Lockdown di China dan Kenaikan Indeks Dollar Menekan Harga Minyak

Senin, 20 Juni 2022 | 04:20 WIB
Lockdown di China dan Kenaikan Indeks Dollar Menekan Harga Minyak
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak kembali anjlok setelah menyentuh level tertinggi. Para analis menyebut, penyebabnya adalah aksi profit taking karena lockdown di China. 

Jumat (17/6), harga minyak WTI berada di US$ 109,56 per barel. Artinya, harga minyak turun 9,21% dalam sepekan. Level tertinggi minyak ada di US$ 122,1 pada 8 Juni 2022.

Research & Development ICDX Girta Yoga berpendapat, menguatnya indeks dollar AS ikut menekan harga minyak. Pasalnya harga minyak pada perdagangan internasional menggunakan kuotasi mata uang dollar AS. Alhasil, kenaikan dollar AS membuat harga minyak lebih tinggi bagi importir yang mata uang asalnya bukan dollar AS.

Baca Juga: Harga Minyak Tinggi, Elnusa (ELSA) Buka Peluang Renegosiasi Tarif Jasa Migas

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf menambahkan, saat ini pelaku pasar khawatir lockdown di China bisa berimbas pada permintaan minyak. Keputusan berbagai bank sentral dunia menaikkan suku bunga acuan juga menjadi katalis negatif untuk minyak dunia. Ini karena ada potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi bahkan resesi, imbas dari naiknya bunga. 

Dari sisi pasokan, kondisinya masih sama lantaran larangan impor minyak dari Rusia oleh negara-negara Eropa belum dilonggarkan. OPEC+ sejatinya telah menaikkan produksi harian sebesar 648.000 bph, tapi belum mampu menutupi kekosongan pasokan dari Rusia. 

Pembicaraan kesepakatan nuklir Iran-AS juga buntu, sehingga menahan pasokan dari Iran. "Padahal, kesepakatan ini bisa menambah pasokan minyak dunia 1 juta bph," kata Alwi. Tapi dia memperkirakan, harga minyak dunia akan kembali naik jika konflik Rusia-Ukraina kembali memanas, serta permintaan dari China kembali naik.

Yoga menyebut, AS juga akan melepas simpanan minyak dalam jumlah besar. Di sisi lain, komitmen pembatasan produksi minyak oleh OPEC dan sekutunya berakhir di September 2022. 
Di akhir tahun, Yoga memperkirakan harga minyak bisa ke US$ 130-US$ 140 dengan support di US$ 90 per barel. Prediksi Alwi, harga minyak akan berada antara US$ 110-US$ 120 per barel. 

Baca Juga: Meski Terkoreksi, Harga Minyak Diyakini Masih Ada Dalam Tren Bullish

Bagikan

Berita Terbaru

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:35 WIB

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas

Di balik reputasinya sebagai penyedia kamar murah dan layanan check-in kilat, OYO punya ambisi lebih besar. Apa itu?

 
Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:20 WIB

Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang

Ribuan calon jemaah haji furoda gagal berangkat ke Tanah Suci. Tak hanya calon jemaah yang gundah gulana, agen travel juga pusing alang kepalang. 

 
Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:50 WIB

Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil

Bermain kini bukan hanya urusan anak-anak. Playground kini menjadi ruang pelepas penat bagi orang dewasa. Apa peluang bisnisnya?

 
Kopdes Melaju Buat Siapa?
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:10 WIB

Kopdes Melaju Buat Siapa?

​Hingga awal Juni, sebanyak 78.000 lembaga Kopdes Merah Putih sudah terbentuk melalui musyawarah desa khusus.

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:32 WIB

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing

Beberapa saham yang terkena aksi jual asing dalam sepekan terakhir ini, masih dapat dicermati untuk trading jangka pendek

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:25 WIB

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis

 Sejumlah emiten mulai dari sektor teknologi, kesehatan, hingga energi, memperluas bisnis dengan membentuk anak usaha baru.

Prospek Saham DSNG yang Siap  Menebar Dividen Rp 24 Per Saham
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:23 WIB

Prospek Saham DSNG yang Siap Menebar Dividen Rp 24 Per Saham

PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 254,39 miliar dari buku tahun 2024.

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:19 WIB

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen

Mengupas rencana bisnis perusahaan ritel fesyen, PT Mega Perintis Tbk (ZONE) di tengah persaingan industri yang ketat

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:00 WIB

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini

Potensi kontraksi PMI masih dapat berlanjut, terlebih jika pasca negosiasi tarif dalam 90 hari tidak mendapatkan keputusan win-win.

Profit 27,96% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok (7 Juni 2025)
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 08:26 WIB

Profit 27,96% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok (7 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (7 Juni 2025) Rp 1.904.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,96% jika menjual hari ini.

INDEKS BERITA

Terpopuler