Larangan Ekspor Minyak Sawit Bisa Gerus Devisa

Senin, 25 April 2022 | 08:24 WIB
Larangan Ekspor Minyak Sawit Bisa Gerus Devisa
[ILUSTRASI. Pekerja mengumpulkan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit ke atas truk di Mamuju Tengah , Sulawesi Barat, Rabu (11/08/2021). ANTARA FOTO/ Akbar Tado/wsj.]
Reporter: Bidara Pink | Editor: Adinda Ade Mustami

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Keputusan Presiden Joko Widodo melarang ekspor minyak goreng dan bahan baku minyak goreng mulai 28 April 2022 mendatang, akan berdampak negatif terhadap pundi-pundi devisa negara. Sebab selama ini, minyak sawit mentah alias Crude Palm Oil (CPO) menjadi komoditas andalan ekspor Indonesia. 

Asal tahu saja, selama ini ada dua produk utama turunan CPO, yakni Refined, Bleached, Deodorized (RBD) olein dan RBD stearin. Selama ini, RBD olein menjadi bahan baku minyak goreng curah, minyak goreng kemasan sederhana, minyak goreng kemasan premium, maupun minyak goreng bahan baku industri makanan. 

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Saham Emiten Terafiliasi Happy Hapsoro Menggeliat
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 05:50 WIB

Saham Emiten Terafiliasi Happy Hapsoro Menggeliat

Prajogo effect turut menyundul saham-saham milik pengusaha Hapsoro Sukmonohadi alias Happy Hapsoro.​

Epson Indonesia Bakal Menambah Lini Produk
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 05:50 WIB

Epson Indonesia Bakal Menambah Lini Produk

Epson Indonesia bakal terus memperbanyak dan mengoptimalkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lantaran sudah punya pabrik di Indonesia.

Mempertebal Likuiditas Saham, Pengendali Lepas Kepemilikan PANI Rp 2,50 Triliun
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 05:45 WIB

Mempertebal Likuiditas Saham, Pengendali Lepas Kepemilikan PANI Rp 2,50 Triliun

Pengendali saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), PT Multi Artha Pratama (MAP) telah melepas sebagian kepemilikan sahamnya. 

Kendati Turun di September Harga Beras Masih Tinggi
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 05:40 WIB

Kendati Turun di September Harga Beras Masih Tinggi

Badan Pusat Statistik mencatat beras termasuk komoditas yang mencatatkan deflasi di periode September 2025.

Petrosea (PTRO) Bidik Pendapatan Naik Dua Digit Pada 2025 dan 2026
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 05:35 WIB

Petrosea (PTRO) Bidik Pendapatan Naik Dua Digit Pada 2025 dan 2026

PT Petrosea (PTRO) menargetkan pertumbuhan kinerja keuangan di sepanjang tahun 2025 dan 2026. Beberapa strategi bisnis telah disiapkan PTRO.

Negara Ambil Alih 6 Smelter di Tambang Ilegal Timah
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 05:25 WIB

Negara Ambil Alih 6 Smelter di Tambang Ilegal Timah

Adapun nilai dari aset sitaan tersebut adalah sebesar Rp 6 triliun hingga Rp 7 triliun yang belum termasuk kandungan tanah jarang. 

AlamTri Resources (ADRO) Kebut Proyek Smelter Alumunium
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 05:20 WIB

AlamTri Resources (ADRO) Kebut Proyek Smelter Alumunium

Smelter aluminium milik ADRO ini ditargetkan mencapai produksi perdananya pada akhir tahun 2025 mendatang.

Presiden Siap Lantik Tim Reformasi Polri
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 05:15 WIB

Presiden Siap Lantik Tim Reformasi Polri

Adapun jumlah anggota dari Komite Reformasi Kepolisian adalah sebanyak sembilan orang dan ada satu penasihat.

Tantangan Kebijakan Ekspansif Purbaya
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 04:14 WIB

Tantangan Kebijakan Ekspansif Purbaya

Pemerintah berisiko menghadapi kekeringan likuiditas di masa depan, lantaran cadangan (buffer stock) dana pemerintah dari SAL menipis.

Magang Belum Cukup Tampung Pencari Kerja
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 04:14 WIB

Magang Belum Cukup Tampung Pencari Kerja

Pendaftaran program magang pemerintah sudah mulai berjalan dengan kuota kepesertaan yang bisa bertambah.

INDEKS BERITA

Terpopuler