Mengurai Kisruh Ekspor Pasir Laut Bertameng Pembersihan Sedimentasi Laut

Rabu, 07 Juni 2023 | 13:36 WIB
Mengurai Kisruh Ekspor Pasir Laut Bertameng Pembersihan Sedimentasi Laut
[ILUSTRASI. Kapal Patroli BC 10002 menghentikan kapal yang dicurigai membawa barang terlarang di Perairan Selat Malaka.]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permainan persepsi. Hal ini yang tampak saat pemerintah menggunakan frasa "pembersihan hasil sedimen" untuk menamai kegiatan mengambil atau mengurangi sedimen di pesisir dan laut, di dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2023 (PP No.26/2023). Ya, lewat PP ini, pemerintah bermaksud membersihkan sedimentasi karena disebut dapat mengganggu ekosistem dan pelayaran.

Ketika dikelola, sedimentasi menghasilkan pasir laut yang bernilai ekonomi. Alhasil, tidak perlu lagi menggunakan istilah penambangan pasir laut, jika hanya ingin mendapatkan bahan material mentah yang jadi rebutan banyak negara untuk mereklamasi wilayah perairannya.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Industri Kimia Dibayangi Banjir Impor dan Daya Beli
| Senin, 11 Agustus 2025 | 05:20 WIB

Industri Kimia Dibayangi Banjir Impor dan Daya Beli

Industri kimia di dalam negeri tengah menghadapi sejumlah tantangan di periode semester kedua tahun ini.

Pertumbuhan Bisnis Logistik Melambat
| Senin, 11 Agustus 2025 | 05:20 WIB

Pertumbuhan Bisnis Logistik Melambat

Tekanan daya beli, dinamika global dan efisiensi belanja pemerintah menjadi faktor utama pelemahan kinerja logistik sepanjang semester I 2025.

Jumlah PHK Berpotensi Mengalami Lonjakan
| Senin, 11 Agustus 2025 | 05:15 WIB

Jumlah PHK Berpotensi Mengalami Lonjakan

Serikat pekerja menghitung jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) bisa lebih banyak dari catatan pemerintah.

Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) Angkut Cuan dari Segmen Mobil Listrik
| Senin, 11 Agustus 2025 | 05:10 WIB

Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) Angkut Cuan dari Segmen Mobil Listrik

IPCC melihat potensi pertumbuhan dari segmen kargo EV. Upaya pemerintah untuk membangun ekosistem industri kendaraaan listrik nasional 

Laba Emiten Menara Telekomunikasi Masih Seksi
| Senin, 11 Agustus 2025 | 05:05 WIB

Laba Emiten Menara Telekomunikasi Masih Seksi

Kinerja emiten menara telekomunikasi di sepanjang semester I-2025 ditopang meningkatnya bisnis organik dan efisiensi operasional.

Premi Tetap Naik Kendati Pasar Properti Tengah Turun
| Senin, 11 Agustus 2025 | 04:50 WIB

Premi Tetap Naik Kendati Pasar Properti Tengah Turun

Jasindo membukukan premi lini asuransi harta benda sebesar Rp 549,35 miliar di Juni 2025, tumbuh 23,67% dibandingkan periode sama tahun lalu.

Usai Efek Tarif, Hasil Unitlink Saham Positif
| Senin, 11 Agustus 2025 | 04:40 WIB

Usai Efek Tarif, Hasil Unitlink Saham Positif

Kinerja unitlink saham pada Juli 2025 berhasil rebound, jika dibandingkan Juni 2025 yang terkontraksi 1,9%. 

Aspirasi Hidup Indonesia (ACES) Getol Menambah Gerai Baru
| Senin, 11 Agustus 2025 | 04:20 WIB

Aspirasi Hidup Indonesia (ACES) Getol Menambah Gerai Baru

Pada paruh pertama tahun ini ACES berhasil membuka delapan toko baru. Targetnya, mereka bakal membuka berkisar 25-30 gerai baru hingga akhir tahun

Menyikapi Pertumbuhan Ekonomi dengan Bijak
| Senin, 11 Agustus 2025 | 03:39 WIB

Menyikapi Pertumbuhan Ekonomi dengan Bijak

Tantangan ekonomi pada semester kedua tahun 2025 dapat menjadi lebih tinggi dan peran pemerintah akan menjadi lebih krusial.

Sederet Pekerjaan Rumah BEI Demi Pasar Modal Berkualitas
| Senin, 11 Agustus 2025 | 03:39 WIB

Sederet Pekerjaan Rumah BEI Demi Pasar Modal Berkualitas

Di usia yang ke-48 tahun, Bursa Efek Indonesia (BEI) dinilai perlu mendorong lebih banyak emiten masuk indeks global

INDEKS BERITA

Terpopuler