Kuartal III-2025 Penjualan Dinilai Sepi, Pemulihan Mitra Adiperkasa (MAPI) Lambat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walaupun pemulihan kinerja PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) melambat tahun ini, namun prospek kinerja Perseroan masih dinilai atraktif.
Walau mencatat pertumbuhan pada segmen pendapatan dan laba bersih di paruh pertama 2025, tren kinerja same store sales growth (SSSG) masih negatif alias turun 1,7% year on year (YoY).
Menilik pergerakan sahamnya, sepanjang tahun berjalan 2025 alias year to date (YtD), harga saham MAPI berada dalam zona merah dan sudah terkoreksi 15,07%. Pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (2/10), harga saham MAPI menguat 1,32% ke level Rp 1.155. Adapun kapitalisasi pasar tercatat senilai Rp 18,9 triliun dengan free float 48,6%.
Dalam sebulan terakhir, investor asing mencatat pembelian saham MAPI sebanyak Rp 306 miliar dan penjualan sebanyak Rp 333 miliar, dus menghasilkan net sell senilai Rp 27 miliar.
Lebih lanjut, capaian SSSG yang dicapai MAPI tersebut meleset dari apa yang dibidik oleh manajemen yakni sebesar satu digit lebih rendah. BRI Danareksa Sekuritas dalam riset terbaru yang tayang Kamis (2/10) menyebutkan momentum pertumbuhan MAPI memang akan lebih banyak ditopang oleh pembukaan toko baru dibandingkan dengan kinerja SSSG.
Asal tahu saja, selain di paruh pertama 2025 ini, terakhir kali MAPI mencatat kinerja SSSG negatif adalah di tahun 2016 yang diakibatkan oleh penutupan gerai bisnis perusahaan dengan pemulihan yang baru terjadi pada 2018. Pada momen Covid 19, hal yang sama juga terjadi, namun momen tersebut tidak dipertimbangkan.
Melihat catatan historis ini, BRI Danareksa Sekuritas berkesimpulan bahwa pemulihan kinerja SSSG yang negatif, juga akan memakan waktu lebih lama sebelum MAPI bisa kembali ke performa primanya.
Baca Juga: Ada Kabar, Entitas di Singapura Bersiap Mencaplok Saham MAPI
Di sisi lain, manajemen MAPI juga turut menyorot kinerja di segmen fesyen premium pada Juli 2025, sedangkan penjualan Agustus 2025 kinerja ditopang oleh promosi "Buy1Get1" di beberapa brand andalannya.
"Mengingat kuartal III-2025 biasanya menjadi musim lemah bagi MAPI dan fokus manajemen pada konsolidasi, kami memperkirakan pertumbuhan penjualan moderat terjadi di kuartal III-2025, lalu meningkat lebih kuat di kuartal IV-2025," urai Analis BRI Danareksa Sekuritas Christy Halim dan Sabela Nur Amalina dalam riset yang dikutip KONTAN, Kamis (2/10).
Senada, Kepala Riset Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI) Muhammad Wafi menyebutkan bahwa kinerja MAPI di kuartal III biasanya memang sepi. Ditambah dengan pelemahan daya beli masyarakat kelas menengah- menengah atas, membuat pemulihan alias recovery kinerja MAPI bisa melambat.
"Selain itu, pelemahan rupiah membuat beban impor barang branded naik, margin bisa tertekan. Tidak hanya faktor musiman tetapi ini kombinasi daya beli dan biaya yang membuat kinerja MAPI agak berat di tahun 2025 ini," jelas Wafi.
Dia masih melihat adanya sentimen positif untuk mendorong kinerja MAPI yakni adanya momentum libur Natal dan Tahun Baru yang jatuh di kuartal IV, yang secara historis biasanya menjadi momen musiman tertinggi bagi MAPI.
Selanjutnya, tren gaya hidup masyarakat urban serta brand global yang kuat di segmen MAPI jugabisa menjadi bahan bakar bagi Perseroan untuk pulih.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Business Insight
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan