Medan Seksi Investasi

Kamis, 03 November 2022 | 08:00 WIB
Medan Seksi Investasi
[]
Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAARTA. Indonesia kaya sumber daya alam tak terbantahkan. Dari pertambangan, mineral, energi hingga pertanian, kita disebut-sebut memiliki harta karun yang luar biasa.

Aneka kondisi menghadang, harta karun berupa sumber daya alam itu selalu menjadi dewa penolong. 

Sumber daya yang berharga inilah yang harusnya menjadi daya tarik Indonesia yang ruar biasa. Apalagi, kita juga memiliki harta karun lain yakni jumlah penduduk yang sangat besar yang mencapai 237 juta jiwa. Luar biasa memang. 

Hanya daya tarik ini masih terpendam, kalah pamor dengan negara lain. Ambil contoh, Afrika yang juga memiliki harta sumber daya alam yang luar biasa, khususnya mineral. Kini menjadi 'rebutan' bisnis  banyak pihak. Bukan cuma negara barat, tapi China sudah melirik tajam bahkan sudah merengkuh cakupan lengannya atas Afrika. 

Forum on China–Africa Cooperation (FOCAC) menjadi catatan keberhasilan China di Afrika.  Dengan konsep yang acap disebut China sebagai kerja sama win win dan mutual, cengkraman dominasi negara-negara barat luntur.

China sukses mengubah lanskap persaingan berebut kekayaan Afrika dengan investasi infrastruktur hingga SDA. 

Dominasi China di Indonesia juga sama saja. Seperti juga di Afrika, China juga memandang Indonesia sebagai negara 'seksi' sebagai investasi. Rekor baru suntikan modal investasi asing  pada kuartal III 2022  diyakini didominasi oleh China.

Dengan realisasi investasi kuartal III tahun ini mencapai Rp 307,8 triliun, Singapura dan China menjadi penguasa dengan porsi investasi masing-masing US$ 3,8 miliar dan US$ 13,3 miliar.

Nilai investasi Singapura  itu setara  32,5% dari total PMA, sementara China 13,3%. Tapi, investasi dari Singapura ini disinyalir juga milik China. 

China di mana-mana. Padahal, tahun 1979,  ekonomi China lebih kecil dari Italia. Namun, pasca  membuka investasi asing dan melakukan reformasi pasar, China kini menjadi kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia. Bahkan China diprediksi akan melampaui Amerika Serikat dalam waktu dekat. 

Ini pula yang membuat 'panas' pasar yang kini tengah terancam resesi akibat konflik geopolitik. Rebutan kuasa terjadi lewat perang sampai pasar.

China gigih merangsek pasar dengan Belt and Road, sementara Barat bertahan dengan Build Back Better World.  Saat perang seperti ini, ada baiknya kita seperti Afrika. Tak lagi chasse gardée, tapi jadi medan yang seksi bagi  investasi negara manapun.

Bagikan

Berita Terbaru

Catat Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Untuk Hari Ini (16/12)
| Selasa, 16 Desember 2025 | 04:50 WIB

Catat Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Untuk Hari Ini (16/12)

IHSG mengakumulasi penurunan 0,70% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG menguat 22,17%.​

OJK Permudah Gadai Ilegal Kantongi Izin
| Selasa, 16 Desember 2025 | 04:50 WIB

OJK Permudah Gadai Ilegal Kantongi Izin

Meski bisa membuat persaingan lebih ketat, aturan baru OJK diharapkan bisa membuat iklim bisnis lebih sehat.

Lindungilah Investor
| Selasa, 16 Desember 2025 | 04:44 WIB

Lindungilah Investor

Jangan sampai drama saham BUMI dan salah satu saham bank digital yang anjlok gila-gilaan beberapa tahun lalu terulang lagi.

Campina (CAMP) Menyeruput Ekspansi
| Selasa, 16 Desember 2025 | 04:20 WIB

Campina (CAMP) Menyeruput Ekspansi

CAMP akan meningkatkan penjualan, namun dengan efisiensi biaya distribusi karena memanfaatkan strategi atau fasilitas distribusi yang sudah ada,

Pasar Lebih Berhati-hati, Pamor Premi Tunggal Memudar
| Selasa, 16 Desember 2025 | 04:15 WIB

Pasar Lebih Berhati-hati, Pamor Premi Tunggal Memudar

Industri asuransi jiwa kesulitan mengerek pendapatan premi, meski jumlah tertanggung naik dua digit. 

Siasat Pebisnis Minuman Berpemanis Dalam Kemasan Pacu Kinerja di Tahun 2026
| Selasa, 16 Desember 2025 | 04:10 WIB

Siasat Pebisnis Minuman Berpemanis Dalam Kemasan Pacu Kinerja di Tahun 2026

Riset Stockbit Sekuritas pada 9 Desember 2025 menunjukkan, sejumlah produsen MBDK mencatatkan adanya penurunan penjualan hingga September 2025.

Racik Portofolio Reksadana, Optimalkan Penguatan Aset Berisiko
| Senin, 15 Desember 2025 | 15:03 WIB

Racik Portofolio Reksadana, Optimalkan Penguatan Aset Berisiko

Para fund manager lebih optimistis menghadapi 2026. Simak strategi portofolio yang disiapkan demi rapor reksadana lebih apik!

Reli TRIN Mulai Patah, Analis: Kenaikan Masih Didominasi Sentimen Non Fundamental
| Senin, 15 Desember 2025 | 10:00 WIB

Reli TRIN Mulai Patah, Analis: Kenaikan Masih Didominasi Sentimen Non Fundamental

Reli saham TRIN terpicu kehadiran Rahayu Saraswati Djojohadikusumo sebagai calon pemegang saham strategis dan Komisaris Utama.

Bencana Sumatra dan Peran Investor Dalam Menjaga Lingkungan
| Senin, 15 Desember 2025 | 09:12 WIB

Bencana Sumatra dan Peran Investor Dalam Menjaga Lingkungan

Sebagai investor dan pengelola dana yang rasional maka konsep ESG investing akan sangat penting diperhatikan.

Ramai Penerbitan Obligasi ESG Sampai Akhir Tahun
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:49 WIB

Ramai Penerbitan Obligasi ESG Sampai Akhir Tahun

Korporasi getol meluncurkan obligasi bertema ESG di tahun ini. Nilai penerbitannya melampaui tahun 2024 lalu.

INDEKS BERITA