Mengadu Keberuntungan di Saham Gocap

Senin, 29 April 2019 | 06:32 WIB
Mengadu Keberuntungan di Saham Gocap
[]
Reporter: Yoliawan H | Editor: A.Herry Prasetyo

​KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham yang harganya terjebak di posisi Rp 50 per saham rupanya tetap jadi incaran. Saat pasar cenderung tertekan seperti saat ini, cukup banyak pelaku pasar yang mencoba mengalap cuan dari saham gocap tersebut melalui transaksi di pasar negosiasi.

Jika melihat data, beberapa saham cukup ramai ditransaksikan di pasar negosiasi. Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham yang banyak diserbu antara lain PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) . Nilai transaksi ARTI di pasar negosiasi mencapai Rp 299,9 miliar.

Saham PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) juga ramai diperdagangkan. Nilai transaksi saham ini mencapai Rp 124,3 miliar.

Harga terendah untuk saham ARTI yang diperdagangkan mencapai Rp 30 per saham, sedangkan BIPI Rp 20 per saham. Data tersebut menandakan, secara valuasi harga saham banyak permintaan untuk harga saham di bawah batas bawah.

Sebelumnya BEI pernah mengatakan, hampir 60% transaksi di pasar negosiasi adalah transaksi saham gocap. Data statistik bulanan BEI menunjukkan, transaksi saham di pasar negosiasi per Maret 2019 mencapai Rp 44,81 triliun, naik dari Februari Rp 39,86 triliun.

Sebelum ini, BEI sempat berniat menghapus batas bawah harga saham. Saham yang harganya saat ini sudah Rp 50 berpotensi turun. Tapi, saham bisa kembali diperdagangkan di pasar reguler.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, bila batas bawah dibuka, akan banyak saham yang harganya turun ke bawah Rp 50. Apalagi kinerja banyak emiten gocap belum terlalu oke. "Jadi menurut saya tepat BEI belum memberlakukan aturan ini," ujar dia.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony menambahkan, transaksi di pasar negosiasi akan berkurang. "Investor lebih mudah transaksi di pasar reguler," ujar dia.

Chris menilai belum saatnya batas bawah harga saham dibuka. Selain berbenturan dengan aturan auto rejection, transaksi di pasar negosiasi banyak digunakan pelaku pasar untuk mengambil cuan tambahan.

M. Nafan Aji, Analis Binaartha Sekuritas, menilai, penghapusan batas bawah harga saham sejatinya bagus. Harga saham benar-benar dibentuk oleh mekanisme pasar. Saat ini saham level gocap terus bertambah. Jumlah saham gocap saat ini 37 saham, naik dari 34 saham di 1 April 2019.

Bagikan

Berita Terbaru

Pertebal Portofolio, Saratoga (SRTG) Siapkan Dana US$ 150 Juta
| Kamis, 23 Januari 2025 | 09:07 WIB

Pertebal Portofolio, Saratoga (SRTG) Siapkan Dana US$ 150 Juta

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) membidik sejumlah perusahaan potensial untuk didanai pada tahun 2025 ini. 

Berbenah, Prospek Saham GOTO Berpotensi Merekah
| Kamis, 23 Januari 2025 | 09:03 WIB

Berbenah, Prospek Saham GOTO Berpotensi Merekah

Pemulihan kinerja dan bisnis on demand service mendorong prospek harga saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)

Menangkap Peluang Mengoleksi Emas Saat Harga Terkoreksi
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:31 WIB

Menangkap Peluang Mengoleksi Emas Saat Harga Terkoreksi

Di jangka pendek ada peluang harga emas terkoreksi. Data-data inflasi Amerika Serikat menunjukkan pelambatan

Langkah Konsolidasi Akan Berlanjut, Taji KPR Syariah Bank BTN (BBTN) Kian Kuat
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:26 WIB

Langkah Konsolidasi Akan Berlanjut, Taji KPR Syariah Bank BTN (BBTN) Kian Kuat

Ketimbang IPO entitas hasil merger UUS BTN Syariah dan Bank Victoria Syariah, BBTN membuka peluang untuk mengakuisisi bank syariah lain.

Tarik Minat Masyarakat di Program 3 Juta Rumah, Kementerian BUMN Gunakan Konsep TOD
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:09 WIB

Tarik Minat Masyarakat di Program 3 Juta Rumah, Kementerian BUMN Gunakan Konsep TOD

Pemerintah akan menyisir dan mendata developer nakal agar tidak bisa berpartisipasi dalam Program Tiga Juta Rumah. 

Diam-Diam Sahamnya Sudah Terbang 45%, SMKL Rupanya Berkongsi dengan Perusahaan China
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:53 WIB

Diam-Diam Sahamnya Sudah Terbang 45%, SMKL Rupanya Berkongsi dengan Perusahaan China

PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) dan Ghuangzhou Yi Song berkongsi masuk ke bisnis paper pulp mold. ​

PK Ditolak, Subagio Wirjoatmodjo Mesti Melepas Kepemilikannya di Trimata Benua
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:41 WIB

PK Ditolak, Subagio Wirjoatmodjo Mesti Melepas Kepemilikannya di Trimata Benua

Data terbaru menunjukkan, kepemilikan Subagio Wirjoatmodjo di perusahaan batubara PT Trimata Benua sebanyak 25 persen.

Gara-Gara Perintah Donald Trump, Arus Masuk Dana ke Obligasi Domestik Tersendat
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:02 WIB

Gara-Gara Perintah Donald Trump, Arus Masuk Dana ke Obligasi Domestik Tersendat

Peluang pemangkasan suku bunga acuan alias BI rate dapat mendukung valuasi yield obligasi domestik. 

Bank Indonesia Siap Borong SBN di Pasar Sekunder
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:00 WIB

Bank Indonesia Siap Borong SBN di Pasar Sekunder

Langkah borong SBN oleh Bank Indonesia sebagai bentuk dukungan bank sentral terhadap program ekonomi pemerintah.

Indonesia Menawarkan Investasi Baterai Listrik
| Kamis, 23 Januari 2025 | 06:45 WIB

Indonesia Menawarkan Investasi Baterai Listrik

Pada September nanti Indonesia secara keseluruhan bisa memenuhi standar besar seperti Exponential Moving Average (EMA).

INDEKS BERITA

Terpopuler