Kredit Macet Multifinance Melandai

Jumat, 21 Desember 2018 | 09:58 WIB
Kredit Macet Multifinance Melandai
[ILUSTRASI. Mandiri Tunas Finance]
Reporter: Nur Qolbi, Tendi Mahadi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2018 menjadi periode yang cukup menantang bagi pelaku usaha pembiayaan guna menjaga rasio kesehatan kredit. Sejumlah faktor sempat memberi tekanan pada multifinance untuk menjaga rasio kredit bermasalah atau non performing finance (NPF).

Namun rasio kesehatan kredit multifinance justru menunjukan pebaikan cukup signifikan menjelang akhir tahun ini. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, rasio NPF multifinance hingga bulan November berada di angka 2,83%. Rasio kredit bermasalah hingga 11 bulan pertama ini jadi yang terkecil dalam beberapa periode ke belakang yang biasanya ada di atas 3%. Terakhir kali rasio NPF multifinance berada di bawah 3% adalah pada Januari tahun ini, tepatnya sebesar 2,95%.
 
Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menyebut tahun ini memang ada sejumlah faktor yang turut mempengaruhi industri pembiayaan. Misalnya kondisi ekonomi global yang ikut berdampak pada perputaran roda ekonomi domestik.
 
Faktor lain adalah kasus sejumlah multifinance bermasalah yang menyebabkan seretnya pendanaan sehingga laju penyaluran kredit baru jadi terhambat.
 
Namun belakangan, sejumlah tantangan mulai bisa dilewati. Selain itu dia bilang pelaku usaha pembiayaan pun makin selektif dalam menyalurkan kredit agar bisa membantu mengais laba. "NPF yang makin rendah tentu bisa menekan beban yang ditanggung," ujarnya, Kamis (20/12).
 
Direktur PT Mandiri Tunas Finance (MTF) Harjanto Tjitohardjojo bilang sejauh ini pihaknya masih bisa menekan rasio kredit bermasalah menjadi 0,77% per November dari posisi tahun lalu yang masih berada di atas 0,8%. Ia yakin, pihaknya bisa menjaga NPF di bawah 1% sampai akhir tahun meski kondisi bisnis masih menantang.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku
| Jumat, 22 November 2024 | 15:14 WIB

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku

Kepemilikan Prajogo Pangestu dalam emiten Gozco Group, diakitkan dengan investasi Gozco di PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB),  

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI
| Jumat, 22 November 2024 | 14:33 WIB

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI

Dua nama calon menteri Donald Trump yang pro energi fosil, yakni Doug Burgum calon Menteri Dalam Negeri dan Chris Wright calon Menteri Energi.

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal
| Jumat, 22 November 2024 | 09:50 WIB

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal

Tahun ini BPDPKS menargetkan setoran pungutan ekspor sawit sebesar Rp 24 triliun, turun dari target awal

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan
| Jumat, 22 November 2024 | 09:32 WIB

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan

Ribuan masyarakat Indonesia menandatangani petisi yang menolak rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% tersebut

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana
| Jumat, 22 November 2024 | 09:14 WIB

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana

Menurut Direktur Eksekutif Indef Eko Listiyanto, tax amnesty tidak bisa diterapkan terus-menerus dalam waktu singkat

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru
| Jumat, 22 November 2024 | 09:12 WIB

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru

Kendati harga saham pendatang baru sudah naik tinggi hingga ratusan persen, waspadai pembalikan arah

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD
| Jumat, 22 November 2024 | 08:58 WIB

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD

Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sepanjang tahun 2024 bisa melebar jadi 0,9% PDB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun
| Jumat, 22 November 2024 | 08:52 WIB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun

PT Wika Beton Tbk (WTON) memperkirakan, hingga akhir 2024 ini nilai kontrak baru hanya akan mencapai ke Rp 6 triliun.

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi
| Jumat, 22 November 2024 | 08:15 WIB

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi

Keberadaan tiga BUMD pangan yang ada di Jakarta jadi kunci pengendalian inflasi di Provinsi DKI Jakarta

Mimpi ke Piala Dunia
| Jumat, 22 November 2024 | 08:00 WIB

Mimpi ke Piala Dunia

Indonesia harus mulai membuat cetak biru pengembangan sepakbola nasional yang profesional agar mimpi ke Piala Dunia jadi kenyataan.

INDEKS BERITA

Terpopuler