Managing Director CIMB Sekuritas Indonesia Diperiksa Kejaksaan Agung

Sabtu, 14 September 2019 | 16:26 WIB
Managing Director CIMB Sekuritas Indonesia Diperiksa Kejaksaan Agung
[ILUSTRASI. CIMB Securities]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses penyelidikan kasus pembiayaan PT Danareksa Sekuritas kepada PT Aditya Tirta Amarta terus bergulir. Kini giliran Yoga Nugraha, Managing Director CIMB Securities (CIMB Sekuritas Indonesia) sebagai saksi kasus tersebut.

Yoga diperiksa di Gedung Bundar, pada tanggal 12 September 2019. Turut diperiksa sebagai saksi dari CIMB Sekuritas, Ira Febrasari yang merupakan staf di perusahaan sekuritas itu. Keduanya diperiksa terkait pembelian saham PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) di bursa efek dalam jangka harian (intraday).

Hal tersebut disampaikan Mukri, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung RI lewat keterangan pers yang diterima KONTAN, Sabtu (14/9).

Awal mula kasus tersebut terjadi pada 3 Juni 2015. Kala itu, Danareksa Sekuritas memberikan fasilitas pembiayaan repurchase agreement (repo) kepada Aditya Tirta Renata senilai Rp 50 miliar. Pembiayaan repo tersebut memiliki tenor selama satu tahun, terhitung sejak tanggal 3 Juni 2015 hingga 28 Mei 2016.

Atas pembiayaan repo itu, Aditya Tirta Renata memberikan jaminan saham SIAP sebanyak 433 juta saham, dengan memakai acuan harga penutupan perdagangan pada 25 Mei 2015 sebesar Rp 231 per saham.

Selain itu, Aditya Tirta Renata juga memberikan jaminan tambahan aset tetap berupa tanah seluas 5.555 m².

Namun sejak Oktober 2015, pihak Aditya Tirta Renata mulai mangkir membayar bunga dan pokok pinjaman atas fasilitas pembiayaan dari Danareksa Sekuritas.

Sesuai perjanjian, Danareksa Sekuritas mendapat kuasa penuh melakukan forced sell (jual paksa) atas saham SIAP, apabila Aditya Tirta Renata tidak memenuhi kewajiban pembayaran bunga dan pokok kepada Danaraksa Sekuritas.

Sayang, "Forced sell tidak pernah dilaksanakan, hingga saham SIAP disuspensi (oleh Bursa Efek Indonesia) pada 6 November 2015," terang Mukri.

Dalam pemberian fasilitas pembiayaan kepada Aditya Tirta Renata, Kejaksaan Agung menduga telah terjadi penyimpangan dengan tidak mempedomani Surat Keputusan Komite Pengelola Resiko.

Kapan detail waktu pembelian saham SIAP oleh CIMB Sekuritas dilakukan, Mukri belum bisa menjelaskannya. Termasuk, berapa banyak pembelian saham dan siapa lawan transaksinya.

"Senin (16/9) besok, Saya akan detailkan dan konfirmasikan ke penyidiknya terlebih dahulu," kata Mukri kepada KONTAN.

Akhir Juli 2019 lalu, Kejaksaan juga telah memeriksa empat eksekutif Danareksa Sekuritas sebagai saksi. Mereka terdiri dari Jenpito Ngabdi yang merupakan mantan direktur utama dan Akhmad Fauzi accounting Dasareksa Sekuritas. Keduanya diperiksa terkait pemberian fasilitas pembiayaan dari Danareksa Sekuritas kepada Aditya Tirta Renata.

Eksekutif lain yang diperiksa Kejaksaan Agung adalah Bondan Pristiwandana, Komisaris Danareksa Sekuritas terkait dengan persetujuan pemberian fasilitas pembiayaan tersebut.

Sedangkan yang terakhir adalah Ari Pujiana, Sekretaris Perusahaan Danareksa Sekuritas. Ari dimintai keterangannya terkait soal perizinan Danareksa Sekuritas sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Bagikan

Berita Terbaru

Menanti Tuah Window Dressing di Pekan Pendek, Cermati Saham-Saham Ritel Ini
| Selasa, 23 Desember 2025 | 11:58 WIB

Menanti Tuah Window Dressing di Pekan Pendek, Cermati Saham-Saham Ritel Ini

Saham ritel berpotensi bangkit di sisa 2025. Simak proyeksi pertumbuhan laba 2026 dan rekomendasi saham ACES, MIDI, hingga ERAA.

Niharika Yadav: Inflasi Medis Masih Jadi Tantangan ke Depan
| Selasa, 23 Desember 2025 | 11:40 WIB

Niharika Yadav: Inflasi Medis Masih Jadi Tantangan ke Depan

Penerapan sejumlah regulasi baru dan tingginya inflasi medis akan mempengaruhi bisnis asuransi jiwa di Indonesia di 2026

Laba Melonjak 51% tapi Saham DSNG Justru Tergelincir, Saatnya Masuk Atau Wait & See?
| Selasa, 23 Desember 2025 | 08:17 WIB

Laba Melonjak 51% tapi Saham DSNG Justru Tergelincir, Saatnya Masuk Atau Wait & See?

Prospek kinerja DSNG di 2026 dinilai solid berkat profil tanaman sawit muda dan permintaan CPO yang kuat.

OJK dan KSEI Meluncurkan Integrasi Sistem Perizinan Reksadana
| Selasa, 23 Desember 2025 | 08:15 WIB

OJK dan KSEI Meluncurkan Integrasi Sistem Perizinan Reksadana

Langkah ini  untuk menyederhanakan proses, meningkatkan kepastian layanan, dan memperkuat tata kelola pendaftaran produk investasi reksadana. 

Anak Usaha DOID Perpanjang Kontrak DOID di Tambang Blackwater, Nilainya Segini
| Selasa, 23 Desember 2025 | 08:11 WIB

Anak Usaha DOID Perpanjang Kontrak DOID di Tambang Blackwater, Nilainya Segini

Kontrak tersebut terkait tambang Blackwater. Perpanjangan kontrak yang diperoleh pada 21 Desember 2025 tersebut bernilai sekitar A$ 740 juta. 

Emiten Semen Bisa Pulih Secara Bertahap, Simak Rekomendasi Sahamnya
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:45 WIB

Emiten Semen Bisa Pulih Secara Bertahap, Simak Rekomendasi Sahamnya

Emiten sektor semen berpeluang memasuki fase pemulihan pada 2026 setelah melewati tahun yang menantang.

Tax Holiday Deras, Investasi IKN Terkuras
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:43 WIB

Tax Holiday Deras, Investasi IKN Terkuras

Tercatat 290 perusahaan memperoleh tax holiday, dengan 102 perusahaan telah beroperasi dan merealisasikan investasi sebesar Rp 480 triliun.

Produksi Nikel di 2026 Dibatasi, Saham NCKL, INCO, HRUM, hingga ANTM Makin Seksi
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:43 WIB

Produksi Nikel di 2026 Dibatasi, Saham NCKL, INCO, HRUM, hingga ANTM Makin Seksi

Kebijakan pemangkasan produksi nikel oleh Pemerintah RI diharapkan mendongkrak harga sehingga akan berefek positif ke emiten.

ASII Masih Melirik Peluang Bisnis di Sektor Kesehatan
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:42 WIB

ASII Masih Melirik Peluang Bisnis di Sektor Kesehatan

Hingga saat ini, total investasi Grup Astra di bidang jasa kesehatan telah mencapai sekitar Rp 8,6 triliun.

Likuiditas Melimpah, Riil Masih Lemah
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:39 WIB

Likuiditas Melimpah, Riil Masih Lemah

Kenaikan M2 lebih banyak ditopang oleh peningkatan uang kuasi, terutama simpanan berjangka dan tabungan di perbankan. ​

INDEKS BERITA