Marak Bencana, Perusahaan Reasuransi Kebanjiran Klaim

Selasa, 15 Januari 2019 | 05:55 WIB
Marak Bencana, Perusahaan Reasuransi Kebanjiran Klaim
[]
Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maraknya bencana alam sepanjang tahun lalu mengakibatkan perusahaan reasuransi kebanjiran klaim. Ambil contoh PT Reasuransi Indonesia Utama, yang biasa disebut Indonesia Re, sebagai perusahaan yang mengalami peningkatan nilai klaim.

Direktur Indonesia Re Kocu Andre Hutagalung menyatakan, klaim perseroan meningkat di sepanjang tahun 2018. Menurut dia, dari tiga bencana alam yang terjadi di tahun 2018 telah menambah underlyng retention sebesar Rp 70 miliar dibandingkan tahun lalu. Nilai itu berasal dari bencana alam yang terjadi di Palu, Lombok dan Banten.

Underyling retention merupakan jumlah total kewajiban atau risiko yang ditahan oleh perusahaan asuransi dari polis asuransi setelah menyerahkan kewajiban kepada perusahaan reasuransi.

Indonesia Re telah menyiapkan dana yang memadai untuk membayarkan klaim kepada pemegang polis perseroan. Karena Indonesia Re berkomitmen untuk mempertahankan Risk Based Capital (RBC) lebih dari 200%.

Sementara PT Reasuransi Maskapai Asuransi Indonesia atau Perusahaan Asuransi Risiko Khusus (MAIPARK) mencatatkan total kerugian bencana dari perusahaan asuransi umum (ceding company) sebesar Rp 1,3 triliun.

Direktur Teknik Maipark Heddy Agus Pritasa mengatakan, kerugian tersebut berasal dari tiga bencana alam yang terjadi tahun lalu, yaitu gempa di Lombok, Palu dan tsunami di Selat Sunda.

Dengan total kerugian Rp 1,3 triliun, maka Maipark menanggung 25% dari total kerugian. “Semua angka kerugian ini berasal dari asuransi umum.  Dengan Maipark menanggung sekitar 25% dari angka tersebut di posisi 4 Januari 2019,” ujar Heddy.

Untuk soal klaim, estimasi di Selat Sunda masih relatif kecil dibandingkan gempa Lombok dan Palu. Maipark telah melakukan survei secara langsung ke lapangan dan memperkirakan kerugian asuransi di sana relatif kecil.

Gempa Lombok, terdapat 734 kasus dengan nilai klaim sebesar Rp 577 miliar. Sementara klaim yang sudah dibayarkan sebesar 45,9 miliar yang berasal dari 38 kasus.

Untuk di Palu, Maipark mencatat terdapat 435 kasus dengan nilai Rp 735 miliar, di mana baru dibayarkan untuk 17 kasus senilai Rp 14 miliar. Untuk di Selat Sunda terdapat sebanyak 12 laporan klaimnya sekitar Rp 160 juta.

Bagikan

Berita Terbaru

Comeback Saham BUMI Sebagai Saham Sejuta Umat Menggeser GOTO?
| Sabtu, 15 November 2025 | 16:54 WIB

Comeback Saham BUMI Sebagai Saham Sejuta Umat Menggeser GOTO?

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kini memimpin volume transaksi BEI, menggeser GOTO. Pahami penyebab lonjakan harga saham BUMI yang fantastis.

Haji Isam dan Oscar Darmawan Dikabarkan Tertarik Garap Bursa Kripto
| Sabtu, 15 November 2025 | 08:16 WIB

Haji Isam dan Oscar Darmawan Dikabarkan Tertarik Garap Bursa Kripto

Pengelola bursa kripto di Indonesia, PT Central Finansial X (CFX), bakal kedatangan pesaing tangguh.

Redenominasi Rupiah dan Kesiapan Sistem
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:46 WIB

Redenominasi Rupiah dan Kesiapan Sistem

Redenominasi bukan sekadar menghapus nol di atas kertas, melainkan membangun kepercayaan baru terhadap nilai ekonomi Indonesia.

Keadilan Iklim COP30
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:31 WIB

Keadilan Iklim COP30

COP 30 harus kembali ke akarnya, memastikan rakyat yang paling terdampak mendapatkan perlindungan utama.

Waspada Lonjakan Inflasi Pangan Berlanjut
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:26 WIB

Waspada Lonjakan Inflasi Pangan Berlanjut

BI mewaspadai pergerakan inflasi kelompok pangan alias volatile food yang mulai meningkat beberapa waktu terakhir.

Cerita Direktur Sreeya Sewu Indonesia Mengadopsi Strategi Value Investing
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:15 WIB

Cerita Direktur Sreeya Sewu Indonesia Mengadopsi Strategi Value Investing

Mengupas strategi berinvestasi Natanael Yuyun Suryadi, Direktur PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk (SPID) 

 Membentuk Ulang Industri Lelang
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:06 WIB

Membentuk Ulang Industri Lelang

Menyusuri perjalanan karier Deny Gunawan hingga menjabat Chief Operating Officer (COO) PT JBA Indonesia

Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) Merambah Bisnis Susu Untuk MBG
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:00 WIB

Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) Merambah Bisnis Susu Untuk MBG

Mengupas profil dan strategi bisnis baru PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) di sektor susu sapi perah dan turunannya

KRAS Berpeluang Dapat Suntikan Dana Danantara
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:00 WIB

KRAS Berpeluang Dapat Suntikan Dana Danantara

Industri baja dinilai memiliki potensi besar dalam menciptakan lapangan kerja berkualitas dan berkeahlian tinggi.

Sanksi Tegas Bagi Importir Pakaian Bekas
| Sabtu, 15 November 2025 | 06:56 WIB

Sanksi Tegas Bagi Importir Pakaian Bekas

Total nilai impor pakai bekas itu sebesar Rp 112,35 miliar atau setara 19.391 balpres yang dimusnahkan.

INDEKS BERITA

Terpopuler