KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses divestasi bisnis batubara PT Indika Energy Tbk (INDY) terus bergulir. INDY mengumumkan divestasi PT Petrosea Tbk (PTRO), yang merupakan anak usaha di bisnis kontraktor pertambangan.
Adalah PT Caraka Reksa Optima yang akan bertindak sebagai pembeli. Baik Caraka maupun INDY telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat Februari lalu. Berdasarkan perjanjian tersebut, INDY bermaksud menjual seluruh 704,01 juta saham yang mewakili 69,80% kepemilikan saham di PTRO.
Nilai penjualan adalah setara dengan jumlah rupiah dari US$ 146,58 juta. Setelah rencana transaksi selesai dilaksanakan, PTRO tidak lagi menjadi anak perusahaan INDY dan kinerjanya tidak akan dikonsolidasi dalam laporan keuangan INDY.
Saham INDY, Selasa (1/3) melesat 14,35% ke Rp 2.550. Sedangkan PTRO turun 2,13% ke Rp 2.760 per saham.
Head of Corporate Communications Indika Energy Ricky Fernando mengatakan, rencana divestasi ini merupakan bagian dari strategi INDY menyelaraskan kembali portofolio bisnisnya. Divestasi ini untuk mencapai target 50% pendapatan dari sektor non-batubara pada tahun 2025 dan netral karbon pada 2050.
Nantinya, INDY akan berfokus kepada bisnis energi baru terbarukan (EBT). Salah satunya dari anak usaha Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS) yang bergerak di bisnis pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Ricky menyebut, EMITS sudah mendapatkan kontrak untuk membangun solar photovoltaic (PV) dan green port atau pelabuhan berkelanjutan di Pelabuhan Sabang, Aceh, dan Pelabuhan Krakatau International di Banten.
Bisnis INDY di segmen kendaraan listrik melalui Electra Mobilitas Indonesia (EMI) juga terus berlanjut. Januari 2022, EMI menandatangani MoU pengembangan ekosistem energi baru berkelanjutan di Indonesia Bersama Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) serta perusahaan nasional dan global lainnya.
Meski gencar merambah bisnis EBT, INDY tidak melupakan bisnis batubaranya. Tahun ini, INDY memasang target produksi sebesar 34 juta ton untuk Kideco Jaya Agung (Kideco) dan 1,8 juta ton untuk Multi Tambangjaya Utama (MUTU).
Tapi, INDY tidak lagi berkecimpung di bisnis pengangkutan batubara setelah menjual 51% saham PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) tahun lalu.