Krisis Energi Mengancam Anjloknya Output Industri Otomotif Eropa hingga 40%
KONTAN.CO.ID - LONDON. Krisis terburuk akan berdampak buruk terhadap industri otomotif di Eropa. S&P Global Mobility memperingatkan pada Selasa bahwa dalam skenario terburuk, krisis energi bakal mengakibatkan terpangkasnya produksi mobil di Eropa hingga hampir 40%, atau lebih dari 1 juta unit, per kuartal hingga akhir tahun 2023.
Dalam laporan yang berjudul "Winter is Coming," lembaga pemroyeksi otomotif itu mengatakan rantai pasokan industri yang sudah goyah akibat pandemi Covid-19 serta invasi Rusia ke Ukraina, akan semakin tertekan akibat melonjaknya biaya energi hingga pemadaman listrik.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.