Menakar Sejauh Mana Imbas Monopoli Pasar Jika Gojek dan Grab Merger
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Layanan transportasi daring semakin subur di Indonesia, bahkan menjadi yang terbesar di ASEAN. Seiring dengan pasarnya yang semakin berkembang, rumor penggabungan dua raksasa perusahaan ride hailing Gojek dan Grab semakin santer terdengar dan justru memicu kekhawatiran lain yaitu monopoli pasar. Tentu ini bukan hanya soal transaksi business to business (B2B) semata, tetapi ada efek kepada konsumen dan mitra pengemudi yang akan ditanggung dalam jangka panjang.
Merujuk pada laporan e-Conomy SEA 2024 dari Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai penjualan layanan ojek daring di Indonesia menjadi yang terbesar di ASEAN. Sepanjang 2024, nilai gross merchandise value (GMV) sektor transportasi daring atau nilai produk jasa yang terjual dalam periode tertentu, termasuk pesan-antar makanan online di Indonesia mencapai US$ 9 miliar. Sedangkan GMV di negara ASEAN lain seperti Singapura sebesar US$ 5 miliar, Malaysia, Thailand, dan Vietnam sebesar US$ 4 miliar.
