JAKARTA. Raut wajah sedih tampak di wajah Mistary, Kepala Desa Gegerung, Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah, Aceh saat menceritakan kondisi petani kopi di desanya. Mistary yang juga petani kopi itu bilang, rata-rata petani di desanya menjual bijih kopi dalam bentuk buah segar atau cherry ke tengkulak atau pengepul.
Karena menjual cherry, petani terkadang tidak mengetahui berapa harga jual kopi jika sudah dalam bentuk biji kopi siap sangrai atau greenbean. "Terkadang petani hanya setor buah dalam bentuk bijih cherry itu saja, dan menerima rupiah sesuai harga yang ditentukan tengkulaknya," kata Mistary saat ditemui KONTAN di kebun kopinya di Desa Gegerung, Kamis (4/5).
