Perang Rusia-Ukraina: Antara Kejutan Risiko dan Urgensi Percepatan Energi Terbarukan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Krisis Rusia-Ukraina menguak komposisi kekuatan sekaligus ketergantungan energi sejumlah negara. Konflik geopolitik itu menjadi alarm bagi Barat terutama Uni Eopa, untuk memperkuat sumber energi terbarukan. Sementara Indonesia tak banyak bisa mengambil peluang kecuali turut melecut sumber energi alternatif itu jika ingin menepis risiko volatilitas harga dan pasokan komoditas energi di tengah konflilk.
Pasca menginvasi Ukraina pekan lalu, Rusia digempur aneka sanksi oleh Amerika Serikat (AS) dan Negara-negara Barat. Sejauh ini, sanksi-sanksi mengesampingkan sektor energi. Masuk akal karena hingga kini tingkat ketergantungan Uni Eropa terhadap pasokan energi Rusia cukup tinggi.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukKontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Business Insight
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.