M Cash Integrasi (MCAS) Membidik Pendapatan Hingga Rp 6,3 Triliun

Senin, 11 Februari 2019 | 06:02 WIB
M Cash Integrasi (MCAS) Membidik Pendapatan Hingga Rp 6,3 Triliun
[]
Reporter: Auriga Agustina | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) optimistis kinerja keuangannya bakal moncer. Perusahaan yang bergerak di bisnis distribusi produk digital dan e-commerce ini menargetkan pendapatan Rp 5,1 triliun hingga Rp 6,3 triliun tahun ini.

Stanley Tjiandra, Head of Investor Relation MCAS, menuturkan, perkiraan pemasukan tersebut berdasarkan potensi berkembangnya saluran distribusi. Saat ini MCAS dan anak usahanya tengah mengembangkan saluran distribusi baru, di antaranya AlfaMikro Application (AMA) bekerjasama dengan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).

Kemudian, melalui anak usahanya PT NFC Indonesia Tbk (NFCX), MCAS mengembangkan platform bursa pulsa, platform free-streaming media and entertainment OONA dan digital cloud advertising.

"Dalam mengembangkan saluran distribusi, kami tidak hanya fokus pada satu jenis saluran distribusi, namun lewat berbagai macam saluran seperti agen digital, kios digital, kasir dan aplikasi," jelas Stanley kepada KONTAN, Jumat (8/2).

Sinyal moncernya pemasukan MCAS sudah terlihat. Pemasukan tahun lalu bahkan diramal melampaui target, berkat saluran distribusi yang sudah lebih dulu dimiliki.

Stanley menuturkan, pendapatan MCAS sepanjang 2018 lebih dari Rp 3,4 triliun. Padahal, sebelumnya manajemen hanya menargetkan pendapatan Rp 2,76 triliun. Dengan asumsi Rp 3,4 triliun saja, maka MCAS membidik kenaikan pendapatan antara 50% hingga 85% tahun ini.

Untuk memuluskan rencana kerja tahun ini, MCAS menganggarkan belanja modal atau capital expenditure Rp 120 miliar. Pendanaannya berasal dari kas internal dan sisa dana hasil initial public offering (IPO).

Capex akan digunakan untuk pengembangan aplikasi, hardware dan security system guna mengimbangi ekspansi infrastruktur distribusi dan traffic transaksi. Selain itu, capex juga akan digunakan untuk memperluas saluran distribusi.

Pada tahun ini MCAS menargetkan dapat memiliki 60.000 titik saluran distribusi. Tahun lalu, jumlahnya ada 50.000 titik distribusi.

Bagikan

Berita Terbaru

Perdana, India Impor CPO dari Kolombia dan Guatemala, Begini Dampaknya buat Indonesia
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 08:45 WIB

Perdana, India Impor CPO dari Kolombia dan Guatemala, Begini Dampaknya buat Indonesia

Pembelian minyak sawit dari Amerika Latin diprediksi akan terus meningkat dalam beberapa bulan ke depan.​

Ambisi Prabowo Mengerek Tax Ratio Pupus
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 08:44 WIB

Ambisi Prabowo Mengerek Tax Ratio Pupus

Dalam Nota Keuangan beserta RAPBN 2026, di 2029 mendatang, tax ratio ditargetkan hanya sekitar 11,52%-15,01% dari PDB

Valuasi Harga Saham DKFT bisa Terkerek Jika Ekspansi ke Hilirisasi Nikel Terwujud
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 08:38 WIB

Valuasi Harga Saham DKFT bisa Terkerek Jika Ekspansi ke Hilirisasi Nikel Terwujud

Harga saham PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) sudah melambung ratusan persen sejak awal tahun 2025.

Metrodata Electronics (MTDL) Pacu Bisnis Data dan Akal Imitasi
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 08:30 WIB

Metrodata Electronics (MTDL) Pacu Bisnis Data dan Akal Imitasi

Manajemen MTDL memproyeksikan bisnis data dan akal imitasi yang dijalani perusahaan dapat bertumbuh setidaknya 50% pada tahun ini

APBN Dihimpit Utang, Belanja Bisa Tumbang
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 08:30 WIB

APBN Dihimpit Utang, Belanja Bisa Tumbang

Alokasi anggaran pembayaran bunga utang tahun 2026 mencapai 17,19% dari total belanja negara        

Produsen Kosmetik Memoles Strategi Pertumbuhan Bisnis
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 08:10 WIB

Produsen Kosmetik Memoles Strategi Pertumbuhan Bisnis

Bisnis kosmetik  nasional diprediksikan masih akan berkilau. Hal tersebut didorong oleh peningkatan populasi penduduk usia produktif.

Harga Saham CDIA Turun Lagi, Cek Prediksi dan Rekomendasi Teknikal dari Tiga Analis
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 08:00 WIB

Harga Saham CDIA Turun Lagi, Cek Prediksi dan Rekomendasi Teknikal dari Tiga Analis

Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) membentuk spinning bottom yang menjadi indikasi awal rebound.

Leluasa Otak-Atik Keranjang, Imbal Hasil Reksadana Campuran Lebih Apik
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 07:30 WIB

Leluasa Otak-Atik Keranjang, Imbal Hasil Reksadana Campuran Lebih Apik

Kendati keranjang banyak berisi saham, sejumlah reksadana campuran kinerjanya ciamik di pasar yang volatil. Simak jurus racikan portofolionya!

GZCO Menyiapkan Rp 40 Miliar untuk Buyback Tanpa RUPS
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 07:20 WIB

GZCO Menyiapkan Rp 40 Miliar untuk Buyback Tanpa RUPS

Emiten perkebunan kelapa sawit tersebut mengalokasikan dana sebesar Rp 40 miliar yang berasal dari dana internal.

Laboratoriun Anak Usaha KLBF  Ditunjuk Jadi Pusat Pengembangan Vaksin
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 07:04 WIB

Laboratoriun Anak Usaha KLBF Ditunjuk Jadi Pusat Pengembangan Vaksin

Laboratorium Kalbio Global Medika ditopang jejaring laboratorium Kalbe Group yang terintegrasi dan  dukungan PML, SCI dan Innolab. 

INDEKS BERITA

Terpopuler