Melalui Unit Usahanya di Singapura, Sinar Mas Akuisisi Tambang Batubara di Australia

Selasa, 05 Maret 2024 | 19:13 WIB
Melalui Unit Usahanya di Singapura, Sinar Mas Akuisisi Tambang Batubara di Australia
[ILUSTRASI. PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS), anak perusahaan Sinar Mas Group atau Sinarmas di bidang pertambangan batubara.]
Reporter: Muhammad Julian | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Aset tambang batubara milik Grup Sinar Mas berpeluang menambah aset batubara di luar negeri. Golden Energy Limited Resources (GEAR), entitas bisnis Sinar Mas yang berbasis di Singapura, akhir pekan lalu, mencapai kesepakatan untuk mengambilalih tambang batubara metalurgi yang berlokasi di Illawarra, New South Wales, Australia.

Transaksi tersebut diungkap dalam keterangan yang diunggah di situs resmi South32, perusahaan tambang terdiversifikasi yang berpusat di Perth, Australia. South32 menyatakan, akan melepas Illawarra seharga US$ 1,65 miliar ke duet GEAR dan M Resources. Nama yang terakhir ini merupakan perusahaan Australia yang berspesialisasi pada kegiatan operasional tambang batubara, berikut perdagangan komoditas energi tersebut.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Tren Harga Emas Kerek Bisnis Bullion Perbankan
| Senin, 13 Oktober 2025 | 04:13 WIB

Tren Harga Emas Kerek Bisnis Bullion Perbankan

Sejak memiliki status bullion bank pada Februari - September 2025, sudah ada tabungan emas 1,1 ton dari 200.000 nasabah yang menabung emas di BSI

Bank Optimistis Kredit Tumbuh Sesuai Target
| Senin, 13 Oktober 2025 | 04:13 WIB

Bank Optimistis Kredit Tumbuh Sesuai Target

Hingga Agustus 2025, pertumbuhan kredit baru mencapai 7,56%, jauh dari target Bank Indonesia sebesar 8%-11%

LiuGong Investasi Pabrik Alat Berat Senilai US$ 317 Juta
| Senin, 13 Oktober 2025 | 04:13 WIB

LiuGong Investasi Pabrik Alat Berat Senilai US$ 317 Juta

Pendirian pabrik alat berat tersebut menegaskan komitmen investasi jangka panjang LiuGong di Indonesia.

Trump Siapkan Tarif Impor Baru untuk China, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Senin, 13 Oktober 2025 | 04:13 WIB

Trump Siapkan Tarif Impor Baru untuk China, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Di tengah potensi pelemahan IHSG hari ini akibat dampak tarif impor tambahan Amerika Serikat ke China, beberapa saham emiten ini layak dicermati.

Kredit Kempis, Volume Penjaminan Produktif Menipis
| Senin, 13 Oktober 2025 | 04:13 WIB

Kredit Kempis, Volume Penjaminan Produktif Menipis

Outstanding penjaminan usaha produktif tercatat menurun 5,76% secara tahunan menjadi Rp 290,37 triliun per Juli 2025

Konflik AS-China Kembali Panas, Pasar Saham Ikut Lemas
| Senin, 13 Oktober 2025 | 04:12 WIB

Konflik AS-China Kembali Panas, Pasar Saham Ikut Lemas

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini diprediksi terpapar rencana penerapan tarif tambahan atas produk China

Paradoks Likuiditas di Tengah Ketidakpastian
| Senin, 13 Oktober 2025 | 04:11 WIB

Paradoks Likuiditas di Tengah Ketidakpastian

Keberhasilan ekonomi tidak hanya diukur dari stabilitas makro, tetapi dari kemampuan menggerakkan sektor riil dan menciptakan lapangan kerja.

Jerat Pengangguran
| Senin, 13 Oktober 2025 | 04:11 WIB

Jerat Pengangguran

Indonesia Emas di tahun 2045, negara dengan subsidi demografi yang besar, yaitu 70% penduduk berusia produktif, bisa menjadi anti klimaks.

Asing Mengoleksi Saham-Saham Emiten Konglomerasi
| Senin, 13 Oktober 2025 | 04:05 WIB

Asing Mengoleksi Saham-Saham Emiten Konglomerasi

Dalam sepekan lalu, investor asing  mengakumulasi saham-saham emiten konglomerasi yang tidak termasuk ke dalam indeks blue chip LQ45. 

IHSG Bisa Tertekan Tensi Dagang AS-China
| Senin, 13 Oktober 2025 | 04:00 WIB

IHSG Bisa Tertekan Tensi Dagang AS-China

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi tertekan akibat kembali memanasnya tensi perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS). 

INDEKS BERITA

Terpopuler