Melihat Isi Reksadana Saham Return Tinggi

Selasa, 05 Maret 2019 | 11:17 WIB
Melihat Isi Reksadana Saham Return Tinggi
[]
Reporter: Dimas Andi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung melemah Februari lalu, sehingga berdampak negatif bagi kinerja rata-rata reksadana saham. Akan tetapi, masih ada sejumlah reksadana saham yang kinerjanya positif.

Misalnya adalah Narada Saham Indonesia (NSI) II. Produk milik Narada Aset Manajemen ini mencetak pertumbuhan 7,14% pada Februari silam. Ini menjadikan produk tersebut sebagai reksadana saham dengan kinerja terbaik kedua di bulan lalu.

Vice President Marketing Communications Narada Aset Manajemen Jalaludin Miftah mengatakan, NSI II termasuk reksadana yang dikelola dengan strategi trading aktif. Kinerja reksadana ini positif berkat pemilihan saham dan timing transaksi jual-beli yang tepat. Reksadana ini juga mengkombinasikan saham-saham dari berbagai kapitalisasi pasar.

Walau tak menyebut saham yang dipilih, Jalaludin menyebut portofolio reksadana ini masih didominasi sektor infrastruktur, properti dan pertambangan. "Sektornya relatif masih sama. Paling hanya kami ubah beberapa emiten di sektor tersebut," terang dia.

Jalaludin menargetkan reksadana ini bisa mencatatkan kenaikan kinerja sekitar 12%–15% hingga akhir tahun nanti. Apalagi, secara historis, IHSG selalu menguat setelah pemilu dilaksanakan.

Jangka pendek

Selain Narada AM, Victoria Manajemen Investasi pun berhasil menyumbangkan satu produknya di jajaran reksadana terbaik. Reksadana Victoria Saham Syariah sepanjang Februari lalu sukses mencetak cuan sebesar 5,54%.

Putu Wahyu Suryawan, Fund Manager Victoria Manajemen Investasi, menyebut, produk ini mencetak kinerja positif lantaran pihaknya memilih strategi trading jangka pendek dan fokus pada saham syariah yang masih memiliki potensi upside relatif tinggi.

Lebih lanjut, portofolio reksadana ini banyak berisi saham sektor konsumer, aneka industri dan keuangan. "Ketiga sektor tersebut mampu bertahan di tengah IHSG yang mengalami konsolidasi, terutama di sektor consumer goods," imbuh Putu. Victoria juga masuk sektor tambang.

Head of Research & Consulting Service Infovesta Utama Edbert Suryajaya menambahkan, manajer investasi yang mencetak kinerja maksimal tidak perlu terburu-buru mengubah strategi pengelolaan reksadana sahamnya, kendati IHSG tertekan. "MI harusnya punya ekspektasi jangka panjang dan tidak boleh hanya fokus pada sentimen jangka pendek," kata dia.

Menurut dia, kinerja reksadana saham masih bisa meningkat sekalipun pasar saham tertekan.

Bagikan

Berita Terbaru

Trade Expo Indonesia Bidik Transaksi US$ 25 Miliar
| Senin, 24 Februari 2025 | 00:02 WIB

Trade Expo Indonesia Bidik Transaksi US$ 25 Miliar

Pameran Trade Expo Indonesia bakal digelar pada 15 Oktober sampai 19 Oktober 2025 di ICE BSD Tangerang.

Prabowo Tunjuk Rosan Jadi Nakhoda Danantara, Pandu & Dony Oskaria Jabat CIO & COO
| Minggu, 23 Februari 2025 | 15:01 WIB

Prabowo Tunjuk Rosan Jadi Nakhoda Danantara, Pandu & Dony Oskaria Jabat CIO & COO

Kabar yang masuk KONTAN, Menteri Investasi dan BKPM Rosan Roslani akan menjadi nakhoda BPI Danantara.

Nasib Pembudidaya eFishery di Ujung Tanduk, Gibran: Saya Tidak Menggelapkan Dana
| Minggu, 23 Februari 2025 | 14:12 WIB

Nasib Pembudidaya eFishery di Ujung Tanduk, Gibran: Saya Tidak Menggelapkan Dana

Co-Founder sekaligus CEO eFishery Gibran Huzaifah menyatakan tidak pernah menggelapkan dana eFishery sepeser pun.

Platform Mobkas Tangkap Peluang Pasar Kendaraan
| Minggu, 23 Februari 2025 | 14:00 WIB

Platform Mobkas Tangkap Peluang Pasar Kendaraan

Industri otomotif bergerilya tangkap pasar yang besar dari mobil bekas, melalui platform digital mereka tawarakan layanan mobil bekas.

Mengekas Protein dari Ternak Ayam Sendiri
| Minggu, 23 Februari 2025 | 13:00 WIB

Mengekas Protein dari Ternak Ayam Sendiri

Tren memelihara ayam di rumah kian digemari. Proses pemeliharaan yang mudah membuat banyak orang keranjingan melakukannya.

10 SWF Dengan Aset Terbesar, Ada Danantara
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:32 WIB

10 SWF Dengan Aset Terbesar, Ada Danantara

Indonesia segera meluncurkan SWF terbaru dengan aset jumbo yakni Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Wakil Menteri Investasi: Pemerintah Dorong Peluang Investasi Energi Terbarukan
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:31 WIB

Wakil Menteri Investasi: Pemerintah Dorong Peluang Investasi Energi Terbarukan

Pemerintah telah menyiapkan berbagai insentif, kemudahan perizinan, dan skema feed-in tariff agar investasi energi hijau semakin menarik.

Saham Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Jadi Perhatian di Awal Tahun 2025
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:01 WIB

Saham Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Jadi Perhatian di Awal Tahun 2025

Direktur dan Chief Investor Relations Officer BRMS Herwin Hidayat mengerek target produksi emas pada tahun 2025 sebanyak 26,67% YoY.

Perang Bunga KPR Murah Membara di Awal Tahun
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:00 WIB

Perang Bunga KPR Murah Membara di Awal Tahun

Langsung tancap gas di awal tahun, bank gencar menawarkan promo bunga KPR untuk meningkatkan pembiayaan kredit rumah.

Kiat Memangkas Emisi dari Semburat Gas Bumi dan Juga Produksi Metana
| Minggu, 23 Februari 2025 | 09:00 WIB

Kiat Memangkas Emisi dari Semburat Gas Bumi dan Juga Produksi Metana

Tahun 2024, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) meraih rating ESG lebih baik. Namun awal tahun ini, PGN terseret kasus dugaan korupsi. 

 
INDEKS BERITA

Terpopuler