Kurs Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat Ke Posisi Rp 14.160

Rabu, 04 September 2019 | 17:09 WIB
Kurs Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat Ke Posisi Rp 14.160
[ILUSTRASI. Uang dollar AS]
Reporter: Herlina KD | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah hari ini (4/9) ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat di akhir perdagangan. Rupiah ada di posisi Rp 14.160 per dolar AS, menguat 0,47% dibanding sehari sebelumnya di level Rp 14.228 per dolar AS.

Keperkasaan rupiah sejalan dengan penguatan mayoritas mata uang Asia lainnya. Hingga sore ini, hanya yen Jepang yang melemah 0,29% terhadap dolar AS.

Baca Juga: Rupiah menjelang penutupan terus menguat 0,46% di level Rp 14.163 per dolar AS

Sementara mata uang Asia lainnya menguat terhadap dolar AS. Peso Filipina menjadi mata uang yang menguat paling tinggi terhadap dolar AS, yakni sebesar 0,65% disusul won Korea yang menguat 0,63%, dan rupee India menguat 0,53%.

Selanjutnya, posisi ke empat diduduki rupiah dan diikuti yuan China yang menguat 0,43% terhadap dolar AS.

Baca Juga: Rupiah hari ini terus menguat 0,10% di level Rp 14.208 per dolar AS

Sementara indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar mata uang dolar AS terhadap mata uang utama dunia ada di posisi 98,68. Angka ini turun dari sehari sebelumnya yang berada di level 99,00.

Bagikan

Berita Terbaru

Lini Komersial Memoles Kinerja Indonesia Paradise Property
| Sabtu, 15 November 2025 | 05:35 WIB

Lini Komersial Memoles Kinerja Indonesia Paradise Property

Segmen bisnis pusat belanja turut mengerek pendapatan PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) pada tahun ini.

RAAM Memacu Kinerja di Ujung Tahun Ini
| Sabtu, 15 November 2025 | 05:25 WIB

RAAM Memacu Kinerja di Ujung Tahun Ini

PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) merancang sejumlah strategi untuk memaksimalkan kinerja di akhir tahun.​

Banyak Alternatif Pembayaran, Transaksi Kartu Kredit Bank Tumbuh Lambat
| Sabtu, 15 November 2025 | 04:55 WIB

Banyak Alternatif Pembayaran, Transaksi Kartu Kredit Bank Tumbuh Lambat

Pertumbuhan transaksi kartu kredit BNI merata di berbagai kategori. Mulai dari kebutuhan harian, e-commerce, hingga travel dan lifestyle. 

Garuda Indonesia (GIAA) Disuntik Modal Rp 23,67 Triliun
| Jumat, 14 November 2025 | 07:35 WIB

Garuda Indonesia (GIAA) Disuntik Modal Rp 23,67 Triliun

Langkah strategis ini merupakan bagian dari rangkaian upaya penyehatan dan transformasi kinerja keuangan Garuda Indonesia Group.

IPO Sektor Keuangan Bisa Bawa Sentimen Positif
| Jumat, 14 November 2025 | 07:25 WIB

IPO Sektor Keuangan Bisa Bawa Sentimen Positif

Rencana sejumlah perusahaan sektor keuangan menggelar initial public offering (IPO) bisa membawa angin segar bagi saham sektor keuangan​

 Pasar Keuangan Tak Dalam, Penyebab Duit Orang Tajir Parkir di Luar Negeri
| Jumat, 14 November 2025 | 07:21 WIB

Pasar Keuangan Tak Dalam, Penyebab Duit Orang Tajir Parkir di Luar Negeri

Fenomena warga kaya Indonesia menempatkan dananya di luar negeri tinggi. Kondisi ini pula yang mendorong Himbara mengerek bunga deposito ​USD

Pemerintah Bidik Mobil Nasional Berproduksi 2027
| Jumat, 14 November 2025 | 07:20 WIB

Pemerintah Bidik Mobil Nasional Berproduksi 2027

Kemenperin telah menggelar pertemuan dengan Pindad untuk membahas secara komprehensif mengenai eksekusi program mobil nasional.

Uji Jalan Program B50 Dimulai Bulan Depan
| Jumat, 14 November 2025 | 07:00 WIB

Uji Jalan Program B50 Dimulai Bulan Depan

Rencananya uji jalan program B50 ini akan dimulai pada 3 Desember 2025 secara serentak di enam sektor industri.

Daya Beli Masyarakat Masih Lesu, MIDI Memangkas Target Ekspansi Gerai
| Jumat, 14 November 2025 | 06:57 WIB

Daya Beli Masyarakat Masih Lesu, MIDI Memangkas Target Ekspansi Gerai

MIDI melakukan revisi seiring masih lemahnya daya beli masyarakat di Tanah Air, khususnya di wilayah Jawa.

Lagi, Indikasi Ekonomi Tidak Baik-Baik Saja, Kinerja Emiten Kawasan Industri Layu
| Jumat, 14 November 2025 | 06:48 WIB

Lagi, Indikasi Ekonomi Tidak Baik-Baik Saja, Kinerja Emiten Kawasan Industri Layu

Lemahnya kinerja emiten kawasan industri hingga akhir kuartal III-2025 lantaran loyonya penanaman modal asing (PMA) sembilan bulan tahun ini.

INDEKS BERITA