KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham adalah salah satu metode mengukur pergerakan kumpulan saham secara keseluruhan atau atas saham-saham dengan kriteria tertentu. Di Indonesia, paling dikenal: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merepresentasikan pergerakan seluruh saham di Bursa Efek Indonesia (BE). Per 16 Januari 2024 memiliki anggota lebih dari 900 perusahaan.
Indeks saham juga dapat menjadi acuan investasi seperti reksadana. Manajer investasi (MI) menggunakan indeks ini sebagai pembanding atau justru meniru kinerjanya dengan membentuk portofolio yang mereplikasi indeks tersebut. Hal ini dikenal sebagai strategi passive investing.
Strategi ini relevan karena kinerja rata-rata pengelolaan reksadana saham active investing oleh MI di tahun 2023 boleh dibilang mengecewakan. Dari sekitar 241 reksadana saham hanya 30 yang sanggup mengalahkan laju IHSG sepanjang tahun lalu.
Terdapat beberapa indeks sebagai acuan reksadana berbasis indeks. Seperti IDX30, indeks yang mewakili pergerakan 30 saham paling likuid dan indeks paling populer direplikasi reksadana. Definisi likuid, memiliki rata-rata nilai transaksi tertinggi dalam enam bulan terakhir.
LQ45 mewakili 45 saham terlikuid. Lalu Bisnis-27 menambahkan kriteria fundamental positif. Anggota Infobank 15 merupakan emiten perbankan, dipilih berdasarkan kriteria fundamental dan likuiditas. Bobot empat bank terbesar yaitu BBCA, BMRI, BBRI dan BBNI masing-masing 20%. Pergerakan keempat emiten ini sangat berpengaruh pada kinerja.
Baca Juga: Dana Kelolaan Reksadana Bisa Tumbuh 5% Tahun Ini
Sementara Indeks Sri Kehati ini dibentuk atas kerja sama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati). SRI adalah kependekan dari sustainable responsible investment berisi emiten yang memiliki kesadaran terhadap lingkungan hidup. Terdiri dari 25 emiten. Lalu Jakarta Islamic Index (JII) mewakili pergerakan 30 saham syariah memiliki kapitalisasi pasar terbesar.
Ada juga Pefindo I-Grade. Ini adalah indeks dari 30 emiten yang mendapatkan peringkat (rating) investment grade (BBB – AAA) dari Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Dari sisi kinerja, Infobank15 memiliki kinerja lebih dari dua kali dari IHSG. Artinya investor banyak berburu saham-saham kategori perbankan.
Indeks Infobank15 mewakili sekitar 30% dari seluruh saham yang diwakili oleh IHSG, secara diversifikasi Kenaikan suku bunga sudah sangat terbatas.
Dari sisi makro ekonomi, banyak berharap penurunan suku bunga memiliki kinerja di atas rata-rata. Tapi tidak menjamin akan berulang dimasa mendatang. Investasi berbasis saham idealnya dilakukan untuk tujuan investasi jangka panjang.