Lonjakan Harga Saham BFIN Hingga Rekor dan Aksi Jual Tanpa Henti Investor BFI Finance
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) tampaknya belum kehabisan tenaga. Tengok saja, harga saham emiten multifinance itu terus melaju.
Tak sekadar terbang, harga saham BFIN bahkan menyentuh rekor tertinggi. Rekor itu tercipta saat Jumat (18/6) harga saham emiten yang dikenal dengan nama BFI Finance, itu ditutup di Rp 925 per saham.
Dus, jika dihitung secara year to date (ytd), saham BFIN sudah melejit 310 poin, atau 50,41%. Oh ya, sebelumnya, rekor tertinggi harga saham BFIN tercipta pada 2 Maret 2018 di harga Rp 855 per saham.
Yang menarik, bullish trend saham BFIN berlangsung saat investor terbesar kedua di emiten tersebut, yakni NTAsian Discovery Master Fund rajin menjual saham BFI Finance.
Penjualan saham BFIN oleh NTAsian Discovery Master Fund berlangsung secara rutin dengan jumlah yang cukup besar.
Catatan Kontan, NTAsian Discovery Master Fund secara terus-menerus mulai menjual saham BFIN, paling tidak sejak awal Januari 2021.
Baca Juga: Saat Harga Melejit Hingga Mencapai Rekor, Hedge Fund Ini Jual 30 Juta Saham BFIN
Saat itu, pada 7 Januari 2021 NTAsian Discovery Master Fund melepas lima juta saham BFIN.
Sebagai patokan, per 31 Desember 2020 NTAsian Discovery Master Fund masih mengempit 1,445 miliar lembar, atau 9,05% saham BFIN.
Oh ya, saat ini pemegang saham terbesar sekaligus pengendali BFIN adalah Trinugraha Capital & CO SCA, dengan kepemilikan 42,81%.
Sudah menyusut 245 juta lembar >>>
Nah, data terbaru yang terekam Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan, kepemilikan NTAsian Discovery Master Fund di BFIN per 17 Juni 2021 tinggal 1,2 miliar lembar, atau 7,52%.
Artinya, dalam rentang waktu Januari 2021 hingga 17 Juni 2021, NTAsian Discovery Master Fund secara berangsur-angsur sudah melepas 245 juta lembar, setara 1,53% saham BFIN.
Oh ya, NTAsian Discovery Master Fund merupakan dana investasi alias hedge fund yang dikelola oleh NTAsset Cayman Ltd., sebuah perusahaan manajemen investasi di Kepulauan Cayman.
NTAsian Discovery Master Fund sendiri bukanlah pemain baru di Bursa Efek Indonesia (BEI). Selain BFIN, hedge fund itu menguasai 13,18% saham PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP), emiten pengelola gerai supermarket bangunan Mitra10.
Baca Juga: Penyelamatan Garuda Indonesia (GIAA), CT Corp: Kami Menanti Kebijakan Pengendali
Catatan Kontan, sebelumnya NTAsian Discovery Master Fund juga pernah mengempit sejumlah saham.
Pada Februari 2019 nama hedge fund itu muncul sebagai pemilik 9,71% saham PT Surya Pertiwi Tbk (SPTO), perusahaan perdagangan produk saniter dan agen tunggal produk saniter merek Toto.
Pada saat itu, NTAsian Discovery Master Fund juga menguasai 6,1% saham PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII).
Namun, saat ini tidak ada lagi nama NTAsian Discovery Master Fund di daftar pemegang efek di atas 5% di saham SPTO dan ECII.
Herditya Wicaksana, Analis MNC Sekuritas melihat saham BFIN masih berpeluang menguat. Syaratnya, jika saham BFI Finance mampu menjebol resistance di 945.
Indikasi penguatan saham BFIN terlihat dari indikator MACD dan Stochastic yang cenderung masih terdapat tanda-tanda penguatan. "Buy on Breakout dengan target price 980," katanya ke Kontan (21/6).
Selanjutnya: Direktur TOWR Indra Gunawan: Sabar Menunggu Cuan Besar