Mark Mateschitz (1) : Pewaris Produsen Red Bull yang Pilih Menjadi Pemegang Saham

Rabu, 06 Desember 2023 | 23:07 WIB
Mark Mateschitz (1) : Pewaris Produsen Red Bull yang Pilih Menjadi Pemegang Saham
[ILUSTRASI. Mark Mateschitz, anak pendiri produsen minuman energi Red Bull dengan kekayaan US$ 34,7 miliar. REUTERS/Athit Perawongmetha]
Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - Kebanyakan anak dari pengusaha terkenal akan mengikuti jejak orangtuanya dengan menjadi pebisnis. Ini juga yang dilakukan oleh Mark Mateschitz, anak pendiri produsen minuman energi Red Bull. Setelah ayahnya meninggal, Mark mewarisi bisnis Red Bull. Warisan ayahnya ini membuat ia menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Menurut Forbes, kekayaannya US$ 34,7 miliar.

Ada banyak anak pengusaha kaya yang kemudian mewarisi bisnis orangtuanya. Namun, tidak banyak yang bisa terus menjaga kesuksesan bisnis yang sudah dibangun oleh pendahulunya.

Mark Mateschitz adalah salah satu dari anak muda yang sukses meneruskan bisnis orangtuanya. Mark adalah pewaris tahta di perusahaan produsen minuman energi Red Bull.

Baca Juga: Bakal IPO, Valuasi Porsche Capai US$ 85 Miliar di September

Pria berusia 31 tahun ini tercatat memiliki kekayaan US$ 34,7 miliar, setara sekitar Rp 535,55 triliun. Ia merupakan orang terkaya urutan 34 di dunia saat ini versi Forbes.

Mark meneruskan mengawasi bisnis ayahnya, Dietrich Mateschitz, yang dirintis sejak 1987. Selepas sang ayah meninggal dunia, dia ditunjuk sebagai penerus perusahaan dan mengantongi 49% saham Red Bull.

Red Bull merupakan merek minuman berenergi dengan pangsa pasar 38%. Di tangan dingin Mateschitz, Red Bull berkembang pesat. Di 2022, minuman berenergi ini telah terjual 11,6 miliar kaleng. 

Sebelum mewarisi Red Bull, Mark sempat mendirikan brand minumannya sendiri, yakni Thalheimer Heilwasser GmbH di 2018.Perusahaan ini memproduksi bir dan minuman limun.  Tahun 2022, Mark memutuskan hengkang dari perusahaan yang dibangunnya dan jadi pemegang saham Red Bull.

Kendati begitu, Mark ogah menjadi pekerja di Red Bull. “Saya tak percaya jadi karyawan sekaligus pemegang saham di perusahaan yang sama itu baik. Saya akan berkonsentrasi pada peran sebagai pemegang saham, menafsirkannya dan berkontribusi dengan cara yang anggap masuk akal dan perlu,” kata Mark. 

Baca Juga: Pembalap Formula 1 Max Verstappen Jadi yang Tercepat di Grand Prix Abu Dhabi

Baru-baru ini, Mark mendapat pembayaran pertamanya sebagai pemegang saham Red Bull senilai US$ 615 juta, setara Rp 9,49 triliun. Mark juga mewarisi saham Red Bull Racing dan Scuderian AlphaTauri dari ayahnya.Red Bull juga punya klub sepakbola bernama Jerman RB Leipzig dan mendukung beberapa cabang olahraga. Red Bull tercatat jadi sponsor utama berbagai ajang olahraga, seperti sepakbola, Formula 1 hingga skateboard dan snowboarding.                                   

(Bersambung)

Bagikan

Berita Terbaru

Jurus Kalbe Farma (KLBF) Kejar Cuan, Genjot Radiofarmaka hingga Pabrik Alkes
| Rabu, 17 Desember 2025 | 08:25 WIB

Jurus Kalbe Farma (KLBF) Kejar Cuan, Genjot Radiofarmaka hingga Pabrik Alkes

KLBF jaga dividen 50‑60% sambil menyiapkan produksi X‑Ray, dialyzer, dan kolaborasi CT Scan dengan GE.

Analisis Saham PPRE, Potensi Tekanan Jangka Pendek dan Prospek Fundamental
| Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB

Analisis Saham PPRE, Potensi Tekanan Jangka Pendek dan Prospek Fundamental

Tekanan yang dialami saham PT PP Presisi Tbk (PPRE) berpotensi berlanjut namun dinilai belum membalikkan tren.

Perlu Segmentasi Pasar Kedelai Lokal dan Impor
| Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB

Perlu Segmentasi Pasar Kedelai Lokal dan Impor

Segmentasi penggunaan kedelai lokal dan impor menjadi strategi kunci untuk menjaga keberlanjutan industri sekaligus menekan risiko inflasi pangan.

Incar Dana Rp 198 Miliar, Cahayasakti Investindo (CSIS) Gelar Rights Issue
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:46 WIB

Incar Dana Rp 198 Miliar, Cahayasakti Investindo (CSIS) Gelar Rights Issue

PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) akan menerbitkan saham baru maksimal 522.800.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Harga Bahan Baku Melemah, Prospek Emiten Kertas Cerah
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:40 WIB

Harga Bahan Baku Melemah, Prospek Emiten Kertas Cerah

Pemulihan permintaan ekspor serta stabilnya pasar domestik menjadi penopang utama outlook kinerja emiten kertas pada 2026.

Prospek Emiten CPO Masih Belum Loyo
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:34 WIB

Prospek Emiten CPO Masih Belum Loyo

Di tengah tren penurunan harga CPO global, sejumlah emiten sawit tetap memasang target pertumbuhan kinerja pada 2026.

Anggaran MBG Sudah Terserap 81%
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB

Anggaran MBG Sudah Terserap 81%

Hingga saat ini sudah ada 741.985 tenaga kerja yang terlibat dalam melayani program makan bergizi gratis.

Bukit Uluwatu Villa (BUVA) Akuisisi Aset SMRA di Bali Senilai Rp 536,38 Miliar
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB

Bukit Uluwatu Villa (BUVA) Akuisisi Aset SMRA di Bali Senilai Rp 536,38 Miliar

Emiten yang berafiliasi dengan pengusaha Happy Hapsoro ini mengambil alih PT Bukit Permai Properti, anak usaha PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

Arah IHSG Hari Ini Rabu (17/12), Antara BI Rate dan Loyonya Kurs Rupiah
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:29 WIB

Arah IHSG Hari Ini Rabu (17/12), Antara BI Rate dan Loyonya Kurs Rupiah

Tekanan kehati-hatian datang dari pergerakan rupiah yang melemah ke Rp16.685 per dolar AS di pasar spot pada saat indeks dolar AS melemah. 

Minat Investor Tinggi, Penawaran Saham IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:25 WIB

Minat Investor Tinggi, Penawaran Saham IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed

Penawaran umum perdana saham (IPO) PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) kelebihan permintaan atau oversubscribed 318,69 kali.

INDEKS BERITA