Masalah Zonasi

Jumat, 28 Juni 2024 | 08:05 WIB
Masalah Zonasi
[ILUSTRASI. TAJUK - Barratut Taqiyyah (Ita)]
Barratut Taqiyyah | Redaktur Pelaksana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki tahun ajaran baru, sistem zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di sekolah Indonesia kembali menjadi sorotan. Pasalnya, sistem yang sebenarnya bertujuan untuk meratakan pendidikan di Tanah Air ini, tidak dieksekusi dengan baik.

Sengitnya persaingan untuk mendapatkan pendidikan di sekolah negeri membuat banyak orang tua memutar otak dan mengambil jalan pintas. Tak pelak, banyak kecurangan yang terjadi. 

Beberapa kasus yang mencuat terkait zonasi adalah pemalsuan dokumen Kartu Keluarga (KK). Melansir Kompas.com, dokumen digital berisi alamat palsu berhasil lolos dalam sistem PPDB. Pemalsuan dokumen dilakukan dengan mendekatkan alamat orang tua calon siswa dengan sekolah incaran.

Tidak hanya itu, ada pula orang tua yang rela menitipkan 'nama' anaknya di keluarga yang domisilinya dekat dengan sekolah favorit. Selain itu, ada juga orang tua calon siswa yang 'menitipkan' anaknya kepada pejabat setempat agar bisa diterima di sekolah yang dituju.

Modus kecurangan lainnya adalah orang tua menggunakan jasa calo demi memuluskan jalan anaknya bersekolah di sekolah negeri. Padahal, pemerintah merilis beleid zonasi ini untuk menciptakan atmosfer penerimaan siswa yang lebih baik. 

Sekadar kilas balik, kebijakan sistem zonasi mulai diterapkan di Indonesia pada 2017. Sebenarnya, tujuan utamanya adalah pemerataan pada akses layanan pendidikan dan pemerataan kualitas pendidikan nasional.

Pasalnya, kondisi yang terjadi selama ini, ada ketimpangan antara sekolah yang dipersepsikan sebagai sekolah favorit dan tidak favorit. 

Permasalahannya, penerapan sistem zonasi tidak didahului oleh persiapan yang matang. Terbukti, hampir 7 tahun diberlakukan, belum ada perbaikan berarti terkait PPDB siswa. Kecurangan-kecurangan yang sama masih terjadi setiap tahunnya.

Ini menjadi indikasi bahwa kesadaran dan pemahaman masyarakat terkait tujuan dari kebijakan zonasi masih minim. Para orang tua masih menganggap sejumlah sekolah merupakan sekolah unggulan.

Di sisi lain, jumlah sekolah negeri masih terbatas dan belum merata di semua daerah di Indonesia. Belum lagi keterbatasan sumber daya guru yang berkualitas.  

Oleh karenanya, pemerintah harus mengkaji dan mengevaluasi kembali sistem PPDB zonasi. Memasuki tahun ke tujuh, kebijakan zonasi masih membebani masyarakat. Harus ada persiapan matang dari pemerintah terkait penerapan sistem ini, sehingga kita bisa mencapai pemerataan pendidikan seperti yang dicita-citakan bersama.

Bagikan

Berita Terbaru

Arah TPIA Berbeda dengan Kebanyakan Saham Prajogo Pangestu Lainnya, Waktunya Masuk?
| Rabu, 24 September 2025 | 07:56 WIB

Arah TPIA Berbeda dengan Kebanyakan Saham Prajogo Pangestu Lainnya, Waktunya Masuk?

Tingginya harga nafta dan permintaan petrokimia global yang belum pulih memengaruhi prospek saham TPIA.

Private Placement Rampung Saham IMPC Sentuh ATH, Harga Diprediksi bisa Lanjut Menguat
| Rabu, 24 September 2025 | 07:40 WIB

Private Placement Rampung Saham IMPC Sentuh ATH, Harga Diprediksi bisa Lanjut Menguat

Meski sudah mengalami kenaikan signifikan, harga saham IMPC saat ini masih jauh di bawah harga perdana saat IPO.

Setelah Rekor IHSG, Ada Potensi Naik Lagi? Ini Pilihannya!
| Rabu, 24 September 2025 | 06:50 WIB

Setelah Rekor IHSG, Ada Potensi Naik Lagi? Ini Pilihannya!

IHSG cetak rekor baru. Peluang cuan terbuka. Analis berikan rekomendasi saham yang layak dibeli hari ini, Rabu 24 September. 

Nilai Tukar Rupiah Pada Rabu (23/9) Menanti Data Ekonomi
| Rabu, 24 September 2025 | 06:45 WIB

Nilai Tukar Rupiah Pada Rabu (23/9) Menanti Data Ekonomi

Kurs rupiah melemah pada 23/9. Analisis dampak kebijakan Menkeu baru & antisipasi data PCE AS yang pengaruhi pergerakan rupiah ke depan

Prospek Pemangkasan Bunga, Harga Emas Pecah Rekor Lagi
| Rabu, 24 September 2025 | 06:30 WIB

Prospek Pemangkasan Bunga, Harga Emas Pecah Rekor Lagi

Harga emas semakin bersinar. Harga emas spot kembali mencetak rekor tertinggi ke level US$ 3.816,10 per troi ons pada Selasa (23/9). 

Bank Swasta Berpeluang Kecipratan Manfaat Penempatan Dana Negara di Himbara
| Rabu, 24 September 2025 | 06:20 WIB

Bank Swasta Berpeluang Kecipratan Manfaat Penempatan Dana Negara di Himbara

Dana negara sebesar Rp 200 triliun yang ditempatkan di bank milik Danantara berpotensi mengalir juga ke bank swasta. ​

Divestasi Aset Anak Usaha, J Resources (PSAB) Siap Genjot Produksi
| Rabu, 24 September 2025 | 06:15 WIB

Divestasi Aset Anak Usaha, J Resources (PSAB) Siap Genjot Produksi

Dengan melepas PT Arafura Surya Alam (ASA), PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) akan fokus pada tambang-tambang yang sudah berproduksi.

Bau Kartel BBM
| Rabu, 24 September 2025 | 06:11 WIB

Bau Kartel BBM

Jangan sampai kisruh tata niaga BBM nonsubsidi merugikan konsumen tingkat akhir yang saat ini sudah menanggung banyak beban.

Resmi Jadi Emiten, Merdeka Gold Resources (EMAS) Siap Tancap Gas
| Rabu, 24 September 2025 | 06:05 WIB

Resmi Jadi Emiten, Merdeka Gold Resources (EMAS) Siap Tancap Gas

Usai IPO, PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) bakal fokus menuntaskan proyek Emas Pani sekaligus mengembangkan proyek tersebut lebih lanjut. 

Efisiensi GOTO Untuk Perbaikan Kinerja
| Rabu, 24 September 2025 | 06:00 WIB

Efisiensi GOTO Untuk Perbaikan Kinerja

Kinerja GOTO pulih Semester I-2025, capai adj. EBITDA positif. Analis rekomendasikan beli saham GOTO. Cek target harga terbaru!

INDEKS BERITA

Terpopuler