Lepas PTRO, INDY Akan Fokus di Energi Baru dan Terbarukan

Rabu, 02 Maret 2022 | 06:30 WIB
Lepas PTRO, INDY Akan Fokus di Energi Baru dan Terbarukan
[]
Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses divestasi bisnis batubara PT Indika Energy Tbk (INDY) terus bergulir. INDY mengumumkan divestasi PT Petrosea Tbk (PTRO), yang merupakan anak usaha di bisnis kontraktor pertambangan.

Adalah PT Caraka Reksa Optima yang akan bertindak sebagai pembeli. Baik Caraka maupun INDY telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat Februari lalu. Berdasarkan perjanjian tersebut, INDY bermaksud menjual seluruh 704,01 juta saham yang mewakili 69,80% kepemilikan saham di PTRO.

Nilai penjualan adalah setara dengan jumlah rupiah dari US$ 146,58 juta. Setelah rencana transaksi selesai dilaksanakan, PTRO tidak lagi menjadi anak perusahaan INDY dan kinerjanya tidak akan dikonsolidasi dalam laporan keuangan INDY.

Saham INDY, Selasa (1/3) melesat 14,35% ke Rp 2.550. Sedangkan PTRO turun 2,13% ke Rp 2.760 per saham.

Head of Corporate Communications Indika Energy Ricky Fernando mengatakan, rencana divestasi ini merupakan bagian dari strategi INDY menyelaraskan kembali portofolio bisnisnya. Divestasi ini untuk mencapai target 50% pendapatan dari sektor non-batubara pada tahun 2025 dan netral karbon pada 2050.

Nantinya, INDY akan berfokus kepada bisnis energi baru terbarukan (EBT). Salah satunya dari anak usaha Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS) yang bergerak di bisnis pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

Ricky menyebut, EMITS sudah mendapatkan kontrak untuk membangun  solar photovoltaic (PV) dan green port atau pelabuhan berkelanjutan di Pelabuhan Sabang, Aceh, dan Pelabuhan Krakatau International di Banten.

Bisnis INDY di segmen kendaraan listrik melalui Electra Mobilitas Indonesia (EMI) juga terus berlanjut. Januari 2022, EMI menandatangani  MoU pengembangan ekosistem energi baru berkelanjutan di Indonesia Bersama Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) serta perusahaan nasional dan global lainnya.

Meski gencar merambah bisnis EBT, INDY tidak melupakan bisnis batubaranya. Tahun ini, INDY memasang target produksi sebesar 34 juta ton untuk Kideco Jaya Agung (Kideco) dan 1,8 juta ton untuk Multi Tambangjaya Utama (MUTU).

Tapi, INDY tidak lagi berkecimpung di bisnis pengangkutan batubara setelah menjual 51% saham PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) tahun lalu.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 34,01% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Seuprit (10 Mei 2025)
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 10:14 WIB

Profit 34,01% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Seuprit (10 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (10 Mei 2025) 1 gram Rp 1.928.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 34,01% jika menjual hari ini.

Merdeka Copper Gold (MDKA) Kebut Target Operasi Dua Smelter
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 09:40 WIB

Merdeka Copper Gold (MDKA) Kebut Target Operasi Dua Smelter

MDKA membangun tiga smelter nikel. MDKA baru mengoperasikan smelter HPAL pertama mereka lewat PT ESG New Energy Material  (ESG).

Denny Asalim Sukses Meniti Jalan Menjadi Bos Properti
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 08:50 WIB

Denny Asalim Sukses Meniti Jalan Menjadi Bos Properti

Dunia Propertti tak pernah berhenti mengajarkan hal-hal baru bagi Denny Asalim untuk terus selalu berkembang.

Tekanan Likuiditas Masih Hantui Kinerja Anak Usaha BUMN Karya
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 08:12 WIB

Tekanan Likuiditas Masih Hantui Kinerja Anak Usaha BUMN Karya

Proyek mangkrak hingga tingginya utang masih akan membayangi kinerja emiten anak usaha BUMN Karya ke depan

Beban Tinggi Membayangi Kinerja Krakatau Steel (KRAS)
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 08:09 WIB

Beban Tinggi Membayangi Kinerja Krakatau Steel (KRAS)

PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) masih merugi. Emiten pelat merah ini juga dihadapkan dengan kondisi industri baja yang cukup menantang.​

Instruksi Danantara Tunda RUPS Bisa Mempengaruhi Kinerja Emiten BUMN
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 08:07 WIB

Instruksi Danantara Tunda RUPS Bisa Mempengaruhi Kinerja Emiten BUMN

Sejumlah aksi korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berada di tengah ketidakpastian setelah BPI Danantara meminta penundaan RUPS BUMN 

Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) Sedia Semen Hijau untuk Pembangunan IKN Tahap II
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 07:30 WIB

Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) Sedia Semen Hijau untuk Pembangunan IKN Tahap II

INTP menilai penyediakan semen untuk pembangunan IKN dapat mendorong penjualan semen di Pulau Kalimantan.

Ekspor Beras dan Ketahanan Pangan
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 07:15 WIB

Ekspor Beras dan Ketahanan Pangan

Keinginan pemerintah untuk melakukan ekspor beras harus melihat data produksi beras lima tahunan yang fluktuatif.

Kelinci Percobaan
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 07:10 WIB

Kelinci Percobaan

Pemerintah perlu mempunyai regulasi yang jelas terkait adanya kegiatan ujicoba vaksin untuk menjamin keselamatan relawan uji klinis.

Puradelta Lestari (DMAS) Genjot Penjualan Lahan Inudstri
| Sabtu, 10 Mei 2025 | 07:10 WIB

Puradelta Lestari (DMAS) Genjot Penjualan Lahan Inudstri

DMAS mengintip peluang penjualan lahan industri dari sektor industri data center dan juga sektor lainnya.

INDEKS BERITA

Terpopuler