Layanan Mobile Banking Perbankan Syariah Sukses Dorong Transaksi

Kamis, 06 Maret 2025 | 03:30 WIB
Layanan Mobile Banking Perbankan Syariah Sukses Dorong Transaksi
[ILUSTRASI. Bank Emas: Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi (kiri) didampingi Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna menunjukkan layanan Bank Emas melalui ATM Emas di Jakarta, Rabu (5/3/2025). Bank Emas menjadi new game changer baru bagi BSI untuk mengelola dan mengoptimalkan ekosistem dan bisnis emas guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. KONTAN/Baihaki/5/3/2025]
Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank syariah meluncurkan aplikasi mobile banking baru atau super app pada tahun lalu. Keberadaan aplikasi tersebut mulai membuahkan pertumbuhan transaksi dan pengguna bagi bank syariah.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) yang meluncurkan super app BYOND pada November 2024 mengaku telah mencatatkan pengguna lebih dari 3 juta user, tumbuh 45% di Januari 2025.

Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar mengatakan, seiring peningkatan migrasi pengguna tersebut, frekuensi transaksi hingga Januari 2025 tercatat lebih dari 40 juta transaksi, tumbuh 165% dari Desember 2024. Wisnu menyebut, tren peningkatan pertumbuhan pengguna BYOND by BSI didorong inovasi lebih dari 130 fitur yang bisa diakses melalui BYOND.

Baca Juga: Super App Baru Dongkrak Transaksi Mobile Banking BSI dan BCA Syariah di 2024

Yang terbaru nasabah dapat investasi BSI Emas Digital melalui BYOND by BSI. Fitur jual beli emas dapat dilakukan di mobile banking. 

"Tren pertumbuhan BYOND by BSI terjadi karena keunikan sebagai sahabat finansial, sosial dan spiritual bagi masyarakat. Selain fitur-fitur finansial, BYOND juga punya fitur sosial," ujar Wisnu. 

Fitur tersebut di antaranya zakat, infak, sedekah dan wakaf (ZISWAF). Dengan fitur keuangan dan sosial ini, nasabah atau pengguna BYOND bisa memberikan donasi, wakaf, infaq dan sedekah. 

Bank BCA Syariah, yang Agustus 2024 lalu meluncurkan aplikasi mobile banking bernama BSya, mengaku juga mencatatkan peningkatan transaksi.

Pasca peluncurannya, transaksi digital BCA Syariah naik 42,8% secara tahunan menjadi 14,1 juta transaksi di 2024. Customer base BCA Syariah juga meningkat 14,5% secara tahunan.

Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum mengatakan, kehadiran new mobile banking BSya melengkapi aplikasi BCAS Mobile yang sudah ada. "Jadi kalau kami tarik datanya migrasi 100% itu belum. Karena memang kami tidak memberlakukan penutupan benar-benar untuk aplikasi mobile banking yang lama," ujar Yuli. Dia menyebut, langkah ini seperti yang BCA lakukan dengan MyBCA dan BCA Mobile

Yuli menyebut, BCA Syariah ke depan akan terus menambah dan mengembangkan fitur baru. Kehadiran BSya ini untuk menggaet penghimpunan dana murah. 

Baca Juga: Bank Syariah Berharap Dapat Berkah dari Bullion Bank

Dengan fitur pembukaan rekening secara online, BSya memberikan kemudahan pembukaan rekening kapan pun di mana pun tanpa harus ke cabang BCA Syariah. "BSya hadir untuk merespons perkembangan tren transaksi digital yang semakin pesat. Dalam mengembangkan BSya, kami fokus pada fitur sesuai dengan masukan yang diberikan nasabah melalui berbagai kanal kajian, sehingga BSya hadir meningkatkan kenyamanan dan kemudahan transaksi nasabah," ungkap Yuli. 

Ke depan, BCA Syariah terus meningkatkan fitur mendorong pertumbuhan nasabah di 2025. Tahun ini BCA Syariah menganggarkan belanja khusus TI naik 18% 
 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Investor Asing Tertarik Masuk, Harga Saham DADA Naik di Tengah Aksi Jual Pengendali
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 20:28 WIB

Investor Asing Tertarik Masuk, Harga Saham DADA Naik di Tengah Aksi Jual Pengendali

Sejak April hingga pertengahan Agustus 2025, PT Karya Permata Inovasi Indonesia terus-menerus menjual saham DADA.

PIK 2 Bakal Private Placement Rp 300 Miliar, Harga Saham PANI Malah Terkoreksi
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 19:58 WIB

PIK 2 Bakal Private Placement Rp 300 Miliar, Harga Saham PANI Malah Terkoreksi

Marketing sales PANI bakal turun 42% YoY menjadi Rp 3,5 triliun akibat siklus perlambatan di pasar properti.

Danantara Dikabarkan bakal Menerbitkan Patriot Bond Senilai Rp 50 Triliun
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 12:24 WIB

Danantara Dikabarkan bakal Menerbitkan Patriot Bond Senilai Rp 50 Triliun

Kabar mengenai Patriot Bond Danantara pertama kali terungkap lewat akun instagram pribadi Tantowi Yahya (@tantowiyahyaofficial) tanggal 23 Agustus

Membedah Katalis yang bisa Mendongkrak Kinerja Keuangan & Saham Vale Indonesia (INCO)
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 10:47 WIB

Membedah Katalis yang bisa Mendongkrak Kinerja Keuangan & Saham Vale Indonesia (INCO)

Penjualan nikel saprolit akan memberikan tambahan pendapatan potensial sekitar US$ 56 juta di paruh kedua 2025.

Memantau Geliat Industri Bank Kustodian di Tahun 2025
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 10:41 WIB

Memantau Geliat Industri Bank Kustodian di Tahun 2025

Industri bank kustodian di Indonesia dapat belajar dari negara yang lebih maju seperti India dan Vietnam. 

Saham TLKM Tetap di Atas 3.000 di Tengah Jual-Beli oleh JP Morgan & Credit Agricole
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 08:43 WIB

Saham TLKM Tetap di Atas 3.000 di Tengah Jual-Beli oleh JP Morgan & Credit Agricole

Berdasar rata-rata target harga berdasarkan konsensus analis, potensi kenaikan harga saham TLKM sudah terbatas.

Valuasi Harga Saham HEAL Kian Premium Sejak Masuknya Grup Djarum, Masih Layak Beli?
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 08:12 WIB

Valuasi Harga Saham HEAL Kian Premium Sejak Masuknya Grup Djarum, Masih Layak Beli?

Masuknya Grup Djarum membuka peluang bagi RS Hermina (HEAL) untuk menggarap ratusan ribu karyawan yang berada di bawah konglomerasi tersebut.

Anggaran BA BUN Bengkak, Rawan Jadi Pos Gelap
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:54 WIB

Anggaran BA BUN Bengkak, Rawan Jadi Pos Gelap

Anggaran tahun depan dipatok Rp 525 triliun, naik signifikan 46,65% dibanding 2025 yang sebesar Rp 358 triliun.

Harga Saham EMTK Mengangkasa, Vanguard Group tak Mau Ketinggalan Kesempatan Jualan
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:42 WIB

Harga Saham EMTK Mengangkasa, Vanguard Group tak Mau Ketinggalan Kesempatan Jualan

Sepanjang Agustus 2025 berjalan, investor asing institusi lebih banyak menjual saham EMTK ketimbang akumulasi.

Belanja Perpajakan Tak Ungkit Industri Pengolahan
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:30 WIB

Belanja Perpajakan Tak Ungkit Industri Pengolahan

Meski belanja perpajakan digelontorkan, kinerja industri pengolahan justru semakin menunjukkan tanda-tanda kelesuan. 

INDEKS BERITA

Terpopuler