Menggali Cuan Batubara Kalori Tinggi Milik Indo Tambangraya Megah (ITMG)

Selasa, 14 Juni 2022 | 04:50 WIB
Menggali Cuan Batubara Kalori Tinggi Milik Indo Tambangraya Megah (ITMG)
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai produsen batubara kalori tinggi, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mendapat keuntungan dari konflik Rusia-Ukraina. Ini karena pasokan batubara berkalori tinggi selama ini kebanyakan berasal dari Rusia. Konflik tersebut membuat pasokan batubara kalori tinggi menjadi terbatas.

Efek terbatasnya pasokan batubara kalori tinggi ini telah terasa di kinerja keuangan kuartal I-2022. Di periode ini, ITMG membukukan kenaikan pendapatan 125% secara tahunan menjadi US$ 640 juta. Laba bersih emiten batubara ini juga naik 407% menjadi US$ 213 juta. 

Analis Panin Sekuritas Felix Darmawan mengungkapkan, kinerja topline ITMG pada kuartal I-2022 sudah inline dengan proyeksi Panin Sekuritas, yakni setara 27,5% target pendapatan tahun ini. Realisasi tersebut juga sudah setara 25,2% proyeksi konsensus. 

Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham ITMG yang Punya Fundamental Solid

Tapi produksi ITMG secara kuartalan turun 22,4% menjadi 3,8 juta ton. Ini diiringi peningkatan stripping ratio menjadi 11,1 kali dari 9,6 kali pada kuartal IV-2021. 

Alhasil, biaya pertambangan naik 11% secara kuartalan. "Namun, bottom line melampaui ekspektasi kami maupun konsensus, yakni memenuhi masing-masing 39,3% dan 32,6%," terang Felix. 

ITMG dinilai mampu memanfaatkan tingginya harga batubara. Alhasil, margin laba kotor ITMG naik. 

Analis RHB Sekuritas Fauzan Djamal berpendapat, rendahnya volume produksi dibandingkan peers membuat ITMG harus lebih hati-hati mengatur rencana penambangan. Volume produksi turun akibat berhentinya aktivitas penambangan di Embalut.

Tambang tersebut berkontribusi 5% pada keseluruhan produksi. Di satu sisi, tambang pengganti baru akan beroperasi akhir tahun ini. 

Tapi ke depan, Felix meyakini, dengan cuaca yang lebih bersahabat bagi operasional tambang, produksi ITMG bisa meningkat dan mencapai target sebanyak 18,2 juta ton. Selain itu, demand dari China yang sudah membuka kegiatan bisnis setelah lockdown, permintaan dari India yang sedang krisis energi, serta Eropa yang mencari batubara untuk menggantikan gas alam, akan menopang kinerja ITMG. 

Baca Juga: Rekap Kinerja Sejumlah Emiten di Kuartal I-2022, Emiten Tambang Jadi Jawara

Harga jual tinggi

Hingga kuartal I-2022, penjualan batubara ITMG mayoritas ke China 31%. Penjualan ke pasar domestik, Jepang, dan Bangladesh masing-masing 21%, 15%, dan 10%. Sebagai produsen batubara berkalori tinggi, ITMG diuntungkan karena harga jual lebih tinggi.

Analis Trimegah Sekuritas Hasbie dalam risetnya menuliskan, demand batubara berkalori tinggi cukup besar dari Jepang dan Eropa. Dengan embargo batubara Rusia hingga Agustus 2022, maka pasokan batubara berkalori tinggi sulit ditemukan. 

"Kami menaikkan proyeksi harga batubara jadi US$ 250 di 2022 dan US$ 180 per ton di 2023,” jelas Hasbie. Semula, harga jual rata-rata batubara diperkirakan di US$ 200 di 2022 dan US$ 160 di 2023.

Baca Juga: Harga Batubara Melambungkan Laba Indo Tambangraya (ITMG) hingga 407%

Fauzan juga yakin kinerja emiten batubara bakal positif karena harga batubara masih tinggi. Alhasil, risiko produksi stagnan dan kenaikan biaya operasional dapat tertutupi. "Kami memperkirakan harga rata-rata batubara tahun ini US$ 250 per ton, dibanding rata-rata 2021 US$ 137 per ton," terang Fauzan. 

Alhasil, margin ITMG bisa makin kuat. Ia memperkirakan margin EBIT di tahun 2022 di 37%, jauh lebih tinggi dari rata-rata 10 tahun di 20%. Fauzan juga menyoroti usaha ITMG melakukan diversifikasi ke bisnis non-batubara. 

Manajemen ITMG menargetkan segmen non-batubara menyumbang 20% pendapatan dalam 3-5 tahun ke depan. Fauzan menyebut ITMG juga punya kas tebal. Di kuartal I-2022, kas ITMG US$ 843 juta. 

Fauzan dan analis Aldiracita Sekuritas Timothy Gracianov  menyarankan beli ITMG dengan target Rp 45.300 dan Rp 42.500. Hasbie rekomendasi beli dengan target harga Rp 47.000, lebih tinggi dari target sebelumnya Rp 42.000. 

Hasbie juga menaikkan proyeksi laba bersih ITMG 16% menjadi US$ 1,06 miliar. Sementara pendapatan diperkirakan US$ 3,34 miliar. 

Baca Juga: Indo Tambangraya Megah (ITMG) Menjual 4,3 Juta Ton Batubara di Kuartal I-2022

Bagikan

Berita Terbaru

Adu Otot Iran Versus Israel, Berakhir Damai atau Berlanjut?
| Selasa, 01 Juli 2025 | 11:30 WIB

Adu Otot Iran Versus Israel, Berakhir Damai atau Berlanjut?

Kita semua harus berdoa dan berharap perdamaian di Timur Tengah. Perang tidak memberikan solusi apapun.

Prospek Saham-Saham di Indeks LQ45 Lebih Cerah pada Semester II
| Selasa, 01 Juli 2025 | 08:54 WIB

Prospek Saham-Saham di Indeks LQ45 Lebih Cerah pada Semester II

Kinerja saham-saham likuid di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang tergabung di Indeks LQ45 cenderung tertekan sepanjang semester pertama 2025 ini. 

Profit 27,66% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak (1 Juli 2025)
| Selasa, 01 Juli 2025 | 08:25 WIB

Profit 27,66% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak (1 Juli 2025)

Harga emas Antam hari ini (1 Juli 2025) Rp 1.896.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,66% jika menjual hari ini.

Pasar Cenderung Wait and See, Rupiah Akan Sideways pada Selasa (1/7)
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:20 WIB

Pasar Cenderung Wait and See, Rupiah Akan Sideways pada Selasa (1/7)

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,27% ke Rp 16.238 per dolar AS pada Senin (30/6). 

Valas Alternatif dan Emas Bisa Menjadi Pilihan Investasi
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:15 WIB

Valas Alternatif dan Emas Bisa Menjadi Pilihan Investasi

 Memasuki semester II 2025, pelaku pasar perlu mencermati perkembangan geopolitik, kebijakan tarif impor, dan arah suku bunga bank sentral. 

Menggaet Restu RUPSLB, Emiten Prajogo Pangestu Ini Bersiap Menggelar Stock Split
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:10 WIB

Menggaet Restu RUPSLB, Emiten Prajogo Pangestu Ini Bersiap Menggelar Stock Split

Stock split saham pada dasarnya hanya mengubah nominal saham . Jadi, tidak semerta-merta mengubah tren pergerakan harga saham emiten.

Paradoks Indonesia
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:10 WIB

Paradoks Indonesia

Indonesia kaya akan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM), tapi gagal menjadi negara maju dan makmur.

Danantara Bakal Meraih Pendanaan US$ 10 Miliar
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:05 WIB

Danantara Bakal Meraih Pendanaan US$ 10 Miliar

Sejak didirikan pada Februari tahun ini, Danantara yang sudah resmi mempunyai kantor baru berhasil meraih pendapaan hingga US$ 7 miliar. 

Mengawali Semester II 2025 di Tengah Tren Net Sell, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:01 WIB

Mengawali Semester II 2025 di Tengah Tren Net Sell, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Meski IHSG menguat, asing tercatat melakukan aksi jual bersih alias net sell sebesar Rp 358,96 miliar. 

Diskon Tarif Mengerek Trafik Jalan Tol Selama Libur Panjang Tahun Baru Islam
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:00 WIB

Diskon Tarif Mengerek Trafik Jalan Tol Selama Libur Panjang Tahun Baru Islam

Sejumlah pengelola jalan tol seperti Jasa Marga, Hutama Karya dan Astra Infra menerapkan diskon tarif tol.

INDEKS BERITA

Terpopuler