Masa Depan Industri Ekstraktif

Selasa, 17 September 2024 | 06:19 WIB
Masa Depan Industri Ekstraktif
[ILUSTRASI. Foto udara industri pengolahan (smelter) nikel di kawasan Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) di Desa Lelilef, kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, Minggu (7/7/2024). IWIP merupakan kawasan industri terpadu pertambangan dan pengolahan berbasis nikel dengan tenaga kerjanya didominasi oleh pekerja lokal asal Maluku Utara yakni 70.000 orang dan ditargetkan pada tahun 2027 serapan tenaga kerja mencapai 100.000 orang. ANTARA FOTO/Andri Saputra/YU]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam 10 tahun terakhir ini, upaya memperbaiki indeks kemudahan berbisnis atau ease of doing business (EoDB) telah menjadi arus utama kebijakan ekonomi Indonesia. Pemerintah merilis paket deregulasi kebijakan, kemudahan perizinan investasi melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), digitalisasi sistem pelayanan, hilirisasi dan paket pembaruan perundang-undangan yang ditandai lahirnya Undang-Undang Cipta Kerja melalui skema Omnibus Law. 

Semua upaya itu diharapkan mendongkrak peringkat kemudahan berbisnis sehingga investasi semakin banyak masuk ke Indonesia. Bahkan dalam pernyataan persnya tahun 2021, Kantor Staf Kepresidenan menyatakan bahwa lahirnya UU Cipta Kerja akan meningkatkan EoDB Indonesia menduduki peringkat 40 dari 190 negara pada 2024. Pada akhir 2023 Indonesia baru mencapai peringkat 73, sehingga akan menjadi pekerjaan rumah lanjutan bagi pemerintaan Presiden Prabowo Subianto.

Baca Juga: Menakar Efek Pilkada Serentak 2024 Bagi Industri Manufaktur

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

PGAS Terus Kembangkan Jargas, Simak Deretan Perusahaan yang Bakal Bekerja Sama
| Kamis, 19 September 2024 | 09:30 WIB

PGAS Terus Kembangkan Jargas, Simak Deretan Perusahaan yang Bakal Bekerja Sama

Pengembangan jargas akan berefek ke pertumbuhan pendapatan PGAS.

Era Suku Bunga Tinggi Berakhir, Pamor Obligasi Naik Daun
| Kamis, 19 September 2024 | 09:27 WIB

Era Suku Bunga Tinggi Berakhir, Pamor Obligasi Naik Daun

Berakhirnya era suku bunga tinggi memoles prospek pasar obligasi dalam negeri

Rajin Ekspansi, Kinerja RS Hermina (HEAL) Kian Bugar
| Kamis, 19 September 2024 | 09:25 WIB

Rajin Ekspansi, Kinerja RS Hermina (HEAL) Kian Bugar

Menakar prospek saham dan kinerja PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL)

TOWR Siap Gelar Rights Issue Rp 9 Triliun, Sahamnya Menarik
| Kamis, 19 September 2024 | 09:15 WIB

TOWR Siap Gelar Rights Issue Rp 9 Triliun, Sahamnya Menarik

Nilai saham baru yang diterbitkan dari rights issue TOWR sebanyak-banyaknya sebesar Rp 9 triliun.

  Bank di Bawah Kendali Investor Jepang Optimis Cetak Pertumbuhan
| Kamis, 19 September 2024 | 09:03 WIB

Bank di Bawah Kendali Investor Jepang Optimis Cetak Pertumbuhan

Bank yang dikendalikan investor Jepang semakin gencar melakukan ekspansi bisnis

Laju Pertumbuhan Kredit Perbankan Mulai Melambat
| Kamis, 19 September 2024 | 08:57 WIB

Laju Pertumbuhan Kredit Perbankan Mulai Melambat

Laju pertumbuhan kredit perbankan mulai melambat pada Agustus 2024

BI Rate Dipangkas, Bankir Kejar Pertumbuhan Kredit
| Kamis, 19 September 2024 | 08:53 WIB

BI Rate Dipangkas, Bankir Kejar Pertumbuhan Kredit

Pemnagkasan BI rate bakal mengurangi tekanan biaya dana yang menjadi tantangan utama bank tahun ini. 

 

Bunga Acuan Dipangkas, Obligasi dan Saham Bank Bakal Diuntungkan
| Kamis, 19 September 2024 | 08:36 WIB

Bunga Acuan Dipangkas, Obligasi dan Saham Bank Bakal Diuntungkan

Emiten dari sektor properti, teknologi, otomotif, dan komoditas diprediksi ikut menikmati sentimen penurunan suku bunga acuan.

Penjualan Mobil Listrik Kian Nyetrum
| Kamis, 19 September 2024 | 07:35 WIB

Penjualan Mobil Listrik Kian Nyetrum

BYD Seal menjadi mobil listrik terlaris ketiga di Indonesia.

Asing Menguasai 26,79% Kepemilikan SRBI
| Kamis, 19 September 2024 | 07:26 WIB

Asing Menguasai 26,79% Kepemilikan SRBI

Penerbitan SRBI hampir Rp 1.000 triliun

INDEKS BERITA

Terpopuler