Laju IHSG Hari Ini Diproyeksi Berpotensi Menguat Terbatas
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Jumat pekan lalu (20/12) dengan kenaikan tipis 0,09% ke level 6.983,86. Meski begitu, pada perdagangan awal pekan ini, Senin (23/12), laju IHSG diproyeksi akan bergerak variatif.
VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi memproyeksi, hari ini IHSG akan bergerak mixed cenderung menguat terbatas dengan support 6.911 dan resistance 7.090. Secara teknikal, indikator MACD pada indeks komposit dalam negeri ini menunjukkan tren pelemahan.
Baca Juga: Kabar Duka, Peluang Tipis Terjadinya Window Dressing di Sisa Akhir Tahun 2024
Meskipun, kata Audi, indikator RSI sudah cenderung melandai. "Normalisasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan pelemahan harga komoditas seiring ketidakpastian global yang meningkat, akan jadi sentimen pasar saham domestik hari ini," kata Audi kepada KONTAN, akhir pekan lalu.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menambahkan, secara teknikal pelebaran negative slope pada indikator MACD masih terus berlanjut dan indikator Stochastic RSI sedang menuju ke area oversold.
Data ekonomi
Dus, Valdy memperkirakan, hari ini IHSG berpotensi terkonsolidasi di rentang 6.950 sampai 7.050. Dari eksternal, pasar mengantisipasi rilis data CB Consumer Confidence AS bulan Desember 2024, yang dijadwalkan rilis hari ini (23/12) dan diperkirakan naik ke level 113 dari level 111.7 di November 2024.
"Ini menandakan, kepercayaan konsumen di AS terhadap kondisi ekonomi Amerika masih terjaga," jelas Valdy.
Baca Juga: Peta Saham Big Cap dan IHSG Sepekan Menjelang Akhir 2024
Valdy menambahkan, pasar juga mengantisipasi rilis data Durable Goods Orders bulan November 2024 pada 24 Desember 2024 yang diperkirakan turun 0,4% MoM dari 0,2% MoM di Oktober 2024.
Dari regional, pasar mengantisipasi rilis data tingkat pengangguran November 2024 di Jepang pada 27 Desember 2024. Di waktu yang bersamaaan, pemerintah Jepang juga akan merilis data penjualan ritel bulan November 2024.