Lanjutkan Penyidikan atas Raksasa Digital, China Minta 25 Aplikasi Didi Dihapus

Jumat, 09 Juli 2021 | 23:06 WIB
Lanjutkan Penyidikan atas Raksasa Digital, China Minta 25 Aplikasi Didi Dihapus
[ILUSTRASI. Ilustrasi logo Didi, raksasa ride hailing asal China. 7 Juli 2021. REUTERS/Florence Lo/Illustration]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Regulator siber China, Jumat (9/7), mengatakan akan menghapus 25 aplikasi seluler yang dioperasikan oleh Didi Global Inc dari toko aplikasi. Ini merupakan bagian dari tindakan keras Beijing atas raksasa transportasi online tersebut.

Beijing menyebut Didi mengumpulkan dan menggunakan data secara ilegal melalui puluhan aplikasi itu. Aplikasi yang dihapus itu termasuk layanan pengiriman, perangkat kamera, dan layanan keuangan, demikian pernyataan Administrasi Cyberspace China.

Lembaga Pemerintah China yang mengatur dunia siber itu, pekan lalu, memerintahkan toko aplikasi untuk menghapus ride hailing, yang merupakan aplikasi utama Didi. Instruksi itu muncul hanya beberapa hari setelah pencatatan saham Didi yang bernilai US$ 4,4 miliar di New York Stock Exchangei.

Baca Juga: Wall Street loyo, imbas turunnya saham teknologi China dan keraguan pemulihan ekonomi

Regulator juga memerintahkan Didi untuk menghentikan penerimaan pengguna baru selama proses penyelidikan berlangsung, dengan alasan keamanan nasional dan kepentingan publik.

Pengumuman yang muncul hari ini menggerus penguatan saham Didi, yang sempat naik lebih dari 9% menjadi sekitar 4%.

Nilai kapitalisasi pasar Didi tergerus hingga US$ 21,5 miliar selama tiga sesi perdagangan di minggu ini di tengah kekhawatiran terhadap dampak dari peningkatan pengawasan pemerintah Tiongkok.

Selanjutnya: Efek Aturan Baru Kemananan Siber China, Linkdoc Technology Batalkan Rencana IPO di AS

 

Bagikan

Berita Terbaru

Kondisi Ekonomi Semakin Sulit, Emas Semakin  Favorit
| Selasa, 05 Agustus 2025 | 06:20 WIB

Kondisi Ekonomi Semakin Sulit, Emas Semakin Favorit

Sepanjang tahun ini hingga akhir Juli 2025, kinerja portofolio investasi mencatatkan return cukup baik. 

Efisiensi Jadi Tumpuan Kinerja Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)
| Selasa, 05 Agustus 2025 | 06:10 WIB

Efisiensi Jadi Tumpuan Kinerja Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) masih akan menghadapi kelebihan pasokan semen di semester II 2025

Cacat Logika
| Selasa, 05 Agustus 2025 | 06:10 WIB

Cacat Logika

Jika ingin menghentikan lalu lintas uang judi online, yang seharusnya diincar adalah rekening yang aktif, bukan rekening dormant.

Penjualan Naik, Laba Emiten Ritel Ciamik
| Selasa, 05 Agustus 2025 | 06:05 WIB

Penjualan Naik, Laba Emiten Ritel Ciamik

Lonjakan laba emiten ritel konstituen indeks LQ45 di semester pertama tahun ini didorong kenaikan penjualan di kuartal II-2025.

Kinerja Bank Digital Makin Moncer Berkat Panen Pendapatan Bunga Melimpah
| Selasa, 05 Agustus 2025 | 06:00 WIB

Kinerja Bank Digital Makin Moncer Berkat Panen Pendapatan Bunga Melimpah

Perbankan digital mulai unjuk gigi. Performa labanya jauh lebih kinclong dibanding bank konvensional. ​

Pelaku Usaha dan Industri Musik Perlu Duduk Bareng
| Selasa, 05 Agustus 2025 | 06:00 WIB

Pelaku Usaha dan Industri Musik Perlu Duduk Bareng

Pemerintah menegaskan pemutaran lagu di ruang komersial bakal dikenakan royalti baik itu untuk lagu dalam negeri maupun luar negeri.

Pasar Finansial Indonesia Semakin Tak Menarik di Mata Asing
| Selasa, 05 Agustus 2025 | 06:00 WIB

Pasar Finansial Indonesia Semakin Tak Menarik di Mata Asing

Kombinasi tekanan eksternal dan fundamental domestik yang lemah menjadi penyebab utama arus modal asing menjauh.

KKP Melumpuhkan Kapal Malaysia di Selat Malaka
| Selasa, 05 Agustus 2025 | 06:00 WIB

KKP Melumpuhkan Kapal Malaysia di Selat Malaka

Kapal bernama KM PKFA 9586 itu tidak memiliki izin penangkapan ikan di Indonesia dan menggunakan alat penangkapan ikan trawl.

DHE SDA Terhambat Tarif Resiprokal Amerika
| Selasa, 05 Agustus 2025 | 05:58 WIB

DHE SDA Terhambat Tarif Resiprokal Amerika

Realisasi devisa hasil ekspor sumber daya alam mencapai US$ 22,9 miliar dari total ekspor US$ 43,08 miliar

APBN Gagal Mendorong Ekonomi Dalam Negeri
| Selasa, 05 Agustus 2025 | 05:50 WIB

APBN Gagal Mendorong Ekonomi Dalam Negeri

Realisasi belanja pemerintah pada semester I-2025 lebih rendah daripada rerata 10 tahun terakhir    

INDEKS BERITA

Terpopuler