Berita Market

Lelang Sukuk Tetap Ramai Meski Pasar Obligasi Tertekan

Rabu, 07 Agustus 2019 | 08:06 WIB
Lelang Sukuk Tetap Ramai Meski Pasar Obligasi Tertekan

Reporter: Dimas Andi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Adanya tekanan di pasar obligasi Indonesia ternyata tidak terlalu mempengaruhi hasil lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara pada Selasa (6/8). Terbukti, nilai penawaran yang masuk pada enam seri sukuk negara yang di lelang kemarin justru mengalami peningkatan.

Berdasarkan keterangan Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, nilai penawaran yang masuk pada lelang sukuk negara kemarin mencapai Rp 18,05 triliun. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan penawaran masuk di lelang sukuk negara dua minggu sebelumnya, yakni sebesar Rp 16,47 triliun.

Baca Juga: Imbas koreksi rupiah, tren kenaikan yield SUN sulit dibendung

Di sisi lain, kendati mampu menyerap dana hingga Rp 8,03 triliun, pemerintah sebenarnya tidak begitu agresif. Hal ini tampak dari adanya dua seri yang tidak dimenangkan, yaitu seri PBS015 dan PBS021. Padahal, kedua seri ini masing-masing memperoleh penawaran sebesar Rp 1,39 triliun dan Rp 570 miliar.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail Zaini mengatakan, belakangan ini pasar obligasi tengah diliputi sentimen negatif akibat meningkatnya tensi perang dagang antara AS dan China. Konflik ini mulai berkembang menjadi perang mata uang, seiring aksi devaluasi yuan oleh China.

Imbasnya,...

Imbasnya, kurs rupiah melemah. Yield surat utang negara (SUN) di pasar sekunder juga mengalami tren kenaikan. Kemarin, yield SUN tenor 10 tahun berada di level 7,62%. Bandingkan dengan yield SUN yang sempat hampir mendekati level 6% pada pertengahan Juli lalu.

Baca Juga: Tekanan pasar belum reda, tren kenaikan yield SUN masih bisa berlanjut

Toh, masih banyak investor yang ternyata memanfaatkan momen gejolak pasar untuk melakukan pembelian sukuk negara melalui lelang, karena memungkinkan investor untuk mendapat tingkat imbalan yang lebih tinggi. Aksi beli pada lelang kali ini banyak dilakukan oleh investor berorientasi hold to maturity, ujar Mikail, Selasa (6/8).

Menurut dia, investor tersebut memilih untuk menahan kepemilikan obligasinya hingga jatuh tempo. Dengan demikian, risiko pasar relatif tidak mempengaruhinya.

Terlepas dari itu, seri-seri bertenor pendek masih menjadi primadona pada lelang kemarin. Tercatat, seri-seri seperti SPNS07022020 dan PBS014 masih mendapat banyak peminat. Kedua seri tersebut sama-sama memperoleh nilai penawaran masuk sebesar Rp 6,55 triliun.

Terbaru