Masih Banyak Saham Murah Berfundamental Solid dengan Valuasi Oke
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Performa saham-saham likuid yang tergabung dalam indeks LQ45 tak mampu mengekor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang masih tumbuh positif 9,36% sejak awal tahun ini. Di periode yang sama, indeks LQ45 hanya mampu naik 0,43%.
Maklum saja, ada 60% saham emiten LQ45 yang harganya masih jeblok. Tapi kabar baiknya, dari saham-saham yang harganya turun itu, ada sekitar 15 emiten yang memiliki valuasi menarik. Ini terlihat dari price earning ratio (PER) dan price to book value (PBV) yang lebih rendah dari rata-rata lima tahun terakhir.
|
Valuasi Sejumlah Emiten LQ45 yang Harga Sahamnya Tengah Terkoreksi |
||||||
|---|---|---|---|---|---|---|
|
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah Berlangganan? Masuk
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama dan gunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Business Insight
Artikel pilihan editor Kontan yang menyajikan analisis mendalam, didukung data dan investigasi.
Kontan Digital Premium Access
Paket bundling Kontan berisi Business Insight, e-paper harian dan tabloid serta arsip e-paper selama 30 hari.
Masuk untuk Melanjutkan Proses Berlangganan
Berita Terbaru
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:38 WIB
Sambil Menanti Data Penjualan Ritel, Simak Dulu Rekomendasi Saham Hari IniPasar menantikan rilis data penjualan ritel bulan Oktober 2025 yang diproyeksikan tumbuh 4% secara tahunan. Meningkat dari 3,7% pada September.
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:30 WIB
Nilai Tukar Rupiah pada Rabu (10/12) Menanti Data EkonomiEkspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve masih menjadi sentimen dominan yang menahan penguatan dolar AS.
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:15 WIB
Harga Energi Masih Akan Tertekan Hingga Awal 2026Proyeksi surplus dari IEA hingga 2026 serta revisi prospek surplus kuartal III oleh OPEC+ sebagai faktor pengganjal harga.
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:13 WIB
Bank Digital Pacu Pertumbuhan Kredit Lewat Direct LendingKredit bank digital Indonesia tumbuh hingga Oktober 2025, dengan Bank Jago pimpin Rp 23,78 triliun, tunjukkan tren direct lending.
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:10 WIB
Demutualisasi BEIDemutualisasi Bursa Efek Indonesia (BEI) juga tak boleh mengenyampingkan kepentingan jutaan investor saham.
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:10 WIB
Transaksi Digital Kian MelonjakBI laporkan transaksi pembayaran digital 2025 capai 39,87 miliar, pertumbuhan 10,8% YoY, meski risiko perlambatan muncul.
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:08 WIB
Kredit Menganggur di Bank Kian MenumpukData BI Oktober 2025 tunjukkan kredit menganggur 22,97% total, naik ke Rp 2,45 triliun, menandakan permintaan kredit masih lemah.
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:05 WIB
Gelombang Peretasan Goyang Jasa KeuanganASPI jelaskan peretasan bukan pada sistem BI, melainkan aplikasi bank yang menghubungkan core banking ke connector.
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:00 WIB
Harga Migas Global Tekan Kinerja Medco Energi InternasionalKinerja PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akan tergantung realisasi kenaikan produksi hasil akuisisi dan harga migas global
| Rabu, 10 Desember 2025 | 04:55 WIB
Leasing Siap Beri Relaksasi Pembiayaan Bagi Nasabah Terdampak BencanaPemberian relaksasi terkait bencana di Sumatra akan diberikan berdasarkan hasil analisa dan verifikasi kondisi di lapangan. Terpopuler | ||||||
