Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk
| Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fasilitas kredit perbankan yang belum dicairkan (undisbursed loan) masih belum banyak berkurang. Berdasar data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Juni 2021 undisbursed loan sudah sempat turun 0,7% secara year on year (yoy) menjadi
Rp 1.605,19 triliun. Namun pengetatan aktivitas ekonomi akibat merebaknya varian delta membuat kredit menganggur pada Juli 2021 kembali naik 1,54% yoy menjadi Rp 1.679 triliun.
Kredit menganggur PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) misalnya per Agustus 2021 mencapai Rp 53 triliun atau sebesar 9,4% dari total kredit BNI. Nilai tersebut mengalami kenaikan 10,1% yoy.
Novita Widya Anggraini Direktur Keuangan BNI mengungkapkan, sektor yang masih belum maksimal dalam penarikan fasilitas kreditnya berasal dari sektor utilities seperti listrik, gas dan air, sektor manufaktur dan perdagangan.
"Ketiga sektor ini memang sifat penarikan kreditnya per termin atau sesuai kebutuhan sehingga porsi undisbursed loan-nya relatif besar mengingat kondisi pandemi yang masih membayangi," kata Novita pada KONTAN, Jumat (19/9).
Namun, BNI memperkirakan porsi kredit menganggur di tiga sektor tersebut akan menurun seiring dengan membaiknya proyeksi ekonomi di semester II 2021.
Sementara PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sudah sempat mencatatkan penurunan kredit menganggur dibanding tahun lalu. Per Juni 2021, undisbursed loan bank ini mencapai Rp 97 triliun dari akhir 2020 yang masih tercatat sebesar Rp 123,6 triliun.
Namun, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ketat sejak Juli, berpotensi menaikkan undisbursed loan di kuartal III. "Tapi angkanya kami perkirakan tidak terlalu signifikan," kata Aestika Oryza Sekretaris Perusahaan BRI.
Akhir tahun membaik
Aestika menjelaskan, penyaluran kredit selalu sejalan dengan aktivitas ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, BRI memperkirakan penyaluran kredit akan kembali naik sejalan dengan dilonggarkannya PPKM. Sehingga undisbursed loan di 2021 diproyeksi tidak akan setinggi tahun 2020.
Adapun PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (BJB) sudah mulai mencatat penurunan kredit menganggur jika dibandingkan akhir tahun 2020. Yuddy Renaldi Direktur Utama BJB mengatakan, undisbursed loan per Agustus 2021 turun sekitar 5% jika dibandingkan dengan akhir tahun lalu. Ini sejalan dengan kredit yang tumbuh, khususnya kredit ke segmen komersial korporasi.
"Sektor yang telah aktif melakukan penarikan fasilitas kredit adalah sektor perantara keuangan. Undisbursed loan-nya tersisa kurang dari 5% dari total fasilitas yang diberikan," kata Yuddy. Sementara sektor yang masih lambat menarik kredit adalah konstruksi. Persentase kredit kontruksi terhadap undisburse loan mencapai 24,1%.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.