ILUSTRASI. Indonesia juga mesti melecut sumber energi terbarukan jika ingin menepis risiko volatilitas harga dan pasokan komoditas energi di tengah konflilk geopolitik seperti Rusia vs Ukraina. REUTERS/Luis Cortes
Reporter: Anastasia Lilin Y | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Krisis Rusia-Ukraina menguak komposisi kekuatan sekaligus ketergantungan energi sejumlah negara. Konflik geopolitik itu menjadi alarm bagi Barat terutama Uni Eopa, untuk memperkuat sumber energi terbarukan. Sementara Indonesia tak banyak bisa mengambil peluang kecuali turut melecut sumber energi alternatif itu jika ingin menepis risiko volatilitas harga dan pasokan komoditas energi di tengah konflilk.
Pasca menginvasi Ukraina pekan lalu, Rusia digempur aneka sanksi oleh Amerika Serikat (AS) dan Negara-negara Barat. Sejauh ini, sanksi-sanksi mengesampingkan sektor energi. Masuk akal karena hingga kini tingkat ketergantungan Uni Eropa terhadap pasokan energi Rusia cukup tinggi.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.