Menilik Saham Kapuas Prima Coal (ZINC) Jelang Gelaran Stock Split

Senin, 11 Februari 2019 | 06:06 WIB
Menilik Saham Kapuas Prima Coal (ZINC) Jelang Gelaran Stock Split
[]
Reporter: Aldo Fernando | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) akan menggelar agenda rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Kamis (28/2). Agendanya, perusahaan ini berencana meminta restu untuk memecah nominal per lembar saham atau stock split dan memberi wewenang direksi memutuskan rasio pemecahannya.

Menilik harga ZINC, saham ini meroket tajam sejak menggelar initial public offering (IPO) Oktober 2017 lalu. Sampai Jumat (8/2), harga saham ZINC mencapai Rp 1.805, melesat jauh dibandingkan saat IPO Rp 140 per saham.

Analis Reliance Sekuritas Kornelis Wicaksono berpendapat, melesatnya harga saham ZINC masih wajar. "Karena menurut data sementara dari manajemen di 2018, kinerjanya cukup cerah dengan membukukan pendapatan sekitar Rp 750 miliar dan laba sebelum pajak sekitar Rp 130 miliar," jelas Kornel kepada KONTAN, Jumat (8/2).

Menjelang stock split, saham ZINC dinilai cukup menarik. Ia menilai potensi cadangan tambang milik ZINC menjadi nilai positif.

Dalam catatan Kornel, ZINC memiliki konsesi seluas 5.500 hektare (ha), sedangkan yang dieksploitasi baru sekitar 390 ha. Luas lahan dan cadangan eksploitasi bakal bertambah, karena ZINC sedang melakukan eksplorasi.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengingatkan investor untuk memperhatikan rasio saham ZINC setelah stock split nanti. "Jika terlalu besar, maka persebaran saham akan menjadi sangat banyak dan tentunya itu bukan hal yang bagus dalam perdagangan saham," ujar dia. Apalagi, karakteristik perdagangan ZINC saat ini cenderung mudah ditransaksikan, karena persebarannya tidak terlalu banyak.

Sementara itu, Analis Indovest Semesta Sekuritas Aditya Perdana Putra menjelaskan, saham ZINC cukup spekulatif dan kinerjanya tidak sesuai dengan fundamental. "Tidak masuk dalam kaidah value investing," kata dia.

Dalam hitungan Aditya, saat ini price to book value (PBV) ZINC 15,7 kali. Cash flow hanya Rp 2 miliar dan laba bersih Rp 100 miliar serta price to earning ratio (PER) sebesar 69 kali. "Jadi sebaiknya investor berhati-hati," jelasnya. Aditya menyarankan investor wait and see.

Dia mengaku sulit menentukan fair value ZINC saat ini. "Jika mengacu pada book value per share (BVPS), nilai wajar sebesar Rp 115. Jika dihargai tiga kali BVPS, berarti sekitar Rp 345," jelas Aditya.

Sedangkan Kornelis masih menghitung fair value ZINC. "Tapi, analis konsesus saat ini target harga ada di Rp 2.400," kata dia.

Bagikan

Berita Terbaru

Kelesuan Daya Beli Tekan Penjualan Mobil
| Selasa, 12 Agustus 2025 | 04:00 WIB

Kelesuan Daya Beli Tekan Penjualan Mobil

Ajang GIIAS yang berlangsung pada bulan Juli lalu tak berdampak signifikan untuk menggenjot penjualan mobil tahun ini.

Obesitas Ekonomi Triwulan Dua 2025
| Selasa, 12 Agustus 2025 | 03:32 WIB

Obesitas Ekonomi Triwulan Dua 2025

Kesenjangan laju pertumbuhan utang dan penerimaan pajak mulai menimbulkan tekanan fiskal yang nyata.

Permintaan dari PLN, Masih Jadi Pendorong Kinerja POWR
| Senin, 11 Agustus 2025 | 14:00 WIB

Permintaan dari PLN, Masih Jadi Pendorong Kinerja POWR

Per Juni 2025, POWR mencatat penerimaan pendapatan sebesar US$ 271,33 juta, naik 0,89% YoY dari sebelumnya US$ 268,93 juta.

Potensi Bisnis Besar Tapi Anggota BRICS+ Masih Pilih Melangkah Sendiri
| Senin, 11 Agustus 2025 | 13:00 WIB

Potensi Bisnis Besar Tapi Anggota BRICS+ Masih Pilih Melangkah Sendiri

BRICS+ yang digadang sebagai simbol kekuatan ekonomi baru belum menunjukkan tajinya sebagai penyeimbang dominasi negara barat.

Balik Rugi Jadi Laba, RAAM Memacu Bisnis Bioskop Platinum Cineplex
| Senin, 11 Agustus 2025 | 12:00 WIB

Balik Rugi Jadi Laba, RAAM Memacu Bisnis Bioskop Platinum Cineplex

RAAM berhasil membalik kerugian dari rugi Rp 98,37 miliar menjadi laba Rp 7,19 miliar, kinerja bioskop turut mendongkrak kinerja perusahaan ini.

Genjot Kinerja, HERO Perkuat Strategis Bisnis Guardian dan IKEA
| Senin, 11 Agustus 2025 | 11:00 WIB

Genjot Kinerja, HERO Perkuat Strategis Bisnis Guardian dan IKEA

Transformasi membuat HERO lebih fokus mengelola dua lini bisnis utama yakni ritel kecantikan kesehatan dan furnitur perabot rumah tangga.

Profit 27,84% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Turun (11 Agustus 2025)
| Senin, 11 Agustus 2025 | 09:35 WIB

Profit 27,84% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Turun (11 Agustus 2025)

Harga emas batangan bersertifikat di laman resmi Logam Mulia PT Aneka Tambang turun Rp 6.000 per gram ke Rp 1.945.000 per gram.

Sudah Saatnya Mengevaluasi Tantiem Direksi dan Komisaris BUMN
| Senin, 11 Agustus 2025 | 09:13 WIB

Sudah Saatnya Mengevaluasi Tantiem Direksi dan Komisaris BUMN

Bonus dan tantiem di BUMN triliunan rupiah per tahun itu seharusnya berdasarkan pencapaian operasional riil. Bukan karena trik akuntans. 

Menimbang Investasi Jangka Panjang di Perbankan
| Senin, 11 Agustus 2025 | 08:19 WIB

Menimbang Investasi Jangka Panjang di Perbankan

Faktor diversifikasi juga perlu diperhatikan. Meski sama-sama bergerak di bidang keuangan masing-masing bank memiliki pasar yang dapat berbeda.

Mempercayai Data
| Senin, 11 Agustus 2025 | 06:09 WIB

Mempercayai Data

Lembaga riset CELIOS mengirimkan surat ke PBB dan meminta badan statistik PBB mengaudit BPS terkait data pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut.

INDEKS BERITA