Lika-liku Usaha KAI Meniti Impian Transportasi Hijau

Pagi itu, kereta api lokal ekonomi jurusan PurwakartaJakarta menembus dinginnya pagi dengan deru yang lebih pelan dari biasanya. Di dalam lokomotif, kepulan asap tampak lebih tipis menyapu langit subuh. Lokomotif itu sebagian sudah memakai bahan bakar nabati atau biodiesel (B35), salah satu inovasi untuk lingkungan yang dijalankan PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Biodiesel ini menggunakan 35% bahan bakar dari minyak sawit, dan 65% dari solar yang masih berbasis fosil. Penggunaan bahan bakar nabati itu juga menghasilkan emisi gas buang yang lebih rendah karena kandungan oksigennya lebih tinggi ketimbang sulfur. Sampai dengan tahun lalu, ada 47 lokasi pengisian bahan bakar biodiesel untuk lokomotif milik KAI.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Business Insight
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan