Lepas dari Suspensi, Saham Bali United (BOLA) Menyundul ARA Lagi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) rupanya tak mau berhenti melambung. Usai lepas dari suspensi Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham emiten pemilik klub Bali United, itu kembali melejit.
Pada perdagangan hari ini (3/8), saat sesi kedua baru dimulai sekitar 35 menit, harga saham BOLA sempat menyundul batas atas auto rejection (ARA) di Rp 1.000 per saham. Saat jam perdagangan berakhir, harga saham BOLA ditutup di Rp 980 per saham, atau naik 22,50 persen.
Sebelumnya, pada 29 Juli 2021 otoritas bursa memasukkan saham BOLA ke daftar unusual market activity (UMA). Ini lantaran sejak 27 Juli 2021 harga saham BOLA terus melambung tanpa sebab.
Lalu, pada Senin (2/8) BEI menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham BOLA di pasar reguler dan pasar tunai.
Sepanjang rentang waktu 26 Juli 2021 hingga 30 Juli 2021, harga saham BOLA sudah terbang hingga 470 poin, atau +142,42 persen.
Suspensi tersebut dilakukan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham BOLA.
Sebelumnya BEI memang telah meminta penjelasan kepada manajemen PT Bali Bintang Sejahtera Tbk terkait pergerakan harga saham BOLA yang di luar kebiasaan.
Baca Juga: Saham BOLA Melambung 142,42%, Ada Hubungannya dengan Akuisisi Perusahaan Teknologi?
Kepada BEI lewat surat tertanggal 30 Juli 2021 dan 2 Agustus 2021, Yabes Tanuri, Direktur Utama PT Bali Bintang Sejahtera Tbk juga sudah menyampaikan penjelasan.
Yabes Tanuri menyebut pihaknya tidak mengetahui adanya informasi, fakta material, kejadian penting dan aktivitas pemegang saham tertentu yang dapat mempengaruhi harga saham BOLA.
Manajemen BOLA rencananya akan menggelar public expose pada Rabu, 4 Agustus 2021.
Agendanya adalah pemaparan soal kinerja dan rencana bisnis perseroan. Agenda lainnya adalah analisa manajemen terkait dengan pergerakan harga saham BOLA.
Selanjutnya: Pendapatan dan Laba Bersih Pengelola SCTV Melejit, Simak Rekomendasi Saham SCMA