Manajer Investasi Gencar Menerbitkan Reksadana Terproteksi

Selasa, 19 April 2022 | 03:20 WIB
Manajer Investasi Gencar Menerbitkan Reksadana Terproteksi
[]
Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajer investasi mulai gencar menerbitkan reksadana terproteksi. Analis menilai, instrumen ini menarik di tengah prospek kenaikan suku bunga acuan, yang akan meningkatkan volatilitas di pasar obligasi.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia, di bulan ini ada dua manajer investasi yang mengumumkan akan meluncurkan produk reksadana terproteksi. Pertama, BNI Asset Management (BNI AM) akan meluncurkan Reksadana Terproteksi BNI AM Proteksi Canation dan Reksadana Terproteksi BNI AM Proteksi Sakura.

Kedua, PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen juga akan meluncurkan Rekasdana Terproteksi Batavia Maxima 39. Eri Kusnadi, Direktur Batavia Prosperindo Aset Manajemen, mengatakan, tingkat imbal hasil yang ditawarkan reksadana terproteksi akan cukup menarik bagi investor.

"Kami sudah menemukan obligasi yang memiliki peringkat kredit baik dan kualitas fundamental yang baik untuk dijadikan aset dari reksadana terproteksi tersebut," kata Eri, Senin (18/4).

Praska Putrantyo, CEO Edvisor.id, mengatakan, prospek reksadana terproteksi tahun ini bisa terangkat oleh sentimen kenaikan yield obligasi. Ini terjadi seiring ekspektasi potensi kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed). Tren kenaikan inflasi di berbagai negara juga mendorong ekspektasi tingkat bunga yang lebih tinggi pada obligasi maupun reksadana terproteksi yang akan terbit.

Minat investor pada reksadana teproteksi juga berpotensi lebih tinggi di tengah volatilitas pasar obligasi, sebagai akibat dari tekanan kenaikan suku bunga. Untuk kelompok obligasi dengan peringkat AAA hingga A, peningkatan yield mulai terjadi dengan kisaran 6%-8%. "Ke depan kupon berpotensi naik jika suku bunga BI mengalami kenaikan," kata Praska.

Bagikan

Berita Terbaru

Sempat Dikoleksi Asing, Saham SMGR Mulai Terkoreksi di Tengah Pemulihan Kinerja
| Rabu, 26 November 2025 | 08:59 WIB

Sempat Dikoleksi Asing, Saham SMGR Mulai Terkoreksi di Tengah Pemulihan Kinerja

SMGR sudah pulih, terutama pada kuartal III-2025 terlihat dari pencapaian laba bersih setelah pada kuartal II-2025 perusahaan masih merugi.

KRIS dan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Bikin Prospek Emiten Rumah Sakit Makin Solid
| Rabu, 26 November 2025 | 08:53 WIB

KRIS dan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Bikin Prospek Emiten Rumah Sakit Makin Solid

Simak analisis prospek saham rumah sakit HEAL, SILO, dan MIKA) tahun 2026 yang berpotensi disulut kenaikan iuran BPJS dan implementasi KRIS.

Setelah Cetak Rekor & Koreksi, Arah IHSG Menanti Data Penting dari Indonesia dan AS
| Rabu, 26 November 2025 | 08:45 WIB

Setelah Cetak Rekor & Koreksi, Arah IHSG Menanti Data Penting dari Indonesia dan AS

Pelaku pasar juga menunggu rilis sejumlah data makroekonomi penting seperti indeks harga produsen, penjualan ritel dan produksi industri AS.

Tunggu Lima Tahun, Eks Pegawai Jadi Konsultan Pajak
| Rabu, 26 November 2025 | 08:22 WIB

Tunggu Lima Tahun, Eks Pegawai Jadi Konsultan Pajak

Dirjen Pajak Bimo Wijayanto mengungkapkan rencananya untuk memperketat syarat bagi mantan pegawai pajak untuk menjadi konsultan pajak

Bea Cukai Bakal Pangkas Kuota Kawasan Berikat
| Rabu, 26 November 2025 | 08:17 WIB

Bea Cukai Bakal Pangkas Kuota Kawasan Berikat

Ditjen Bea dan Cukai bakal memangkas kuota hasil produksi kawasan berikat yang didistribusikan ke pasar domestik

Akhir November, Belanja Masyarakat Naik
| Rabu, 26 November 2025 | 08:10 WIB

Akhir November, Belanja Masyarakat Naik

Mandiri Spending Index (MSI) per 16 November 2025, yang naik 1,5% dibanding minggu sebelumnya ke level 312,8

PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) Kejar Target Home Passed Via Akuisisi LINK
| Rabu, 26 November 2025 | 07:53 WIB

PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) Kejar Target Home Passed Via Akuisisi LINK

Keberhasilan Akuisisi LINK dan peluncuran FWA IRA jadi kunci pertumbuhan bisnis PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI).

Wajib Pajak Masih Nakal, Kebocoran Menganga
| Rabu, 26 November 2025 | 07:51 WIB

Wajib Pajak Masih Nakal, Kebocoran Menganga

Ditjen Pajak menemukan dugaan praktik underinvoicing yang dilakukan 463 wajib pajak                 

Menguak Labirin Korupsi Pajak
| Rabu, 26 November 2025 | 07:10 WIB

Menguak Labirin Korupsi Pajak

Publik saat ini tengah menantikan langkah tegas Kejaksaan Agung dalam memberantas korupsi sektor pajak.​

Pembunuh UMKM
| Rabu, 26 November 2025 | 07:00 WIB

Pembunuh UMKM

Jaringan ritel modern kerap dituding sebagai pembunuh bisnis UMKM dan ditakutkan bisa menjalar ke Kopdes yang bermain di gerai ritel.

INDEKS BERITA

Terpopuler