Laba Distributor Samsung dan iPhone di Indonesia Anjlok 43,50%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju bisnis sedang tidak baik bagi distributor produk Samsung dan Apple di Indonesia, PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE).
Laba bersih periode berjalan emiten yang juga menjadi penyalur resmi kartu perdana dan pulsa isi ulang Telkomsel serta XL itu anjlok 43,50% year on year (yoy).
Pada semester I-2019 TELE hanya berhasil meraup laba bersih periode berjalan sebesar Rp 170,42 miliar.
Padahal, pada semester I-2018, perusahaan yang dibesarkan Hengky Setiawan, itu mampu meraih laba bersih periode berjalan sebesar Rp 301,64 miliar.
Kinerja yang tidak menggembirakan itu terangkum dalam laporan keuangan per Juni 2019 yang diumumkan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (15/08).
Laba yang anjlok seiring dengan tekanan di sisi pendapatan bersih.
Per Juni 2019, pendapatan bersih TELE sebesar Rp 12,56 triliun.
Sebagai perbandingan pada periode sama tahun lalu, pendapatan bersih Tiphone mencapai sekitar Rp 14,13 triliun.
Akibatnya, laba bersih per saham TELE melorot dari Rp 41 per saham menjadi tinggal Rp 23 per saham.
Penjualan ponsel dan pulsa anjlok
Penurunan penjualan terjadi di dua segmen bisnis yang selama ini menjadi kontributor utama pendapatan perseroan.
Pendapatan yang diperoleh dari penjualan voucher pulsa isi ulang dan kartu perdana seluler turun dari Rp 10,68 triliun menjadi tinggal sekitar Rp 9,30 triliun.
Sementara dari penjualan ponsel, TELE hanya mengantongi pendapatan sekitar Rp 3,26 triliun.
Padahal pada semester I tahun lalu, emiten itu berhasil memperoleh pendapatan di segmen ini sebanyak Rp 3,45 triliun.
Oh ya, selain mendistribusikan produk Samsung dan Apple, pemilik Telesindo Shop ini juga menjadi distributor ponsel cerdas produksi LG, Nokia, Sony, HTC and BlackBerry.