Kontroversi Pajak Kekayaan, Itu Eksesif, Picik dan Kuno
                        KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketimpangan kekayaan yang melebar, kebutuhan pendanaan publik, dan geliat politik keadilan fiskal sempat membuat pajak kekayaan populer. Namun Eropa telah meninggalkannya. Hanya Swiss, Spanyol dan Norwegia yang masih bertahan. .
Berbeda dari pajak penghasilan yang memotret pendapatan, pajak kekayaan menyasar stok aset bersih di atas ambang tertentu. Yang mendukung berargumen, pajak ini mendorong keadilan dan menambah ruang fiskal tanpa menekan kelas menengah.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Business Insight
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
