari Presiden.

INDEKS BERITA

Terpopuler