Mencicipi Sedapnya Olahan Ayam, Dimasak dalam Sekam Selama Berjam-jam

Sabtu, 03 April 2021 | 12:05 WIB
Mencicipi Sedapnya Olahan Ayam, Dimasak dalam Sekam Selama Berjam-jam
[]
Reporter: Sumber: Tabloid Kontan | Editor: Hendrika

KONTAN.CO.ID -  SUBANG. Banyak cara mengolah bahan mentah jadi makanan. Memasak di atas kompor, memanggang di oven, membakar di atas bara adalah jalan yang lazim kita temui. Cara lain, dikubur dalam bara, seperti bubuy : dipendam dalam bara sekam.

Memasak dengan bubuy ini, tentu tidak praktis, maka makin jarang kita jumpai, terlebih di perkotaan. Tapi, harus diakui, bahwa pembubuy-an ini menghasilkan makanan yang nikmat. Buktinya bisa kita dapati di tengah kota Subang, dalam kedai bernama D'Bubuy Ma'Atik, yang buka sejak 2014. 

Kedai ini gampang dicari menggunakan peta digital, lantaran cukup kondang sebagai kuliner Subang. Lokasinya ada di perkampungan, di salah satu jalan utama Subang. Jika membawa mobil, Anda harus parkir di tepi Jl. Letjen. Soeprapto. Setelahnya, Anda bisa berjalan kaki menyusuri gang

Menempati rumah biasa di jalan sempit yang hanya bisa dilewati motor, D'Bubuy Ma Atik menyediakan tempat makan terbatas. Ada dua saung, yang muat sekitar 6 orang dewasa di halaman rumah ini, untuk bersantap.

Nah, jika ingin mencicipi bubuy ala Ma Atik, sebaiknya Anda menelepon dulu, untuk memastikan mereka masih punya persediaan. "Soalnya, masak bubuy ini butuh 6-7 jam," jelas Reynard Smara Mahardika, pemilik D'Bubuy Ma Atik.

Menu makanan di sini, tidak banyak. Sehari-hari, menurut Kang E'eng, panggilan akrab Reynard, mereka hanya menyediakan bubuy ayam saja. "Paling tambahannya ada tahu dan tempe," ujar dia.

Satu bubuy ayam, cukup untuk disantap sekitar lima atau enam orang. Bubuy ayam ini datang bersama nasi putih hangat, sambal tomat, dan lalapan yakni timun serta daun tespong. Kang E'eng sengaja memilih daun tespong yang lazim jadi lalapan di Subang. "Di sini sulit cari poh-pohan, tidak seperti di Lembang. Lagipula, menurut saya, rasa tespong lebih hangat," kata Kang E'eng yang memodifikasi cara membubuy dari Ibunya, Ma' Atik (75 tahun).

Bubuy ayam disajikan hangat, masih terbungkus rapi. Saat daun pisang dibuka, segera menguar aroma sedap dari paduan bumbu serta ayam. Aroma masakan ini seperti tidak asing. "Bubuy ayam ini memakai bumbu pepes," jelas Kang E'eng.

Benar saja. Rasanya mirip ayam pepes. Bedanya, bubuy ayam ini garing. Dikubur dalam bara sekam selama berjam-jam, membuat ayam matang benar, berpadu dengan bumbu, dan kering, tidak ada kaldu setetes pun yang tertinggal.

Kang E'eng menggunakan ayam kampung yang bobotnya 700-800 gram untuk satu porsi bubuy ayam. Alhasil, daging ayam tidak hancur, meski dipendam berjam-jam dalam bara. Dagingnya empuk dan nikmat banget disantap dengan nasi hangat.

Royal kemangi

Bubuy ayam di sini memakai satu ayam utuh, sehingga kita bisa menemukan kepala, cakar, dan hati ampela pula. Jerohannya berpadu dengan daun kemangi yang dimasukkan ke dalam ayam, plus potongan bumbu seperti lengkuas dan sereh.

Kang E'eng cukup royal memberikan kemangi dalam bubuy, dan daun ini enak jadi pengiring nasi. Bahkan, bumbu yang menyelimuti ayam juga terasa sedap, karena mereka matang bercampur kaldu.

Nah, saat Anda menyantap bubuy ayam, jangan ketinggalan mencocol sambal yang sudah disediakan. Ini adalah sambal tomat tanpa terasi yang rasanya segar, pas mengiringi bubuy ayam dan nasi.

Dalam sehari, menurut Kang E'eng, paling banyak ia memasak 40 ekor bubuy ayam. "Kami mulai masak jam 2 malam," jelasnya. Empat puluh bubuy ayam adalah kapasitas maksimal tungku sekam yang sengaja dibangunnya, di samping rumah ini. Biasanya, dalam sehari, mereka membubuy dua kali.

Selain ayam, Kang E'eng juga menyediakan bubuy entok, bubuy bebek, dan ikan air tawar, seperti ikan mas. Hanya saja, untuk menu-menu terakhir, orang harus memesan lebih dulu. "Karena masaknya lama, jadi enggak bisa mendadak," kata Kang E'eng.

Setiap hari, Kang E'eng mulai membuka kedainya untuk santap di tempat, pada pukul 10.30 hingga jam 8 malam. Mereka buka saban hari, dan libur saat Idul Fitri serta Idul Adha.

Harga satu porsi bubuy ayam Rp 135 ribu, belum termasuk nasi. Sedangkan bubuy entok dan bebek dibanderol Rp 140 ribu. Adapun bubuy ikan, harganya lebih murah, yakni Rp 120 ribu per porsi.

Bagikan

Berita Terbaru

Dikelilingi Sentimen Akuisisi dan Fundamental, Saham INET Melanjutkan Penguatan
| Senin, 17 November 2025 | 19:10 WIB

Dikelilingi Sentimen Akuisisi dan Fundamental, Saham INET Melanjutkan Penguatan

Dorongan terhadap saham INET dilatarbelakangi oleh aksi korporasi untuk memperluas ekspansi dan jaringan internet berkecepatan tinggi.

Bunga KUR Dipatok Flat 6% Mulai 2026, UMKM Bisa Ajukan KUR Tanpa Batas
| Senin, 17 November 2025 | 17:38 WIB

Bunga KUR Dipatok Flat 6% Mulai 2026, UMKM Bisa Ajukan KUR Tanpa Batas

Menteri UMKM Maman Abdurrahman umumkan perubahan signifikan KUR: bunga flat 6% dan pengajuan tanpa batas mulai 2026. 

Pemerintah Siap Patok Bea Keluar Emas, Targetkan Penerimaan Hingga Rp 2 Triliun
| Senin, 17 November 2025 | 16:35 WIB

Pemerintah Siap Patok Bea Keluar Emas, Targetkan Penerimaan Hingga Rp 2 Triliun

Besaran tarif dalam usulan ini bersifat progresif, mengikuti perkembangan harga emas dunia atau harga mineral acuan (HMA)

Kinerja BBCA Oktober: Pertumbuhan Laba Melambat Tapi Masih Sesuai Proyeksi Analis
| Senin, 17 November 2025 | 13:17 WIB

Kinerja BBCA Oktober: Pertumbuhan Laba Melambat Tapi Masih Sesuai Proyeksi Analis

BCA catat laba Rp 48,26 triliun di Oktober 2025, naik 4,39% secara tahunan dan sesuai proyeksi analis

Membedah Dampak Redenominasi Rupiah untuk Perekonomian
| Senin, 17 November 2025 | 10:33 WIB

Membedah Dampak Redenominasi Rupiah untuk Perekonomian

Situasi ekonomi suatu negara sangat mempengaruhi keberhasilan redenominasi. Ada beberapa aspek yang membuat kebijakan ini gagal.

Pelemahan Harga Properti, CTRA dan SMRA Tahan Banting dan Lebih Bisa Beradaptasi
| Senin, 17 November 2025 | 09:57 WIB

Pelemahan Harga Properti, CTRA dan SMRA Tahan Banting dan Lebih Bisa Beradaptasi

Survei harga properti BI menunjukkan pertumbuhan harga properti residensial di pasar primer melambat, hanya naik 0,84% YoY hingga kuartal III-2025

Strategi Transformasi ASSA Berbuah Manis: Laba Melonjak, Saham Direkomendasikan Buy
| Senin, 17 November 2025 | 08:30 WIB

Strategi Transformasi ASSA Berbuah Manis: Laba Melonjak, Saham Direkomendasikan Buy

Laba bersih PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) melompat didorong bisnis logistik dan penjualan kendaraan bekas.

Daya Beli Konsumen bisa Menguat, Saham Ritel AMRT dan MIDI Siap Tancap Gas?
| Senin, 17 November 2025 | 08:09 WIB

Daya Beli Konsumen bisa Menguat, Saham Ritel AMRT dan MIDI Siap Tancap Gas?

Menjelang momen musiman Nataru, kinerja emiten ritel modern seperti PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diprediksi menguat.

Dana Kelolaan Reksadana Pecah Rekor Rp 621 Tiliun, Aset Defensif jadi Andalan
| Senin, 17 November 2025 | 08:00 WIB

Dana Kelolaan Reksadana Pecah Rekor Rp 621 Tiliun, Aset Defensif jadi Andalan

Tujuh tahun mentok di sekitar Rp 500-an triliun, akhirnya dana kelolaan industri reksadana tembus level Rp 600 triliun.  

Investor Ritel Lebih Mengincar ST015 Tenor Dua Tahun
| Senin, 17 November 2025 | 06:45 WIB

Investor Ritel Lebih Mengincar ST015 Tenor Dua Tahun

Berdasarkan catatan salah satu mitra distribusi, Bibit, ST015 tenor dua tahun ST015T2 mencatatkan penjualan lebih banyak

INDEKS BERITA

Terpopuler