Lelang Sukuk Mencapai Penawaran Rp 40 Triliun

Rabu, 26 Juni 2019 | 07:18 WIB
Lelang Sukuk Mencapai Penawaran Rp 40 Triliun
[]
Reporter: Dimas Andi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lelang Sukuk Negara pada Selasa (25/6) terbilang sukses. Terbukti, nilai penawaran yang masuk dapat mencapai Rp 40,19 triliun. Pemerintah akhirnya menyerap dana Rp 8 triliun, setara dengan target yang ditetapkan sebelumnya.

Ekonom Bank Central Asia David Sumual mengatakan, lelang sukuk negara umumnya jarang mencatat penawaran masuk bernilai jumbo. "Biasanya hanya sekitar Rp 20 triliun," katanya, Selasa (25/6).Hasil lelang sukuk negara yang berlangsung kemarin merupakan bentuk reaksi para pelaku pasar atas sentimen-sentimen positif di pasar obligasi dalam beberapa pekan terakhir.

Salah satu yang paling menonjol adalah tren penurunan yield Surat Utang Negara (SUN) seiring terbukanya peluang penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia di sisa tahun ini. "Lelang sukuk tadi merupakan lelang pertama usai RDG BI. Euforia hasil RDG BI pun masih terasa bagi para investor," ungkap David.

Mengutip data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), yield SUN tenor 10 tahun kemarin sempat berada di level terendah, yaitu 7,39%.

Senada, Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih menambahkan, kupon sukuk negara biasanya lebih tinggi ketimbang obligasi pemerintah konvensional. Spread tersebut sebagai penambah daya tarik di mata investor.

Hasilnya, banyak investor yang berupaya memaksimalkan lelang sukuk kemarin, mumpung imbal hasil yang diperoleh masih cukup atraktif. "Sekarang momen yang tepat untuk masuk ke pasar primer dan membeli sukuk, apalagi instrumen syariah lebih terbatas dari segi suplai," terang Lana.

Berdasarkan keterangan Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemkeu, seri-seri bertenor pendek masih menjadi primadona dalam lelang kemarin. Ambil contoh seri PBS021 yang mendapat penawaran masuk sebesar Rp 17,33 triliun. Seri ini akan jatuh tempo pada tahun 2021 mendatang.

David menganggap, fenomena tersebut merupakan sesuatu yang wajar mengingat investor juga masih mempertimbangkan sentimen-sentimen global yang mempengaruhi kondisi pasar obligasi Indonesia. Tak heran, seri tenor pendek yang relatif lebih aman dari risiko volatilitas harga masih kerap diburu di pasar primer.

Bagikan

Berita Terbaru

XLSmart Antisipasi Lonjakan Trafik Saat Nataru
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:44 WIB

XLSmart Antisipasi Lonjakan Trafik Saat Nataru

Kesiapan ini mencakup peningkatan kapasitas, optimasi, dan penempatan tim siaga di lokasi-lokasi strategis yang jadi pusat pergerakan masyarakat.

Harga Bensin RI Lebih Mahal dari Malaysia
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:42 WIB

Harga Bensin RI Lebih Mahal dari Malaysia

Per Desember 2025, untuk harga RON 92 (Pertamax), dipatok  Rp 12.750 per liter. Untuk RON 95 (Pertamax Green), harga terbaru  Rp 13.500 per liter.

Ekspor Suram, Pamor Si Hitam Terancam
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:41 WIB

Ekspor Suram, Pamor Si Hitam Terancam

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor batubara mencapai US$ 20,09 miliar pada Januari-Oktober 2025 atau turun 20,25% yoy

Nataru Ungkit Permintaan Makanan dan Minuman
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:39 WIB

Nataru Ungkit Permintaan Makanan dan Minuman

Pelaku usaha di industri makanan dan minuman mulai mengerek kapasitas produksi untuk menyambut momentum Nataru

Yakin Aman Meski DHE Numpuk di Himbara
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:35 WIB

Yakin Aman Meski DHE Numpuk di Himbara

Aturan baru soal penempatan devisa hasil ekspor (DHE) sumber daya alam (SDA) akan berlaku mulai 1 Januari 2026.​

Arus Modal Asing Dorong Investasi
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:34 WIB

Arus Modal Asing Dorong Investasi

Bank Indonesia laporkan kewajiban netto PII naik menjadi US$262,9 miliar pada Q3‑2025, didorong KFLN yang tumbuh 2,8%.

Kocok Strategi Fiskal Lewat Emas dan Batubara
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:31 WIB

Kocok Strategi Fiskal Lewat Emas dan Batubara

Pemerintah tunda cukai minuman manis 2026, alihkan fokus ke bea keluar emas dan batubara dengan target penerimaan Rp 23 triliun per tahun.

Repo Obligasi Korporasi Harus Selektif
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:30 WIB

Repo Obligasi Korporasi Harus Selektif

BI mulai menerima obligasi korporasi sebagai underlying transaksi repurchase agreement (repo) dalam operasi moneter BI.

Pemerintah Menyiapkan Relaksasi KUR Bagi Korban Banjir Sumatra
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:25 WIB

Pemerintah Menyiapkan Relaksasi KUR Bagi Korban Banjir Sumatra

Pemerintah menyiapkan langkah pemulihan pascabanjir yang melanda tiga provinsi di Sumatra, termasuk wacana penghapusan utang KUR 

 Laju Pertumbuhan Giro Kian Pesat
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:20 WIB

Laju Pertumbuhan Giro Kian Pesat

LPS mencatat, simpanan giro di perbankan per Oktober 2025 mencapai Rp 3.152 triliun, tumbuh 15,4% secara tahunan​

INDEKS BERITA

Terpopuler