ILUSTRASI. Workers clean a Garuda Indonesia's Boeing 737-800 NG aeroplane at the Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia, at Soekarno-Hatta International airport near Jakarta, Indonesia, January 21, 2022. REUTERS/Willy Kurniawan
Reporter: Herry Prasetyo, Maizal Walfajri | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Deja vu. Lagi-lagi perusahaan pelat merah berada di ujung tanduk. Setelah Garuda Indonesia (GIAA) berstatus Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), giliran Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) bernasib serupa karena tak kuasa lagi menanggung beban utang.
Cerita pun berulang. Memburuknya kemampuan membayar utang dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut berdampak terhadap kualitas kredit di perbankan. Terlebih, baik GIAA maupun WSBP sama-sama memiliki kredit yang cukup besar dari perbankan, terutama bank BUMN (lihat tabel).
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.