Maret Merana

Senin, 03 Maret 2025 | 04:23 WIB
 Maret Merana
[ILUSTRASI. Jurnalis KONTAN Adi Wikanto. (Ilustrasi KONTAN/Indra Surya)]
Adi Wikanto | Senior Editor

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maret 2025 adalah bulan penuh berkah dengan datangnya bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah. Namun, di balik gegap gempita menyambut bulan puasa ada banyak kabar tak sedap yang membuat nasib merana ribuan warga. Yang paling mengejutkan adalah penghentian operasional pabrik tekstil terbesar se-Asia Tenggara, PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex mulai 1 Maret 2025. Sebanyak 10.665 orang pekerja Sritex menjadi pengangguran akibat pemutusan hubungan kerja usai perusahaan di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah ini gagal selamat dari kepailitan. 

Kemudian, PT Sanken Indonesia di kawasan industri MM2100 Cikarang, Bekasi, Jawa Barat juga akan menutup operasional mulai Juni 2025. Setidaknya 459 pekerja kehilangan pekerjaan setelah perusahaan ini ditutup. Sebelumnya, PHK juga terjadi terhadap 1.100 karyawan PT Yamaha Musik Indonesia akibat pabrik di Cibitung, Bekasi tutup pada awal tahun 2025. Lalu ribuan pekerja di Jawa Barat kehilangan pekerja setelah PT Sanken Indonesia, PT Tokai Kagu, PT Danbi Intenasional Garut tutup dan PT Bapintri di Cimahi tutup. 

Gelombang PHK diperkirakan belum akan terhenti. Pasalnya, pemerintah hanya sebatas omon-omon menyelamatkan industri. 

Mantan pekerja Sritex telah membuktikan. Di depan ribuan pekerja Sritex, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer pernah menjanjikan tidak adanya PHK di perusahaan yang berdiri sejak 1966 tersebut. Nyatanya, janji itu hanyalah omon-omon yang manis didengar. 

Pemerintah harus segera mengeluarkan kebijakan strategis untuk mencegah PHK massal berlanjut. Utamanya adalah meninjau kebijakan impor agar tidak merugikan produk lokal. Ingat, industri tekstil dalam negeri berada di titik nadir akibat banjir produk tekstil impor. 

Nilai tukar rupiah juga perlu diperkuat. Nilai tukar rupiah yang mencapai 16.595 per dolar Amerika Serikat pada 28 Februari 2025 adalah yang terendah sejak krisis moneter 1998 dan Maret 2020 ketika pandemi Covid-19.

Pelemahan rupiah semakin menyulitkan pelaku industri. Pasalnya, sebagian besar bahan baku industri berasal dari luar negeri. Kebijakan perpajakan yang memberatkan masyarakat dan pelaku industri harus dibatalkan. Memang tega pemerintah kita, saat ekonomi sedang berat, banyak tarif pajak malah naik.

Belakangan juga ada wacana kenaikan tarif BPJS Kesehatan. Rencana ini harus dibatalkan jika tak ingin menambah beban berat pelaku usaha dan masyarakat.

Selanjutnya: Tiket Pesawat Ekonomi Mudik Lebaran Turun 14%

Bagikan

Berita Terbaru

Deflasi 2 Bulan Beruntun, Bagaimana Prospek Saat Ramadan?
| Senin, 03 Maret 2025 | 14:42 WIB

Deflasi 2 Bulan Beruntun, Bagaimana Prospek Saat Ramadan?

Pada Februari 2025, Indeks Harga Konsumen (IHK) mencatatkan deflasi sebesar 0,48% dibandingkan bulan sebelumnya.

Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) Catat Kenaikan Trafik Operasional di Awal 2025
| Senin, 03 Maret 2025 | 10:35 WIB

Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) Catat Kenaikan Trafik Operasional di Awal 2025

Selain kinerja kargo, jumlah kunjungan kapal yang menepi ke dermaga-dermaga yang dikelola IPCC meningkat 11,6%

Waspada, Pelemahan Lanjutan Bursa Saham Berpotensi Berlanjut Hari Ini, Senin (3/3)
| Senin, 03 Maret 2025 | 08:02 WIB

Waspada, Pelemahan Lanjutan Bursa Saham Berpotensi Berlanjut Hari Ini, Senin (3/3)

Akumulasi jual investor asing sebelumnya sudah pernah terjadi beberapa kali dalam 10 tahun terakhir. 

BKSL Keluar dari Papan Pemantauan Khusus, Emiten Happy Hapsoro (MINA) Segera Menyusul
| Senin, 03 Maret 2025 | 08:00 WIB

BKSL Keluar dari Papan Pemantauan Khusus, Emiten Happy Hapsoro (MINA) Segera Menyusul

PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) akan keluar dari Papan Pemantauan Khusus setelah perdagangan tujuh hari bursa.

Kebijakan Pemerintah Membayangi Emiten Sektor Pertambangan
| Senin, 03 Maret 2025 | 07:56 WIB

Kebijakan Pemerintah Membayangi Emiten Sektor Pertambangan

Cuma, harga acuan pemerintah perlu menyesuaikan harga global. Jadi, perusahaan pertambangan bisa lebih kompetitif. 

ACES Mengintegrasikan ESG dengan Nama Baru
| Senin, 03 Maret 2025 | 07:43 WIB

ACES Mengintegrasikan ESG dengan Nama Baru

Lepas dari nama ACE Hardware yang disandang 29 tahun terakhir, PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) punya arah baru.

Saham Pelat Merah Masih Betah di Zona Merah
| Senin, 03 Maret 2025 | 07:37 WIB

Saham Pelat Merah Masih Betah di Zona Merah

Akhir pekan lalu, indeks BUMN20 ada di level 306,93, turun 5% secara harian dan terkoreksi 13,15% sejak awal 2025.

Diskon Iuran JKK Menyasar Industri Padat Karya
| Senin, 03 Maret 2025 | 07:10 WIB

Diskon Iuran JKK Menyasar Industri Padat Karya

Pemberian potongan iuran jaminan kecelakaan kerja (JKK) diharapkan bisa menekan angka pemutusan hubungan kerja (PHK).

Koreksi IHSG Paling Dalam Se-Asia Tenggara, Prospeknya Masih Suram di Pekan Ini
| Senin, 03 Maret 2025 | 06:30 WIB

Koreksi IHSG Paling Dalam Se-Asia Tenggara, Prospeknya Masih Suram di Pekan Ini

Pasar saham membutuhkan katalis positif yang signifikan untuk membalikkan tren bearish yang melanda IHSG

Rencana Pembelian SBN oleh BI Diragukan
| Senin, 03 Maret 2025 | 05:59 WIB

Rencana Pembelian SBN oleh BI Diragukan

Mengulik rencana Bank Indonesia (BI) membeli SBN di pasar sekunder untuk mendanai program 3 juta rumah

INDEKS BERITA

Terpopuler