Laba Bersih Produsen Kuas Cat Ace Oldfields Melambung 101,35 Persen
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ace Oldfields Tbk (KUAS) pada Kamis (27/7) merilis laporan keuangan semester I-2023. Hasilnya, produsen berbagai alat pengecatan itu mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif.
Nilai penjualan KUAS per 30 Juni 2023 mencapai Rp 75,71 miliar. Ini artinya ada pertumbuhan sekitar 15,53% dibanding realisasi per 30 Juni 2022 yang sekitar Rp 65,53 miliar.
Sekitar 92,03% dari total penjualan tersebut, atau Rp 69,68 miliar tercatat sebagai penjualan ke pasar domestik. Sisanya, yakni sekitar 6,03 miliar merupakan penjualan ekspor.
Pada saat bersamaan, beban pokok penjualan yang ditanggung Ace Oldfields, naik sekitar 12,29% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp 54,66 miliar.
Sementara itu KUAS menorehkan catatan laba sebelum pajak penghasilan sekitar Rp 3,83 miliar, atau melejit sekitar 74,64% secara tahunan.
Lalu laba bersih melompat 101,35% secara tahunan menjadi sekitar Rp 2,81 miliar. Walhasil, laba bersih per saham atau earning per share (EPS) KUAS naik dari Rp 1,08 pada semester I-2022 menjadi Rp 2,17 per semester I-2023.
Data RTI menunjukkan, di harga penutupan Rabu (26/7/2023) di Rp 55 per saham, price to earning ratio (PER) 2023 KUAS ada di level 12,67 kali. Sementara price to book value (PBV) hanya 0,47 kali.
Baca Juga: Produksi Emas Meningkat, Pendapatan BRMS Naik 185,92%
Sebagai informasi, kiprah Ace Oldfields di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih terbilang baru. Produsen kuas dan roll cat itu baru mencatatkan sahamnya di BEI pada 25 Oktober 2021 di harga perdana Rp 195 per saham.
Meski anyar dan tergolong emiten kelas menengah jika dilihat dari sisi aset, yakni Rp 270,70 miliar per 30 Juni 2023, KUAS termasuk emiten yang rajin membagikan dividen.
Pada 2022, KUAS membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2021 Rp 1,29 miliar, atau Rp 1 per saham.
Pada bulan lalu, tepatnya 12 Juni 2023 KUAS kembali membayarkan dividen untuk tahun buku 2022 sekitar Rp 2,07 miliar. Dus, setiap pemegang saham KUAS memperoleh jatah dividen Rp 1,6 per saham.
Berita Terbaru
Kebijakan Tarif PPN 12% Lebih Banyak Membebani Kalangan Masyarakat Bawah
Pemerintah diminta memitigasi secara komprehensif efek penerapan tarif PPN 12% terhadap masyarakat rentan.
Usai Libur Natal, Cek Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Jumat (27/12)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun di perdagangan terakhir sebelum libur Natal dan cuti bersama.
Rupee India Longsor, Sempat Capai Titik Terendah Sepanjang Masa
Rupee India makin melemah tertekan dolar AS yang kuat dan permintaan dolar akhir bulan dari para importir.
Tinggal 3 Hari Perdagangan, Begini Proyeksi IHSG hingga Akhir Tahun
Selasa (24/12), IHSG melemah 0,43% atau 30,7 poin ke 7.065,75 pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Daftar 20 BPR dan BPRS yang Izinnya Dicabut OJK Sejak Awal 2024
Ini dilakukan sebagai bagian dari pelaksanaan tugas OJK menjaga dan memperkuat industri BPR/BPRS serta melindungi kepentingan konsumen.
Hanya Separuh IPO Tahun 2024 yang Harganya Masih Positif, 7 Saham Naik Tripel Digit
Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan 41 emiten baru yang mencatatkan saham di sepanjang tahun 2024.
Darwin Cyril Jual 52,14 Juta Saham Daya Intiguna Yasa (MDIY), Dapat Dana Segar Segini
Komisaris PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) Darwin Cyril Noerhadi menjual porsi kepemilikan sahamnya di MDIY.
Beli Emas Antam 3 Bulan Lalu Masih Rugi Kalau Dijual, Intip Perhitungan Rincinya
Harga emas batangan bersertifikat di Logam Mulia milik Aneka Tambang stabil di harga Rp 1.520.000 per gram pada Kamis (26/12).
Membandingkan Miliarder Dunia Saat Ini dengan Tahun 2000, Ini Hasilnya
Jika membandingkan daftar nama orang terkaya di planet Bumi saat ini dengan seperempat abad yang lalu, hasilnya sungguh mengejutkan.
Harga Emas Spot Sudah Melejit 27% Tahun Ini, Masih Bisa Naik Lagi?
Harga emas naik pada Kamis (26/12), didorong oleh sedikit pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) dan ketegangan geopolitik.