Kredit Versus Penempatan Bank di SBN

Senin, 04 Maret 2024 | 02:55 WIB
Kredit Versus Penempatan Bank di SBN
[ILUSTRASI. Kebutuhan Uang tunai: Warga menarik uang di mesin ATM di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (13/2/2024). Bank Indonesia (BI) menyatakan akan menyediakan kebutuhan uang tunai lebih dari Rp 260 triliun untuk memenuhi hajatan besar Indonesia mulai dari Pemilu, Ramadhan dan Idul Fitri di 2024. Hal tersebut dikarenakankebutuhan penarikan uang selama periode itu diperkirakan akan meningkat 35% dari tahun sebelumnya. KONTAN/Baihaki/14/2/2024]
Ardhienus | Deputi Direktur Departemen Surveilans Sistem Keuangan BI

KONTAN.CO.ID - Banyaknya penempatan bank di surat berharga negara (SBN), alih-alih penyaluran kredit mendapatkan sorotan tajam. Mengacu data Kementerian Keuangan per 29 Februari 2024, dari total SBN rupiah yang diperdagangkan Rp 5.784,28 triliun, perbankan Indonesia memegang porsi paling banyak yaitu 25,56%  atau Rp 1.478,25 triliun. Bank konvensional sebanyak Rp 1.385,60 triliun (93,73%) dan bank syariah Rp 92,65 triliun (6,27%).
Hal itu lantas mengesankan perilaku perbankan yang lebih senang membeli SBN daripada menyalurkan kredit ke sektor riil, termasuk membeli instrumen operasi moneter Bank Indonesia yang baru diluncurkan pada triwulan IV 2023, yaitu sekuritas rupiah Bank Indonesia (SRBI). Lalu apakah memang perilaku perbankan seperti itu?

Sudah jamak dipahami penyaluran kredit merupakan aktivitas utama sebuah institusi yang berperan sebagai lembaga intermediasi. Keberlangsungan usaha (going concern) sebuah bank sangat bergantung pada konsistensinya dalam mengucurkan kredit. Apabila kita melihat lebih dalam atas peningkatan perolehan laba bank selama ini, sejatinya itu terutama disebabkan oleh peningkatan penyaluran kredit.

Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah Berlangganan?
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama dan gunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Business Insight
Artikel pilihan editor Kontan yang menyajikan analisis mendalam, didukung data dan investigasi.
Kontan Digital Premium Access
Paket bundling Kontan berisi Business Insight, e-paper harian dan tabloid serta arsip e-paper selama 30 hari.
Masuk untuk Melanjutkan Proses Berlangganan
Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Pengendali Tambah Porsi Kepemilikan 66,5 Juta Saham di SILO
| Kamis, 18 Desember 2025 | 10:14 WIB

Pengendali Tambah Porsi Kepemilikan 66,5 Juta Saham di SILO

Pengendali PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), Sight Investment Company Pte Ltd selaku menambah porsi kepemilikan sahamnya di SILO. 

Sucor Sekuritas Siap Bawa Tiga Perusahaan Melantai di BEI
| Kamis, 18 Desember 2025 | 10:10 WIB

Sucor Sekuritas Siap Bawa Tiga Perusahaan Melantai di BEI

Sucor Sekuritas akan membawa tiga perusahaan jumbo untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) di tahun 2026.

Ada Libur Natal dan Tahun Baru, Penjualan AMRT Bisa Menderu
| Kamis, 18 Desember 2025 | 10:04 WIB

Ada Libur Natal dan Tahun Baru, Penjualan AMRT Bisa Menderu

Salah satu emiten ritel yang diproyeksi bakal kecipratan rezeki dari momen Natal dan tahun baru 2025 adalah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).

Emiten MIND ID Siap Genjot Kinerja Pada 2026
| Kamis, 18 Desember 2025 | 09:58 WIB

Emiten MIND ID Siap Genjot Kinerja Pada 2026

Emiten pertambangan anggota holding MIND ID membidik pertumbuhan kinerja keuangan dan produksi pada 2026​.

Angkat Hans Patuwo Jadi CEO Baru, Kinerja GOTO Bisa Melaju
| Kamis, 18 Desember 2025 | 09:49 WIB

Angkat Hans Patuwo Jadi CEO Baru, Kinerja GOTO Bisa Melaju

Hans Patuwo akhirnya resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama dan Group Chief Executive Officer (CEO)  PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Superbank (SUPA) Listing di BEI, Emiten Grup Emtek Semakin Seksi
| Kamis, 18 Desember 2025 | 09:42 WIB

Superbank (SUPA) Listing di BEI, Emiten Grup Emtek Semakin Seksi

Berbagai aksi korporasi dilakukan Grup Emtek di sepanjang tahun 2025. Terbaru, PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) resmi listing di BEI. ​

Laju Ekonomi 5,4% Belum Mampu Serap Tenaga Kerja
| Kamis, 18 Desember 2025 | 09:30 WIB

Laju Ekonomi 5,4% Belum Mampu Serap Tenaga Kerja

Tingginya target pertumbuhan ekonomi Indonesia, belum sepenuhnya bisa menyelesaikan persoalan tenaga kerja

Paradoks Akhir Tahun: Pemerintah Tebar Diskon, Alam Bunyikan Alarm Bahaya
| Kamis, 18 Desember 2025 | 09:00 WIB

Paradoks Akhir Tahun: Pemerintah Tebar Diskon, Alam Bunyikan Alarm Bahaya

Jika warga Jakarta batal ke luar kota, perputaran uang akan terkunci sehingga pemerataan ekonomi antardaerah tertahan.

Ruang Pemangkasan Bunga Acuan Lebih Sempit
| Kamis, 18 Desember 2025 | 08:43 WIB

Ruang Pemangkasan Bunga Acuan Lebih Sempit

Bank Indonesia (BI) menutup tahun 2025 dengan mempertahankan suku bunga acuan alias BI rate di level 4,75%

Waktu Semakin Mepet, Pajak Jauh dari Target
| Kamis, 18 Desember 2025 | 08:17 WIB

Waktu Semakin Mepet, Pajak Jauh dari Target

Dari data KPPN Sidikalang, realisasi penerimaan per akhir November baru 74,62% dari target          

INDEKS BERITA

Terpopuler