Lelang SUN Ramai Peminat, Seri SUN Terbaru Diserbu Investor

Rabu, 14 September 2022 | 04:50 WIB
Lelang SUN Ramai Peminat, Seri SUN Terbaru Diserbu Investor
[]
Reporter: Aris Nurjani | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peminat surat utang negara (SUN) di pasar perdana meningkat. Selasa (13/9), total penawaran yang masuk dalam lelang SUN mencapai Rp 52,05 triliun. 

Angka ini naik dari penawaran di lelang dua pekan sebelumnya, Rp 47,24 triliun. Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan mengatakan, minat investor meningkat karena menyambut penerbitan SUN baru tenor 16 tahun, FR0098. 

Penawaran masuk untuk SUN ini mencapai Rp 11,19 triliun, tertinggi kedua setelah tenor 11 tahun.  "FR0098 dimenangkan sebesar Rp 3,6 triliun, dengan weighted average yield (WAY) 7,15% dan kupon yang ditetapkan 7,125%," ujar Deni kepada KONTAN, Selasa (13/9). 

Baca Juga: Dana Asing Terus Keluar, Pasar SBN Masih Menarik?

Seri SUN dengan tenor panjang, yaitu tenor 11 dan 16 tahun, mendominasi permintaan investor pada lelang kemarin, mencapai 50,12% dari total penawaran masuk. Deni mengatakan, jumlah penawaran masuk dari investor asing meningkat 31,6% menjadi Rp 8,35 triliun dari lelang sebelumnya sebesar Rp 6,35 triliun. 

Investor asing terutama memburu seri SUN tenor 11 dan 16 tahun. Nilai penawaran investor asing di kedua SUN tersebut mencapai Rp 4,46 triliun atau 53,52% dari total penawaran masuk di seri tersebut. Pemerintah memenangkan Rp 2,27 triliun dari total penawaran asing.

Pemerintah mematok yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan di seri FR0096 yang bertenor 11 tahun dan FR0089 yang bertenor 29 tahun lebih rendah 2-6 bps dibanding lelang sebelumnya. Tapi di seri FR0095 yang bertenor 6 tahun dan FR0097 yang bertenor 21 tahun, yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan lebih tinggi 3-7 bps. 

Secara total, pemerintah mengambil Rp 19 triliun dari lelang SUN kemarin. Senior Vice President, Head of Retail, Product Research & Distribution Division Henan Putihrai Asset Management Reza Fahmi Riawan mengatakan, secara yield, lelang kali ini jauh lebih menarik. 

Apalagi ada beberapa seri yang akan menjadi SUN acuan alias benchmark di tahun depan. Yield SUN seri benchmark masih terhitung menarik. 

Baca Juga: Lelang SUN, Selasa (13/9), Pemerintah Serap Dana Rp 19 Triliun

Bagikan

Berita Terbaru

Pertaruhan Besar Nikel RI: Banjir Pasokan di Gudang LME, Kalah Saing Lawan LFP
| Minggu, 28 Desember 2025 | 13:00 WIB

Pertaruhan Besar Nikel RI: Banjir Pasokan di Gudang LME, Kalah Saing Lawan LFP

Indonesia mengalami ketergantungan akut pada China di saat minat Negeri Tirai Bambu terhadap baterai nikel justru memudar.

Restrukturisasi Garuda Indonesia Masuk Babak Baru, Simak Prospek GIAA Menuju 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 11:15 WIB

Restrukturisasi Garuda Indonesia Masuk Babak Baru, Simak Prospek GIAA Menuju 2026

Restrukturisasi finansial saja tidak cukup untuk mengembalikan kepercayaan pasar secara total terhadap GIAA.​

Agar Kinerja Lebih Seksi, TBS Energi Utama (TOBA) Menggelar Aksi Pembelian Kembali
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:27 WIB

Agar Kinerja Lebih Seksi, TBS Energi Utama (TOBA) Menggelar Aksi Pembelian Kembali

Perkiraan dana pembelian kembali menggunakan harga saham perusahaan pada penutupan perdagangan 23 Desember 2025, yaitu Rp 710 per saham.

Provident Investasi Bersama (PALM) Tetap Fokus di Tiga Sektor Investasi di 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:12 WIB

Provident Investasi Bersama (PALM) Tetap Fokus di Tiga Sektor Investasi di 2026

Tahun depan, PALM siap berinvetasi di sektor-sektor baru. Kami juga terbuka terhadap peluang investasi pada perusahaan tertutup.

Melalui Anak Usaha, Emiten Happy Hapsoro Ini Mencaplok Saham Kontraktor Hulu Migas
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:03 WIB

Melalui Anak Usaha, Emiten Happy Hapsoro Ini Mencaplok Saham Kontraktor Hulu Migas

HCM,  kontraktor kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi pada Wilayah Kerja Selat Madura berdasarkan production sharing contract dengan SKK Migas.

Okupansi Hotel Fluktuatif, DFAM Tancap Gas Garap Bisnis Katering
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:00 WIB

Okupansi Hotel Fluktuatif, DFAM Tancap Gas Garap Bisnis Katering

Penyesuaian pola belanja pemerintah pasca-efisiensi di tahun 2025 bisa membuat bisnis hotel lebih stabil.

Menjadi Adaptif Melalui Reksadana Campuran
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:20 WIB

Menjadi Adaptif Melalui Reksadana Campuran

Diversifikasi reksadana campuran memungkinkan investor menikmati pertumbuhan saham sekaligus stabilitas dari obligasi dan pasar uang 

Defensif Fondasi Keuangan, Agresif dalam Berinvestasi
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:15 WIB

Defensif Fondasi Keuangan, Agresif dalam Berinvestasi

Ekonomi dan konsumsi masyarakat berpotensi menguat di 2026. Simak strategi yang bisa Anda lakukan supaya keuangan tetap aman.

Cari Dana Modal Kerja dan Refinancing, Emiten Ramai-Ramai Rilis Surat Utang
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:02 WIB

Cari Dana Modal Kerja dan Refinancing, Emiten Ramai-Ramai Rilis Surat Utang

Ramainya rencana penerbitan obligasi yang berlangsung pada awal  tahun 2026 dipengaruhi kebutuhan refinancing dan pendanaan ekspansi.

Catat Perbaikan Kinerja di Kuartal III-2025, PANR Optimis Menatap Bisnis di 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:00 WIB

Catat Perbaikan Kinerja di Kuartal III-2025, PANR Optimis Menatap Bisnis di 2026

Faktor cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah memaksa wisatawan domestik memilih destinasi yang dekat.​

INDEKS BERITA

Terpopuler